tag:blogger.com,1999:blog-65229202994096574562024-02-06T18:56:28.598-08:00Wanita Berhijab Hijrah ke jalan yang lebih Baikwanita tak selamanya dia meneteskan air mata,ada waktunya dia berbahagia dan tersenyum,wanita tak selamanya dia lemah ada waktunya dia harus kuat,sosok wanita sholehah adalah wanita tangguh dan kuat.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00160799278298216697noreply@blogger.comBlogger103125tag:blogger.com,1999:blog-6522920299409657456.post-22743402426067138602018-03-03T01:39:00.001-08:002018-03-03T01:39:33.164-08:00Poligami<p dir="ltr">4 syarat poligami</p>
<p dir="ltr"><u>Poligami</u> adalah salah satu di antara syariat Islam. Poligami juga adalah syariat yang banyak juga ditentang di antara kaum muslimin. Yang katanya merugikan wanita, menurut mereka yang memegang kaedah emansipasi perempuan.</p>
<p dir="ltr">Namun poligami sendiri bukanlah seperti yang mereka pikirkan. Para ulama menilai hukum poligami dengan hukum yang berbeda-beda. Salah satunya adalah Syaikh Mustafa Al-Adawiy. Beliau menyebutkan bahwa hukum poligami adalah sunnah. Dalam kitabnya <i>ahkamun nikah waz zafaf</i>, beliau mempersyaratkan 4 hal:</p>
<p dir="ltr"><b><b>1- Seorang yang mampu berbuat adil</b></b></p>
<p dir="ltr">Seorang pelaku poligami, harus memiliki sikap adil di antara para istrinya. Tidak boleh ia condong kepada salah satu istrinya. Hal ini akan mengakibatkan kezhaliman kepada istri-istrinya yang lain. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “<i>Siapa saja orangnya yang memiliki dua istri lalu lebih cenderung kepada salah satunya, pada hari kiamat kelak ia akan datang dalam keadaan sebagian tubuhnya miring.</i>” (HR. Abu Dawud, An-Nasa-i, At-Tirmidzi)</p>
<p dir="ltr">Selain adil, ia juga harus seorang yang tegas. Karena boleh jadi salah satu istrinya merayunya agar ia tetap bermalam di rumahnya, padahal malam itu adalah jatah bermalam di tempat istri yang lain. Maka ia harus tegas menolak rayuan salah satu istrinya untuk tetap bermalam di rumahnya.</p>
<p dir="ltr">Jadi, jika ia tak mampu melakukan hal itu, maka cukup satu istri saja. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “<i>…kemudian jika kamu khawatir tidak mampu berbuat adil, maka nikahilah satu orang saja…</i>” (QS. An-Nisa: 3)</p>
<p dir="ltr"><b><b>2- Aman dari lalai beribadah kepada Allah</b></b></p>
<p dir="ltr">Seorang yang melakukan poligami, harusnya ia bertambah ketakwaannya kepada Allah, dan rajin dalam beribadah. Namun ketika setelah ia melaksanakan syariat tersebut, tapi malah lalai beribadah, maka poligami menjadi fitnah baginya. Dan ia bukanlah orang yang pantas dalam melakukan poligami.</p>
<p dir="ltr">Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “<i>Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka…</i>” (QS. At-Taghabun: 14)</p>
<p dir="ltr"><b><b>3- Mampu menjaga para istrinya</b></b></p>
<p dir="ltr">Sudah menjadi kewajiban bagi suami untuk menjaga istrinya. Sehingga istrinya terjaga agama dan kehormatannya. Ketika seseorang berpoligami, otomatis perempuan yang ia jaga tidak hanya satu, namun lebih dari satu. Ia harus dapat menjaga para istrinya agar tidak terjerumus dalam keburukan dan kerusakan.</p>
<p dir="ltr">Misalnya seorang yang memiliki tiga orang istri, namun ia hanya mampu memenuhi kebutuhan biologis untuk dua orang istrinya saja. Sehingga ia menelantarkan istrinya yang lain. Dan hal ini adalah sebuah kezhaliman terhadap hak istri. Dampak yang paling parah terjadi, istrinya akan mencari kepuasan kepada selain suaminya, alias berzina. Wal iyyadzubillah!</p>
<p dir="ltr">Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “<i>Wahai para pemuda, siapa saja di antara kalian yang memiliki kemapuan untuk menikah, maka menikahlah…</i>” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)</p>
<p dir="ltr"><b><b>4- Mampu memberi nafkah lahir</b></b></p>
<p dir="ltr">Hal ini sangat jelas, karena seorang yang berpoligami, wajib mencukupi kebutuhan nafkah lahir para istrinya. Bagaimana ia ingin berpoligami, sementara nafkah untuk satu orang istri saja belum cukup? Orang semacam ini sangat berhak untuk dilarang berpoligami.</p>
<p dir="ltr">Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “<i>Dan orang-orang yang tidak mampu menikah, hendaklah menjaga kesucian (dirinya), sampai Allah memberikan kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya…</i>” (QS. An-Nur: 33)</p>
<p dir="ltr">Demikian tulisan singkat tentang poligami. Poligami adalah syariat mulia yang bisa bernilai ibadah. Namun untuk melaksanakan syariat tersebut membutuhkan ilmu, dan terpenuhi syarat-syaratnya. Jika anda merasa tidak mampu memenuhi 4 syarat di atas, maka jangan coba-coba untuk berpoligami.</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuMcKa8PvAAH_QzSOi-0ThPLn2wN7RvUJZinQXl380vz2K85VD2v7v1DYVgm2-xNzVq3LpVAiV9y4Qx-6Ln1kVa5ey79uTifwqA7QFf-gt1xO8tjZKryl6GMaIQconUdVnPuRrix_sHyZ4/s1600/FB_IMG_1519797111753.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuMcKa8PvAAH_QzSOi-0ThPLn2wN7RvUJZinQXl380vz2K85VD2v7v1DYVgm2-xNzVq3LpVAiV9y4Qx-6Ln1kVa5ey79uTifwqA7QFf-gt1xO8tjZKryl6GMaIQconUdVnPuRrix_sHyZ4/s640/FB_IMG_1519797111753.jpg"> </a> </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00160799278298216697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6522920299409657456.post-16434233502788170422018-03-03T01:10:00.001-08:002018-03-03T01:10:14.558-08:00Kenalilah cinta karena Allah<p dir="ltr">Bagaimana cara mengenal cinta kita karena Allah??</p>
<p dir="ltr">Tanya:<br>
Assalamu'alaikum Wr Wb<br>
Umy...saya mau curhat dong..saya adalah siswa kelas tiga disalah satu SMA.akhir akhir ini ada yang berubah dalam hidup saya. disekolah ada seorang teman lelaki, selama tiga tahun saya sekolah di SMA tidak pernah merasakan sesuatu yang berbeda. namun disaat akan perpisahan ini tiba tiba ada perasaan yang mengganggu saya. seperti gelisah, saya jadi sering memikirkan teman saya itu. namun saya takut jika yang saya rasakan ini justru menjerumuskan saya pada perbuatan dosa. </p>
<p dir="ltr">pertanyaan saya : <br>
bagaimana membedakan cinta kita benar benar karena Allah atau bukan?</p>
<p dir="ltr">trims<br>
Yani,cikarang</p>
<p dir="ltr">Jawab:</p>
<p dir="ltr">Wa'alaikumsalam Wr Wb<br>
Saudari Jessica yang dirahmati Allah SWT,<br>
Cinta itu fitrah yang pasti dirasakan oleh setiap manusia..namun kita perlu tetap waspada agar cinta yang semestinya menjadi anugerah Allah jangan sampai terkotori dengan hal hal yang tidak di ridhoi oleh Allah.</p>
<p dir="ltr">rasulullah pernah bersabda:<br>
”Barang siapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah, dan mencegah karena Allah, maka ia sudah menyempurnakan iman.” (Dishahihkan oleh al-Albani).</p>
<p dir="ltr">Coba bayangkan betapa indahnya jika cinta kita berorientasi kepada ridha Allah, karena pada hakikatnya cinta berasal dari Allah Swt. Sangat layak dan sudah semestinya kita mencintai karena Allah. Bukankah hanya Allah-lah yang dapat membuat kita jatuh cinta?</p>
<p dir="ltr">Jika kita sudah mulai merasa ada kerinduan, sering mengingat ingat, membayangkan, berharap selalu dekat pada seseorang maka sebenarnya itu sudah mewakili ciri ciri jatuh cinta lho.. :)</p>
<p dir="ltr">maka kita harus cepat menghadirkan kesadaran kita untuk menimbang nimbang apakah ini ini cinta yang di ridhoi Allah atau mungkin inilah cinta yang dibenci Allah.</p>
<p dir="ltr">Untuk menimbangnya kita bisa melihat perubahan sikap kita dalam mencintai,<br>
kalau cinta yang di ridhoi Allah kita pasti merasakan :<br>
1. Pergantian sikap negatif dari dalam diri menjadi positif.<br>
2. Kadar keimanan dan frekuensi ibadah semakin meningkat.<br>
3. Mengerjakan yang ma'ruf dan mencegah yang munkar.<br>
4. Selalu bertindak sesuai syari'ah dalam setiap perbuatan.</p>
<p dir="ltr">Jika tanda-tanda tersebut telah ada dalam diri kita, berarti cinta kita termasuk yang diridhoi Allah. jika ternyata yang terjadi adalah kebalikannya...maka Waspadalah ! waspadalah ! :)<br>
Wallahu a'lam bishawab.</p>
<p dir="ltr">Umy Bunga Nur Nisa</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8VRzE4pKCbzQgmfyCsLLKPa_7gqgYgVNWEHggNPVetKUx4Ps6CkyPl7IwZb_tiYn1Ra9iIznI9FL2TlVfM8uyrf59lqWsz8wj3q33ribL2jJ-JB1LC-3WRkFEhhMn8oh8KXaRNU4xYuqK/s1600/FB_IMG_1519797199969.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8VRzE4pKCbzQgmfyCsLLKPa_7gqgYgVNWEHggNPVetKUx4Ps6CkyPl7IwZb_tiYn1Ra9iIznI9FL2TlVfM8uyrf59lqWsz8wj3q33ribL2jJ-JB1LC-3WRkFEhhMn8oh8KXaRNU4xYuqK/s640/FB_IMG_1519797199969.jpg"> </a> </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00160799278298216697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6522920299409657456.post-40353356789636147012018-03-03T01:08:00.001-08:002018-03-03T01:08:52.208-08:00Menjemput jodoh<p dir="ltr"> 4 Proses Menjemput Jodoh</p>
<p dir="ltr">Syarat utama adalah kita yakin Allah akan berikan kita pasangan.</p>
<p dir="ltr">Ia ada dalam firman Allah,</p>
<p dir="ltr">“Maha suci Allah yang menjadikan kejadian semua berpasangan dari sesuatu yang tumbuh di bumi, dari mereka (manusia) dan dari sesuatu yang mereka tiada mengetahui.” (Surah Yaasin: 36)</p>
<p dir="ltr"> </p>
<p dir="ltr">Banyakkan berdoa</p>
<p dir="ltr">Antara yang menghijab kita daripada bertemu jodoh adalah kurang berdoa.</p>
<p dir="ltr">Berdoa untuk jodoh yang soleh dan dibimbing Allah menjadi jodoh yang solehah walau daripada kecil.</p>
<p dir="ltr">Adakalanya pemakbulan doa itu mengambil masa. Justeru, penting berdoa sejak kecil.</p>
<p dir="ltr">Berdoa tiap kali selepas solat.</p>
<p dir="ltr">Disarankan berdoa bersama ibu bapa dan keluarga, supaya energi doa itu menjadi lebih kuat dengan izin Allah.</p>
<p dir="ltr">Sebaiknya tiap kali berdoa, beristighfar terlebih dahulu, selawat kemudian nyatakan doa secara spesifik.</p>
<p dir="ltr"> </p>
<p dir="ltr">Kenali tanda-tanda Allah</p>
<p dir="ltr">Daripada kisah di atas, selepas 7 hari mereke berdoa, ada surat jemputan yang datang ke rumah mereka.</p>
<p dir="ltr">Ia berkemungkinan besar adalah salah satu tanda-tanda Allah untuk memakbulkan doa kita.</p>
<p dir="ltr">Justeru, selepas berdoa penting peka dengan tanda-tanda yang Allah.</p>
<p dir="ltr">Walau sekecil zarah pun, syukuri atas tiap-tiap tanda Allah itu walau kelihatan remeh.</p>
<p dir="ltr"> </p>
<p dir="ltr">Sedekah untuk tingkatkan potensi pemakbulan</p>
<p dir="ltr">Walau tanda-tanda Allah sudah mereka dapat, mereka tetap bersedekah untuk meningkatkan potensi pemakbulan doa. Supaya anak perempuan itu mendapat jodohnya.</p>
<p dir="ltr"> </p>
<p dir="ltr">Lalui situasi itu</p>
<p dir="ltr">Setelah berdoa, kenali tanda-tanda Allah, dan sedekah, lalui situasi itu.</p>
<p dir="ltr">Seperti kisah di atas, anak perempuan itu pergi sahaja ke reunion itu walau tiada kawan-kawan yang sebatch dengannya yang datang.</p>
<p dir="ltr">Dengan doa, dia bertemu jodohnya di situ.</p>
<p dir="ltr">Dia berkawan dengan lelaki yang ditemui di reunion itu, dan alhamdulillah selepas 3 bulan, mereka bernikah.<br></p>
<p dir="ltr">Insya-Allah apabila mengamalkan 4 perkara di atas, ada sesuatu yang akan terjadi.</p>
<p dir="ltr">Allah tidak akan pernah mengecewakan hamba yang mengangkat tangan berdoa kepada-Nya.</p>
<p dir="ltr">Umy Bunga Nur Nisa</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3nhjVXCLHgP90_wOvj1ZmrVFiDSaABn3ZyUbi7ZKQh_5JRGwOC5XgLBrNugY1W-4YF8n1n-41YYRV-S-uaxciqRKKoGYgjdCqon4DF7RBpjectWykpbXCPtooKzjhdynzMNsejFsH4xMR/s1600/FB_IMG_1513039037442.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3nhjVXCLHgP90_wOvj1ZmrVFiDSaABn3ZyUbi7ZKQh_5JRGwOC5XgLBrNugY1W-4YF8n1n-41YYRV-S-uaxciqRKKoGYgjdCqon4DF7RBpjectWykpbXCPtooKzjhdynzMNsejFsH4xMR/s640/FB_IMG_1513039037442.jpg"> </a> </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00160799278298216697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6522920299409657456.post-58638337033052417452018-03-03T01:06:00.001-08:002018-03-03T01:06:11.831-08:00Jangan mengharap imbalan jika kita mencari ridho Allah<p dir="ltr">Maret 03 2018<br></p>
<p dir="ltr">Jangan Mengharap “Terima Kasih” dari Seseorang<br></p>
<p dir="ltr">Jika Teman Baik Kita Tidak Balas Budi.<br></p>
<p dir="ltr">Allah menciptakan para setiap hamba agar selalu mengingat-Nya, dan Dia menganugerahkan rezeki kepada setiap makhluk ciptaan_Nya agar mereka bersyukur kepada-Nya. Namun, mereka justru banyak yang menyembah dan bersyukur kepada selain Dia.<br><br></p>
<p dir="ltr">Tabiat untuk mengingkari, membangkang, dan meremehkan suatu kenikmatan adalah penyakit yang umum menimpa jiwa manusa. Karena itu, Anda tak perlu heran dan resah bila mendapatkan mereka mengingkari kebaikan yang pernah Anda berikan, mencampakkan budi baik yang telah Anda tunjukkan. Lupakan saja bakti yang telah Anda persembahkan. Bahkan, tak usah resah bila mereka sampai memusuhi Anda dengan sangat keji dan membenci Anda sampai mendarah daging, sebab semua itu mereka lakukan adalah justru karena Anda telah berbuat baik kepada mereka.<br></p>
<p dir="ltr">{Dan, mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya) kecuali Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka.} (QS. At-taubah:74)<br></p>
<p dir="ltr">Coba Anda buka kembali catatan dunia tentang perjalanan hidup ini! Dalam salah satu babnya diceritakan: shajdan, seorang ayah telah memelihara anaknya dengan baik. Ia memberinya makan, pakaian dan minuman, pendidikannya hingga menjadi orang pandai, rela tidak tidur demi anaknya, rela untuk tidak makan asal anaknya kenyang, dan bahkan, mau bersusah payah agar anaknya bahagia. Namun apa lacur, ketika sudah berkumis lebat dan kuat tulang-tulangnya, anak itu bagaikan anjing galak yang selalu menggonggong kepada orang tuanya. Ia tak hanya berani menghina, tetapi juga melecehkan, acuh tak acuh, congkak, dan durhaka terhadap orang tuanya. Dan semua itu, ia tunjukkan dengan perkataan dan juga tindakan.<br></p>
<p dir="ltr">Karena itu, siapa saja yang kebaikannya diabaikan dan dilecehkan oleh orang-orang yang menyalahi fitrah, sudah seyogyanya menghadapi semua itu dengan kepala dingin. Dan, ketenangan seperti itu akan mendapatkan balasan pahala dari Dzat Yang perbendaharaan-Nya tidak pernah habis dan sirna.<br></p>
<p dir="ltr">Ajakan ini bukan untuk menyuruh Anda meninggalkan kebaikan yang telah Anda lakukan selama ini, atau agar Anda sama sekali tidak berbuat baik kepada orang lain. Ajakan ini hanya ingin agar Anda tak goyah dan terpengaruh sedikitnya oleh kekejian dan pengingkaran mereka atas semua kebaikan yang telah Anda perbuat. Dan janganlah Anda pernah bersedih dengan apa saja yang mereka perbuat.<br></p>
<p dir="ltr">Berbuatlah kebaikan hanya demi Allah semata, maka Anda akan menguasai keadaan, tak akan pernah terusik oleh kebencian mereka, dan tidak pernah merasa terancam oleh perlakuan keji mereka. Anda harus bersyukur kepada Allah karena dapat berbuat baik ketika orang-orang di sekitar Anda berbuat jahat. Dan, ketahuilah bahwa tangan di atas itu lebih baik dari tangan yang di bawah.<br></p>
<p dir="ltr">{Sesunggunya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengarapkan keridhaan Allah. Kami tidak mengharapkan balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.} (QS. Al-Insan :9)<br></p>
<p dir="ltr">Masih banyak orang berakal yang sering hilang kendali dan menjadi kacau pikirannya saat mengadapi kritikan atau cercaan pedas dari orang-orang sekitarnya. Terkesan, mereka seolah-olah belum pernah mendengar wahyu Illahi yang menjelaskan dengan gamblang tentang perilaku golongan manusia yang selalu mengingkari Allah. Dalam wahyu itu dikatakan :<br></p>
<p dir="ltr">{Tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitu orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.} (QS. Yunus:12)<br></p>
<p dir="ltr">Anda tak pernah terkejut menakala menghadiahkan sebatang pena kepada orang bebal, lalu ia memakai pena itu untuk menulis cemoohan kepada Anda. Dan Anda tak usah kaget, bila orang yang Anda beri tongkat untuk mengiringi domba gembalaannya justru memukulkan tongkat itu ke kepala Anda. Itu semua adalah watak dasar manusia yang selalu mengingkari dan tak pernah bersyukur kepada Penciptanya sendiri Yang Maha Agung nan Mulia. Begitulah, kepada Tuhannya saja mereka berani membangkang dan mengingkari, maka apalagi kepada saya dan Anda.</p>
<p dir="ltr">Umy Bunga Nur <u>Nisa</u></p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiA7n3kxRkvyX_7_bOVtnRpeMB-nQo5H-Yh4pOa8LBhFy1o3QmsEFMduhmMUWxdvMD3yurQyzajEvwiteHaUTxr-ZmtVVtsRUkZB0gbMXl04pB1aazvrtBlYiDhbFMfgJr4XFiQGxAbt0bF/s1600/IMG_20180207_162152.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiA7n3kxRkvyX_7_bOVtnRpeMB-nQo5H-Yh4pOa8LBhFy1o3QmsEFMduhmMUWxdvMD3yurQyzajEvwiteHaUTxr-ZmtVVtsRUkZB0gbMXl04pB1aazvrtBlYiDhbFMfgJr4XFiQGxAbt0bF/s640/IMG_20180207_162152.jpg"> </a> </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00160799278298216697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6522920299409657456.post-83288943936797615082018-03-03T01:03:00.001-08:002018-03-03T01:03:15.063-08:00Menjadi pribadi yang pemaaf<p dir="ltr">Tujuh Cara Menjadi Pribadi Pemaaf<br></p>
<p dir="ltr">Sahabat Percikan Iman, Dendam atau Marah bukanlah sikap yang dapat menyelesaikan masalah. Bahkan bisa jadi, ini justru akan membuat permasalahan bertambah rumit. Menyiksa diri memecahkan persatuan dan melemahkan ikatan ukhuwwah.</p>
<p dir="ltr">Menjadi pribadi yang mudah menahan marah dan memaafkan kesalahan orang lain memang tidak mudah. Namun, justru hal itu merupakan buah dari keimanan dan ketaqwaan yang sangat dicintai Allah SWT. Sebuah sifat yang WAJIB ada dan diihtiarkan oleh seorang yang mengaku bertaqwa kepada Allah swt.<br><br></p>
<p dir="ltr">“…dan memaafkan (kesalahan) orang. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS: Ali-Imran [3]: 134).</p>
<p dir="ltr">Memang dalam syariat Islam diperbolehkan untuk menuntut balas terhadap kejahatan yang ditimpakan kepada kita dengan balasan yang serupa. Namun memaafkan merupakan sikap yang jauh lebih baik dan lebih mulia daripada membalas kejahatannya meski dengan balasan yang serupa.<br></p>
<p dir="ltr">“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka Barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang lalim.” (QS: asy-Syura [42]:40).</p>
<p dir="ltr">“Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia.” (QS: asy-Syura [42]: 43).</p>
<p dir="ltr">Al Qur’an secara tegas dan terang-terangan menjalin kriteria calon penghuni surga dengan mensyaratkan umat Islam untuk menahan amarah dan memaafkan. Ini merupakan penegas bahwa menahan amarah hanya dapat dilakukan apabila ada kesiapan hati untuk memaafkan.</p>
<p dir="ltr">Demikian juga sebaliknya, seseorang yang mudah memaafkan kesalahan orang lain akan menjadi penyebab dirinya tak mudah melampiaskan amarah. Pribadi yang menahan amarah dan memaafkan telah dijanjikan surga. Mereka tak hanya disukai oleh Allah SWT dan sesama manusia, namun juga malaikat-Nya.</p>
<p dir="ltr">Pemaaf memang bukan sifat instan pada diri manusia, sederhananya pemaaf adalah sifat yang tumbuh dalam diri seseorang ketika orang tersebut telah terbiasa melatih dirinya secara rutin dan terus-menerus untuk dapat memberikan maaf dan juga meminta maaf. Membiasakan diri untuk menjadi orang yang pemaaf, menciptakan pula kebiasaan diri untuk selalu dapat memaafkan. Memaafkan bukanlah sesuatu yang aneh dalam kesehariannya. Menjadi orang yang pemaaf juga dapat mengantarkan kita kepada ketenangan hidup, kebahagiaan, dan teman yang banyak.</p>
<p dir="ltr">Berikut ini adalah tips dan cara membina diri menjadi pribadi pemaaf :</p>
<p dir="ltr">1. Pahami tentang Sifat Allah sebagai Maha Pemaaf. Allah Swt saja adalah pemaaf, kenapa kita sebagai hamba-Nya tidak berusaha menirunya. Memang semuanya butuh waktu tetapi yang menjadi penting adalah tidak ada istilah “tiada maaf bagimu”.</p>
<p dir="ltr">2. Pahami tentang Manusia atau diri kita sendiri. Adakah manusia yang tak luput dari dosa dan kesalahan? dengan mau memikirkannya maka akan muncul sifat bahwa manusia itu memang tempat salah dan dosa termasuk kita sebagai pelakunya. Jadi hal yang wajar, ketika orang sudah meminta maaf karena telah menyesal maka tidak ada kata lain manusia beriman harus memaafkan.</p>
<p dir="ltr">3. Mengingat-ingat kebaikan orang lain dan lupakanlah kebaikan yang pernah kita lakukan terhadap orang lain. Jika kita menjadi sangat marah dan benci, coba silahkan ingat-ingat adakah kebaikan-kebaikan yang terjadi masa sebelumnya. Ini adalah salah satu cara untuk melembutkan hati</p>
<p dir="ltr">4. Mengingat-ingat keburukan kita terhadap orang lain dan lupakanlah keburukan yang pernah dilakukan orang lain terhadap kita.</p>
<p dir="ltr">5. Memendam bara amarah atau dendam hanya akan menimbulkan masalah baru termasuk penyakit kesehatan. Karena kesehatan sangat dipengaruhi psikologi, dengan cara pikir dan bagaimana menjaga kesehatan dengan sebaik-baiknya.</p>
<p dir="ltr">6. Berpikirlah kedepan, jangan berpikir pendek. Manusia bisa berubah, maka tinggalkan tergesa-gesa dalam menyikapi sesuatu.</p>
<p dir="ltr">7. Selalu BERDOA diberikan kelapangan hati sehingga memudahkan usaha kita semua</p>
<p dir="ltr">Menjadi orang yang pemaaf juga dapat mengantarkan kita kepada ketenangan hidup, kebahagiaan, dan teman yang banyak. Coba pula kita lihat apa yang pernah disampaikan oleh Rasulullah Saw., beliau bersabda bahwa apabila kita ingin menjadi pemaaf, maka ingatlah dua perkara dan lupakanlah dua perkara. Perkara-perkara yang beliau maksud adalah: Pertama, mengingat-ingat kebaikan orang lain dan lupakanlah kebaikan yang pernah kita lakukan terhadap orang lain. Kedua, mengingat-ingat keburukan kita terhadap orang lain dan lupakanlah keburukan yang pernah dilakukan orang lain terhadap kita.</p>
<p dir="ltr">Semoga <u>bermanfaat</u></p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE3EHhygICBCqkAl_cDYndRE0GpZTg3FxJxtJJAKRsHDqxBqh3PeYFJE_mm0haZnSsjmebqmg2BJfWCFGqN0SVnJxYDzJPwG0j4dJSIEy_OmRHN5aGiuRueANUQgm0Zl2OIQ8pKjvsyIs_/s1600/FB_IMG_1515936719777.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE3EHhygICBCqkAl_cDYndRE0GpZTg3FxJxtJJAKRsHDqxBqh3PeYFJE_mm0haZnSsjmebqmg2BJfWCFGqN0SVnJxYDzJPwG0j4dJSIEy_OmRHN5aGiuRueANUQgm0Zl2OIQ8pKjvsyIs_/s640/FB_IMG_1515936719777.jpg"> </a> </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00160799278298216697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6522920299409657456.post-44701607950701738372018-03-03T01:01:00.001-08:002018-03-03T01:01:47.938-08:00Ketika nafkah suami tidak mencukupi<p dir="ltr">Sabtu,03 Maret 2018</p>
<p dir="ltr">Ketika Nafkah Suami Tidak Mencukupi : Tafsir QS. Al Ahzab 28-29<br></p>
<p dir="ltr">“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: "Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan kepadamu mut'ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik.Dan jika kamu sekalian menghendaki (keridhaan) Allah dan Rasulnya-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik diantaramu pahala yang besar”</p>
<p dir="ltr">(QS.Al Ahzab.28-29)</p>
<p dir="ltr">Diriwayatkan oleh Imam Ahmad,Imam Muslim, An Nasa’i dari Jabir bahwa ayat diatas diturunkan berkenaan para istri Nabi saw yang menuntut suatu hal berupa harta dan nafkah sedang Nabi saw tidak memilikinya.</p>
<p dir="ltr">          Suatu ketika dimasa selepas perang Hunain, para sitri-istri Nabi saw merasa sudah tidak sabar atas sempitnya nafkah yang diberikan oleh Rasulullah saw. Selain mereka tidak sabar atas nafkah yang tergolong pas-pasan, mereka juga tergoda untuk bisa memiliki perhiasan yang indah agar bisa mereka pakai. Namun tuntunan mereka tidak bisa dipenuhi oleh Rasulullah saw sebab beliau tidak memiliki sesuatu yang mereka tuntut.</p>
<p dir="ltr">          Sehingga peristiwa itu diketahui oleh Umar ra dan Abu Bakar ra, sehingga mereka selaku orang tua dari istri-istri Nabi menghampiri untuk menasehati mereka atas sikap kurang terpuji mereka. Umar menghampiri Hafzah anaknya yang juga istri Nabi saw dan Abu Bakar mendatangi Aisyah anaknya yang juga istri Nabi saw.</p>
<p dir="ltr">          Abu bakar dan Umar bertanya kepada anak mereka bahwa : “Wahai kalian semua, apakah kalian menuntut apa-apa yang suami kalian(Rasulullah saw) tidak memilikinya?”. Maka atas peristiwa itu turunlah ayat Al Ahzab 28-29 tersebut. Allah swt menurunkan ayat itu sebagai petunjuk kepada Rasulullah saw dalam menyikapi istri-istri beliau.</p>
<p dir="ltr">          Sehingga Rasulullah saw pun memberikan dua pilihan kepada istri-istrinya bahwa, apakah yang hendak mereka inginkan ; jika kehidupan dunia yang kalian inginkan, maka aku tidak bisa memenuhinya sebab aku tidak memilikinya. Maka dari itu aku ceraikan saja kalian jika kalian sudah tidak sabar menjadi istri-istriku dan aku berikan kalian mutah (uang penggembira sebab perceraian) dengan cara yang dibenarkan Allah. Namun jika kalian masih sabar menjadi istri-istriku meski aku tidak bisa memenuhi tuntutan kalian oleh sebab aku tidak memilikinya. Aku berharap Allah meridhoi kalian sebab sikap kalian yang sabar, baik dan mengutamakan keridohan Allah dan Rasul-Nya. Dan kelak Allah akan mengganjar surga atas kesabaran dan kesetiaan kalian.</p>
<p dir="ltr">          Maka seketika itu pula Abu Bakar bertanya kepada Aisyah selaku salah satu istri Nabi yang ikut menuntut kepada Rasulullah saw. Sekonyong-konyong Aisyah berkata dengan penuh rasa penyesalan sebab mendapat teguran dari Allah swt. Aisyah berkata : “ sudah aku tetapkan bahwa aku lebih memilih-keridhoan- Allah dan Rasul-Nya dari pada kehidupan dunia”.</p>
<p dir="ltr">          Akhirnya para istri Nabi tersadar akan sikap mereka, mereka merasa bersalah sebab berlaku dzalim atas suami mereka. Yaitu menuntut sesuatu yang tidak sanggup dipenuhi, dan terlena oleh kehidupan dunia yang sementara. Dan juga oleh sebab ketidak sabaran mereka dalam menyikapi nafkah yang diberikan Rasulullah saw yang tergolong pas-pasan. (lihat : Tafsir Al Qurtubi,Juz XIV,hlm.162-163)</p>
<p dir="ltr">          Dalam konteks al-Qur’an menggambarkan akan istri-istri Nabi saw dalam mencari keridhoan Allah dan Rasul-Nya serta negeri akhirat (surga). Namun dalam hal kekinian, dapat dipahami bahwa seorang istri (pada umunya) hendaklah lebih mencari keridhoan suami dan Allah swt ketimbang kesenangan dan ketenangan hidup di dunia. Sebab dalam ridho suami ada ridho Allah dan jaminan kehidupan akhirat yang baik (surga).</p>
<p dir="ltr">          Ketika seorang suami tidak mampu memenuhi nafkah secara berkecukupan. Maka sikap istri yang baik adalah tidak melihat hasil ikhtiar suami dalam mencari nafkah, melainkan melihat keikhlasan suami dalam mencari nafkah dan juga mampu mensukuri pemberian suami atas hasil ikhtiarnya tersebut. Ingat, manusia itu wajib berikhtiar sedang Allah yang menentukan hasilnya.</p>
<p dir="ltr">          Bila sang suami sudah berikhtiar semaksimal mungkin dalam memenuhi kebutuhan keluarga,namun tetap saja kebutuhan keluarga tidak tercukupi. Maka sang istri janganlah gusar,marah dan kufur atas pemberian suami. Melainkan hendaklah bersabar, bersabar bukan untuk diam dan beraksi bukan untuk menyalahkan suami. Melainkan sabar dengan berdoa agar Allah segera menurunkan rejeki yang lebih kepada suami dan beraksi tidak menyalahkan suami, namun dengan membantu suami. Ini semua adalah untuk kemaslahatan keluarga dan tercukupinya kebutuhan keluarga, sebab maslahat keluarga terbeban kepada seluruh anggotanya.</p>
<p dir="ltr">          Ibnu Hajar al Asqalani berkata bahwa kemaslahatan dan tanggung jawab keluarga dan anak-anak ada ditangan kedua belah pihak (baik suami atau istri). Sebab oleh menikahlah mereka berdua ada dan sepakat dalam menjalani hidup bersama. Meski benar kewajiban itu (nafkah) hanya dibebankan pada suami bukan sang istri.<br></p>
<p dir="ltr">SIKAP ISTRI KETIKA NAFKAH TIDAK MENCUKUPI</p>
<p dir="ltr">          Adab yang benar dalam menyikapi situasi ini ada dua pilihan yang dimana keduanya bersesuaian dengan garis aturannya Allah swt. Sikap pertama adalah sabar dan yang kedua adalah ikhtiar yang dibenarkan.</p>
<p dir="ltr">          Sabar ketika istri merasa nafkah suami kurang adalah dengan senantiasa setia ,menghargai dan rela menerima kekurangan nafkah suami dengan ikhlas karena Allah. Itu semua ditunjukan demi mencari keridhoan Allah swt dan juga sebagai wujud kesabaran dalam menerimaa cobaan dari Allh swt. Namun selain itu pula kesabaran tidak terlepas akan sikap pasrah semata melainkan harus ada wujud ikhtiar sesuai kemampuan dan fitrah. Wujud ikhtiar istri dalam hal ini adalah berdoa dan turut berikhtiar mencari tambahan penghasilan (yang dibenarkan oleh syariat) demi membantu penghasilan suami yang tidak mencukupi, bila memungkinkan dan mengharsukan.</p>
<p dir="ltr">          Inilah sikap yang arif dan bijak dan memberikan kemaslahatan pada keluarga, dan hendaknya sang sitri jangan pernah sekali-kali menyalahkan masalah. Namun, hendaknya istri yang cerdas dalam menyikapi masalah adalah menyelesaikan masalah atau membenarkan apa-apa yang salah, bukan menyalahkan suatu yang salah atau menambah masalah atas masalah.</p>
<p dir="ltr">          Sikap maedu (menyalahkan) suami bila nafkah suami tidak mencukupi, itu hanya akan menimbulkan masalah baru, entah percekcokan dalam rumah tangga atau lainya. Hal Ini berarti istri yang sedemikian tidak bijak dan kurang cerdas dalam menyikapi masalah dalam rumah tangga. Serta sikap seperti itu menunjukan lemahnya iman dan tipisnya wawasan istri dalam beragama. Sang istri  tidak tahu bahwa kehidupan rumah tangga Rasulullah pun sering dihadapkan pada paceklik rumah tangga. Terlebih rumah tangga manusia biasa yang terkadang terjebak dalam maksiat serta lalai dari agama, rasanya lebih pantas bila menerima cobaan berupa paceklik rumah tangga.<br></p>
<p dir="ltr">KETIKA ISTRI MENCARI NAFKAH</p>
<p dir="ltr">          Dalam Al Fatawa al-Kubra al-Fiqiyyah Juz IV ,halaman 205. Ibnu Hajar Al Haitsami pernah ditanya tentang seorang istri yang keluar rumah dalam rangka bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Beliau menjawab “Ya Boleh seorang Istri keluar rumah untuk keperluan mencari nafkah jika benar nafkah suami tidak mencukupi”.</p>
<p dir="ltr">          Dan juga Zainudin al Malibari dalam kitabnya Fath al-Mu’min ia menjelaskan bahwa tidak mengapa dan bukanlah istri yangnusyuz(durhaka) bilamana ia keluar rumah dengan untuk bekerja sebab nafkah suaminya tidak lagi mencukupi</p>
<p dir="ltr">          Namun mengenai istri yang turut bekerja ini hendaklah harus hati-hati akan ketentuan syariat, jangan sampai niatan baik dilakukan dengan cara yang salah. Dalam hal ini Syaikh Mustafa al Adawi dalam Jami’ Ahkaamu Nisa’ sudah memberikan penjelasan yang cukup baik dalam memberikan solusi. Yaitu ada beberapa ketentuan yang berlaku ketika istri harus ikut serta mencari nafkah, diantaranya yaitu :</p>
<p dir="ltr">1.     Pekerjaannya tidak mengganggu kewajiban utamanya dalam urusan dalam rumah, karena mengurus rumah adalah pekerjaan wajibnya, sedang pekerjaan luarnya bukan kewajiban baginya, dan sesuatu yang wajib tidak boleh dikalahkan oleh sesuatu yang tidak wajib.</p>
<p dir="ltr">2.     Harus dengan izin suaminya, karena istri wajib mentaati suaminya.</p>
<p dir="ltr">3.     Menerapkan adab-adab islami, seperti: Menjaga pandangan, memakai hijab syar’i, tidak memakai wewangian, tidak melembutkan suaranya kepada pria yang bukan mahrom, dll.</p>
<p dir="ltr">4.     Pekerjaannya sesuai dengan tabi’at wanita, seperti: mengajar, dokter, perawat, penulis artikel, buku, dll.(sesuai fitrah wanita)</p>
<p dir="ltr">5.     Tidak ada ikhtilat (campur baur) di lingkungan kerjanya. Hendaklah ia mencari lingkungan kerja yang khusus wanita, misalnya: Sekolah wanita, perkumpulan wanita, kursus wanita, dll.</p>
<p dir="ltr">6.     Hendaklah mencari dulu pekerjaan yang bisa dikerjakan di dalam rumah. Jika tidak ada, baru cari pekerjaan luar rumah yang khusus di kalangan wanita. Jika tidak ada, maka ia tidak boleh cari pekerjaan luar rumah yang campur antara pria dan wanita, kecuali jika keadaannya darurat atau keadaan sangat mendesak sekali, misalnya suami tidak mampu mencukupi kehidupan keluarganya, atau suaminya sakit, dll. (disarikah dari kitab Jami’ Ahkaamu Nisa’ , Syaikh Mustafa Al Adawi).</p>
<p dir="ltr">          Sungguh islam itu rahmat bagi seluruh alam bila dijalankan dengan benar dan disikapi dengan adil.Allahu’alam.</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiDK3P561IMmlqFYxK_QSaNlmFmkT_Vk1fOIYVR5-zXd3AwaHxvbUt7TP2ASn6ugbpFwtZFjXbFVaDwc1QmpskroslB3lMdtdbW-DzTQzkoJqHP2zSflfIQdDpMf3HHYmnD_bj6qqO4L41/s1600/FB_IMG_1519797111753.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiDK3P561IMmlqFYxK_QSaNlmFmkT_Vk1fOIYVR5-zXd3AwaHxvbUt7TP2ASn6ugbpFwtZFjXbFVaDwc1QmpskroslB3lMdtdbW-DzTQzkoJqHP2zSflfIQdDpMf3HHYmnD_bj6qqO4L41/s640/FB_IMG_1519797111753.jpg"> </a> </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00160799278298216697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6522920299409657456.post-69062881392173939802018-03-03T01:00:00.001-08:002018-03-03T01:00:15.693-08:00Bumbu Rumah tangga<p dir="ltr">taat Kepada Suami Harus Didahulukan Daripada Taat Orang Tua<br><br></p>
<p dir="ltr">Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah untuk Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.</p>
<p dir="ltr">Al-Qur'an dan sunnah menerangkan, suami memiliki hak yang sangat besar atas istrinya. Istri harus taat kepada suaminya, melayani dengan baik, dan mendahulukan ketaatan kepadanya daripada kepada orang tua dan saudara-saudara kandungnya sendiri. Bahkan suami menjadi surga dan nerakanya.</p>
<p dir="ltr">Allah Ta'ala berfirman,<br><br></p>
<p dir="ltr">"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka." (QS. Al-Nisa': 34)</p>
<p dir="ltr">Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,<br></p>
<p dir="ltr">"Tidak boleh (haram) bagi wanita untuk berpuasa sementara suaminya ada di sisinya kecuali dengan izinnya. Istri juga tidak boleh memasukkan orang ke dalam rumahnya kecuali dengan izin suaminya. Dan harta yang ia nafkahkan bukan dengan perintahnya, maka setengah pahalanya diberikan untuk suaminya." (HR. Al-Bukhari)</p>
<p dir="ltr">Ibnu Hibban meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Apabila wanita menunaikan shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya; maka disampaikan kepadanya: masuklah surga dari pintu mana saja yang kamu mau." (Dishahihkan Al-Albani dalam Shahih al-Jami', no. 660)</p>
<p dir="ltr">Ibnu Majah juga meriwayatkan hadits yang dari Abdullah bin Abi Aufa, ia berkata: Saat Mu'adz tiba dari Syam, ia bersujud kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Beliau berkata: "Apa ini wahai Mu'adz?"</p>
<p dir="ltr">Mu'adz menjawab, "Aku telah datang ke Syam, aku temui mereka bersujud kepada para pemimpin dan penguasa mereka. Lalu aku berniat dalam hatiku melakukan itu kepada Anda."</p>
<p dir="ltr">Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Jangan lakukan itu, kalau saja aku (boleh) memerintahkan seseorang bersujud kepada selain Allah, pastilah aku perintahkan wanita bersujud kepada suaminya. Demi Dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, tidaklah seorang istri disebut telah menunaikan hak Rabb-nya sehingga ia menunaikan hak suaminya. Kalau saja suami memintanya untuk melayaninya sementara ia berada di atas pelana unta, maka hal itu tidak boleh menghalanginya." (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Ibni Majah)</p>
<p dir="ltr">Maknanya: hadits tersebut memerintahkan kepada para istri untuk mentaati dan siap melayani suaminya. Tidak boleh ia menolak ajakan suami walau ia sudah siap melakukan perjalanan, yakni sudah berada di atas pelana untanya, maka hal ini lebih ditekankan saat ia berada dalam keadaan selain itu.</p>
<p dir="ltr">Diriwayatkan dari al-Husain bin Mihshan, bahwa bibinya pernah datang kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallamkarena satu keperluan. Saat sudah selesai, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bertanya kepadanya, "apakah kamu punya suami?"</p>
<p dir="ltr">Ia menjawab, "Ya."</p>
<p dir="ltr">Beliau bertanya lagi, "Bagaimana sikapmu terhadapnya?"</p>
<p dir="ltr">Ia menjawab, "Aku tidak kurangi hak-nya kecuali apa yang aku tidak mampu."</p>
<p dir="ltr">Beliau bersabda, "Perhatikan sikapmu terhadapnya, karena ia surga dan nerakamu." (HR. Ahmad dan Al-Hakim, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih al;Targhib wa al-Tarhib, no. 1933)</p>
<p dir="ltr">Maksudnya, suamimu itu adalah sebab kamu bisa masuk surga jika kamu tunaikan hak-nya. Dan suamimu itu menjadi sebab kamu masuk neraka jika kamu lalaikan hal itu.</p>
<p dir="ltr">suamimu itu adalah sebab kamu bisa masuk surga jika kamu tunaikan hak-nya. Dan suamimu itu menjadi sebab kamu masuk neraka jika kamu lalaikan hal itu. . .</p>
<p dir="ltr">Taat Suami VS Taat Orang Tua</p>
<p dir="ltr">Sering terjadi kasus, orang tua wanita –baik bapak atau ibunya- menuntut kepadanya untuk melakukan sesuatu yang berseberangan dengan tuntutan suami. Hal ini sering menjadi dilema dan masalah berat bagi sebagian wanita. Pada saat seperti ini, mana yang harus lebih didahulukan oleh wanita muslimah?</p>
<p dir="ltr">Apabila ketaatakan kepada suami berseberangan dengan ketaatan kepada orang tua, maka bagi seorang wanita (istri) muslimah wajib mendahulukan ketaatan kepada suaminya. Imam Ahmad rahimahullah berkata tentang wanita yang memiliki suami dan seorang ibu yang sedang sakit: Ketaatan kepada suaminya lebih wajib atas dirinya daripada mengurusi ibunya, kecuali jika suaminya mengizinkannya." (Syarh Muntaha al-Iradat: 3/47)</p>
<p dir="ltr">Di dalam kitab al-Inshaf (8/362), "Seorang wanita tidak boleh mentaati kedua orang tuanya untuk berpisah dengan suaminya, tidak pula mengunjunginya dan semisalnya. Bahkan ketaatan kepada suaminya lebih wajib."</p>
<p dir="ltr">Apabila ketaatakan kepada suami berseberangan dengan ketaatan kepada orang tua, maka bagi seorang wanita (istri) muslimah wajib mendahulukan ketaatan kepada suaminya. . .</p>
<p dir="ltr">Terdapat satu hadits dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam–menurut sebagian ulama statusnya hasan- yang meguatkan hal ini, dari 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha, berkata: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, "Siapakah wanita paling besar haknya atas wanita?" Beliau menjawab: "Suaminya."</p>
<p dir="ltr">Aku bertanya lagi, "Lalu siapa manusia yang paling besar haknya atas laki-laki?" Beliau menjawab, "ibunya." (HR. al-Hakim, namun hadits ini didhaifkan oleh Al-Albani dalam Dhaif al-Targhib wa al-Tarhib, no. 1212, beliau mengingkari penghasanan hadits tersebut oleh al-Mundziri)</p>
<p dir="ltr">Dengan demikian maka, bagi wanita haruslah lebih mendahulukan ketaatan kepada suami daripada ketaatan kepada kedua orang tuanya. Namun jika keduanya bisa ditunaikan secara sempurna dengan izin suaminya, maka itu yang lebih baik. Wallahu A'lam.</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3twvbgnA6lXsiNRhEQyPciNnw034DRk3GkO4zRxFx5kg00zoZHGQm4HHuFJpBIK-T0PuqyN-wxFaBORScaLVAIvy9gnKnIk8K2Pwh2SlPCvHJzhPM2B8bXkZigHR09mIVnhU7vaug2ghv/s1600/IMG_20180207_162152.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3twvbgnA6lXsiNRhEQyPciNnw034DRk3GkO4zRxFx5kg00zoZHGQm4HHuFJpBIK-T0PuqyN-wxFaBORScaLVAIvy9gnKnIk8K2Pwh2SlPCvHJzhPM2B8bXkZigHR09mIVnhU7vaug2ghv/s640/IMG_20180207_162152.jpg"> </a> </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00160799278298216697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6522920299409657456.post-32170841699601789902018-03-02T19:36:00.001-08:002018-03-02T19:36:08.943-08:00Ada cerita dibalik cerita<p dir="ltr">Ada cerita di balik cerita</p>
<p dir="ltr">Suatu ketika aku yang sedang merenung dalam heninganya malam, dimana malam itu aku duduk sendiri taka da satu orangpu yang menemaniku, hujan yang deras menyelimutiku.<br>
Dimalam itu aku berpikir apa aku sanggup menjalani hidup ini tanpa satu orangpu yang tahu akan sebuah perasaanku, aku hanya bias menatap dalam relung relung kehidupanku, air mata yang selalu menemaniku setiap saat, aku tak pernah berhenti untuk selalu memohon ampun .<br>
Aku hanya bias berkata atas kesalahan dan dosa yang telah aku perbuat dan terlalu banyak cerita dalam hidupku,sehingga akupun tak tahu siapa diriku sebenarnya.<br>
Mungkin aku wanita bodoh yang pernah aku lakukan dalam hidup ini, aku yang terlalu lemah dan terlalu lembut sehingga aku sendiri tak pernah tahu saat aku merasa tersakiti, aku tak pernah sadar bahwa aku telah melakukan kesalahan yang sanget besar.<br>
Saat itu dan waktu itu aku dibutakan oleh cinta dan perasaaku sendiri.<br>
Dulu aku masih kuliah usia yang sangat masih muda aku selalu diberikan cobaan dan ujian karena selalu merasakan rasa sakit hati dalam kegagalan bercinta, sehingga kegagalan itupun selalu menyertai hidupku dengan berulang ulang, gagal bercinta,gagal dalam berhubungan tunangan,gagal dalam merencanakan pernikahan sehingga akupu gagal dalam pernikahan, pernikahanlah yang membuat aku semakin lemah.<br>
Mungkin tidak banyak wanita yang akan bias menerima dan sanggup menjalani kehidupan seperti apa yang aku alami, tapi banyak orang yang berkata aku adalah wanita hebat dan luar biasa tapi kenapa aku selalu dihantui dengan kesalahan dan kelemahan yang sudah aku lakukan.<br>
Dulu disaat aku sudah menjadi seorang istri aku yang tak pernah merasakan suatu hal jika memang aku tersakiti, tapi aku lebih mementingkan perasaan orang lain ditimbang perasaan aku sendiri sehingga aku tak sadar bahwa dihari itu aku sedang dalam posisi tersakiti,tapi semua itu aku tak menyadarinya.<br>
Aku yang sedang menjadi seorang istri dan calon ibu dari anak yang aku kandung,tapi aku diberikan ujian yang dahsyat yang tak pernah menyangka akan seperti ini.<br>
Di hari itu ku diberikan beberapa pilihan yang tidak bias aku lakukan, aku sangat dilemma karena disaat itu aku dan dia dalam posisi yang sama,posisi dimana kami membutuh satu orang sama, aku tak mau egois yang memikirkan aku sendiri, yang tak mau kehilangan sang suami disaat aku sedang hamil,aku tak mau anakku lahir tanpa seorang ayah aku masih membutuhkan dia sebagai sosok imam,suami dan calon ayah buat anak kami, tapi posisi itupun ada dalam wanita lain,aku tak mungkin membiarkan wanita itu menahan penderitaan sendiri tanpa seorang suami, dia yang membutuhkan orang yang sama,dan calon ayah yang sama anak yyang dia kandung.<br>
Saat itu aku berpikir apa keputusan aku benar,apa keputusan aku tidak salah??aku dilemma, aku tau tersakiti dan menyakiti,karena aku dan dia seorang wanita yang sama sama mengandung anak pada ayah yang sama.<br>
Aku bersujud,aku berdoa aku menangis untuk selalu minta petunjuk padaNya aku meminta ridho padaNya,aku meminta restu pada kedua orang tua dan mertuaku,walaupun itu sulit bagiku untuk semua ini,tidak ada sedikitpun yang menentang dalam hati dan pikiranku,aku wanita yang lemah dan bodoh.<br>
Disaat itulah aku selalu menangis kenapa aku sangat lemah harus menerima wanita lain dalam kehidupanku,hanya karena aku tak mau dikatakan egois,tapi dia seorang wanita akupun seorang wanita yang tak mungkin aku menyakiti dia dan tersakiti.<br>
Aku hanya berserah diri Ya Allah kalau ini adalah tindakan yang salah bagiku mohon berilah petunjukMu tentang kebenaran,tapi jika ini adalah tindakan yang benar bagiku mohon berilah kekuatan dan kesabaran untukku.<br>
Diwaktu itu aku mengucapkan bismillah untuk berkata sesuatu pada seseorang yang sudah menjadi suamiku, aku hanya bisa mengatakan padanya,kalau aku siap untuk kau poligami,walaupun berat rasanya tapi ini harus yang aku lakukan,demi kebaikan aku dan dia demi anak aku dan kamu demi anak dia dan kamu,aku harap kamu jangan mengucap sedikitpun untukku, aku bersedia untuk menjadi istri pertamamu,asalkan kamu harus berlaku adil padaku dan dia begitupun anak anakmu.<br>
Dimana hari sudah gelap,waktupun semakin malam,diluar sana hujan sangatlah deras,aku yang sedang merenung,apa salah dan dosaku y Allah, dimana letak kesalahanku y robb,aku hanya wanita yang lemah tak berdaya,aku yang hanya selalu bersujud padaMu,aku yang tak pernah merasakan rasa sakit dalam hatiku dan pikiranku, aku yang selalu memikirkan perasaan orang lain ditimbang aku merasakan kepedihanku sendiri.<br>
Y Allah aku rela dan ikhlas jika ini kehendakMu,aku menjadi istri pertama bagi suamiku,berkahilah apa yang sudah menjadi keputusanku. <br>
Disaat itu aku datang pada ibu dan ayahku, untuk meminta doa restu pada mereka, aku cium tangan mereka aku minta maaf pada mereka atas kesalahan dan dosa yang sudah aku lakukan sebagai anak,entah dari mana aku harus bercerita pada mereka entah apa yang harus aku katakana pada mereka, aku tak sanggup melihat kekecewaan setelah apa yang aku lakukan dalam mengambil keputusan, tapi aku yakin bahwa apa yang aku lakukan ini yang terbaik untukku,walalupun aku tahu bekum tentu yang terbaik dimata Allah.<br>
Hanya bisa mengucapkan kalimat bismillah untuk aku ceritakan dan memohon doa restu pada mereka.<br>
Hati ini tersa sesak dan sulit untuk bernafas, mulut ini terkunci tak bisa mengucapkan sedikitpun,air mata yang terus menerus membasahi pipi, dan pelukan hangat mereka aku rasakan begitu berat dan enggan untuk aku ceritakan. Keningku dicium hangat oleh mereka, air mataku dibasuh oleh tangan yang amat lembut.<br>
Y Allah kenapa aku sulit untuk berkata pada mereka, Y Allah berikanlah aku kekutan dan keberanian untuk semua ini, aku peluk mereka sambil berkata,”ibu ayah, maafkanlah aku sebagai anakmu, mungkin saat ini aku menjadi wanita yang lemah dan bodoh yang sudah aku lakukan,tapi aku mohon ibu dan ayah ijinkan aku untuk mengatakan semua ini”.<br>
Setelah malam itu aku menceritakan semua apa yang telah terjadi, walaupun terasa sulit bagiku,dan bersikeras mereka tidak merestui apa yang sudah menjadi keputusan aku, aku hanya bisa memohon dan meminta semua ini demi anak yang aku kandung, dan pada akhirnya mereka menyetujui apa yang sudah aku lakukan, walaupun sulit untuk mereka terima,amarah,emosi yang sudah menyelimuti mereka pada suamiku, tapi aku meyakini mereka supaya mereka bisa menerima apa yang sudah terjadi pada suamiku.<br>
Dihari yang beda, aku datang pada mertuaku, dan aku melakukan hal yang sama,aku harus meyakini mereka dan membujuk untuk menyetujui akan keputusanku,ya walaupun berat dan suli untuk semua ini, tapi ini sudah menjadi keputusan yang aku ambil.<br>
Disaat waktu yang sulit menemaniku, entah apa yang aku ingin lakukan diwaktu itu, aku yang hanya menjadi wanita lemah dan bodoh,tapi aku tak bisa berbuat apa apa, tangisanlah yang selalu menemani aku setiap saat.<br>
Setelah waktu itu tiba, apa yang menjadi keinginanku pun datang, suami yang aku cintai menikai wanita lain, aku hanya bisa tersenyum di atas luka, aku hanya bisa tersenyum dia kepedihan itu mengiringiku,.<br>
Pernikahan itupun berlangsung,saat itu kandunganku sudah besar usia 7 bulan, aku tak mau mengecawakan calon anakku, aku harus tegar,tabah dan sabar supaya disaat lahir nanti dia bisa tersenyum melihat indahnya dunia.<br>
Hari demi hari hari ku lewati bersama mereka dalam satu atap, aku selalu berbagi cerita dan canda pada mereka, mereka yang sudah membuatku selalu tersenyum,air mata yang selalu jatu menetes,dan aku selalu berkata jika ini takdir yang aku pilih aku hanya ingin mencari ridho Illahi, dan mencari keberkahan dalam rumah tangga aku suami dan dia.<br>
Gelapnya hari menunjukan pukul 21.00 aku yang sedang sendiri duduk manis di dalam kamar,disaat inilah suamiku sedang berbagi dengan dia,air mata yang selalu menetes bukanlah penuh penyesalan,rasa sakit ataupun rasa cemburu,tapi aku berpikir aku sedang menjadi orang lain yang tak pernah mengenal goresan luka dihati,ku peluk erat dank u genggam apa yang menjadi milikmu,aku hanya bisa berkata,mungkin ini adalah sebuah takdir.<br>
Dimala dan diwaktu yang sama aku merasakan suatu tendangan dari calon anakku,aku hanya bisa berpikir mungkin diapun bisa merasakn apa yang aku rasakan saat itu, aku harus memiliki hati yang tegar dan sabar, senyuman,senyuman dan senyuman itu selalu menghiasi hari hari ku.<br>
Hari terus berganti,waktu terus berjalan,roda terus berputar,begitupun cinta yang suamiku miliki yang teragi setiap saat,setiap waktu dan setiap menit,saat aku bersama dengannya, aku seperti menjadi orang lain yang merasakan bukan suamiku yang dulu bukan suamiku yang selalu memberikan kasih sayang yang seutuhnya, bahkan aku meliat ada orang lain di dalam matanya,saat pelukan hangat itu ada dalam tubuhku,entah kenapa aku meraakan ada orang lain dalam tubuhnya,padahal dia sedang bersamaku,waktu,cinta dan kasih sayang sedang ada dalam genggamanku.<br>
Aku hanya berusaha untuk tidak menjadi wanita lemah di depan mereka, aku hanya berusah a menjadi istri yang kuat bagi suamiku,aku hanya berusaha melakukan yang terbaik sebagai istri pertama bagii istri kedua dari suamiku, aku hanya berusaha selalu tersenyum dihadapan mereka.<br>
Disuatu ketika waktu itu telah tiba aku telah melahirkan sang buah hati,dia adalah seorang putra yang kuat,aku beri nama dia “Arsya Pasca Ramdhan”, yang artinya adalah ketrurunan yang suci dibulan ramadhan yang memliki ketangguhan hatinya.<br>
Aku sudah menjadi seorang ibu…panggilan “umy” yang membuatku terharu,aku lupa akan apa yang sudah terjadi dalam hidupku, aku yang sangat senang dan bahagia untuk menjadi perang sang umy, lelah yang aku rasakan telah terobati saat aku melihat malaikat kecilku,letih yang ku rasakan hilang seketika saat aku mulai bercanda dengan sang buah hati, luka yang ada dihatiku seketika hilang sirna saat ditengah tengah kami ada malaikat kecil, kebahagiaan itu menghapus semua apa yang aku rasakan.<br>
Dua bulan usia anakku,hari hari penuh cerita dengannya, tak lama dari itu arsya anakku dan suamiku akan memiliki sang adik, istri kedua dari suamiku dia telah melahirkan sang malaikat yang sangat amat luchu, mereka memberikan nama “Andini Putri Permata” lengkap sudah kebahagiaan kami dikelilingi malaikat malaikat kecil yang sangat lucu,cantik dan tampan.<br>
Kebersamaan dan canda tawa menemani kami, hari hari kami penuh dengan kasih sayang, semua yang aku lewati telah usai,rasa senang itu menyelimuti hatiku,terkadang aku berpikir apa ini yang dinamakan sebuah ikhlas yang aku jalni sehingga aku merasakan kebahagiaan dihatiku,kepedihan yang aku rasakan telah sirna,walaupun aku tahu bahwa ini adalah perbuatan yang sangat bodoh yang pernah aku lakukan, Allah telah menganugerahkan hati yang sangat luar biasa,tapi aku merasa aku menjadi wanita yang sangat lemah.<br>
Waktu yang terus berputar hari yang penuh kebimbangan,disaat banyak orang yang menilai aku ada yang menilai aku sesuatu hal yang positif adajuga yang nilai aku negative atas apa yang sudah terjadi pada hidupku.<br>
Tapi aku selalu bisa tersenyum untuk menghadapi semua ini, memang aku sadar aku adalah wanita yang lemah dan bodoh sudah melakukan hal yang konyol,ada orang yang berkata bahwa aku adalah wanita hebat dan luar biasa, tapi aku mencoba berpikir, aku tak sehebat dan luar biasa yang mereka nilai, karena aku masih belum sepenuh hati untuk menerima semua apa yang aku jalani,terkadang ketidak ikhlasan itu selalu menghantui aku, disaat suamiku tak bersamaku,disaat anaku butuh dia, disaat itu pula aku selalu berkata dalam hatiku apa ini yang dinamakan tidak ikhlas, disaat orang menilai aku, ko kamu mau di dua di poligami satu atap lagi,ko kamu lemah sih,kamu itu sedang tersakiti,ko kamu bisa sih berbuat seperti ini?? Pertanyaan itu dilontarkan padaku dari mulut mereka, aku hanya bisa tersenyum mungkin ini sudah takdirku,Allah sedang mengujiku,mungkin Allah sayang padaku,supaya aku lebih dekat lagi denganNya.<br>
Disaat aku berpikir apa ini diriku sendiri atau aku orang lain, yang terkadang aku masih merasakan belum ada keikhlasan dalam diri ini, tapi terkadang akupun berpikr bahwa ini adalah takdirku Allah sayang padaku.<br>
Pikiran itu selalu menggangguku,dalam kekosongan hatiku aku selalu bisa menangis,aku hanya bisa tersenyum untuk menjad=lani hidup ini.<br>
Hari,minggu,bula,bahkan tahun silih berganti,waktu pun berputar seperti roda, saatku merasa ada yang membuat aku lebih kuat adalah sang buah hati, dialah penyemangat hidupku. Semakin waktu berjalan semakin besar pertumbuhan anakku,aku yang selalu terkadang memikirkan apa yang terjadi jika anakku tahu cerita hidup umy nya, apa dia akan bisa menerima bahwa dia memiliki dua orang umy satu ayah.<br>
Pikiran ini selalu menggangguku, “Y Allah apa yang harus aku lakukan untuk membahagiakan anakku kelak dia tumbuh besar dan dewasa,disaat itu [ula aku memikirkan psikologis anak yang hari ssemaki besar.sku tsk mau anakku tumbuh dalam psikologis yang terganggu karena sebuah hinaan dan hujatan dari banyak orang tentang pernikahanku.<br>
Cukup sekali aku mengalami depresi,sehingga aku tak mau dekat sama anaku sendiri,suami bahkan orang orang terdekat, tapi semua itu aku lewati dengan penuh perjuangan supaya aku bisa menerima anakku kembali dan suamiku,walaupun aku masih harus tetap menjadi istri pertama dalam pernikahanku,karena ini semua adalah keputusan aku saat itu tidak ada yang bisa menghalangi diwaktu itu.<br>
Aku mengalah bukan berarti aku sudah tidak sanggup menjalani semua ini, tapi aku mengalah karena peduli akan perkembangan anakku,aku yang selalu memikirkan perkembangan anakku, tersirat aku berpikir apakah mereka bisa merasakan dan memikirkan apa yang aku rasa.<br>
Saat perpisahan itu terjadi,aku ucapkan bismillah untuk memilih sendiri, aku hanya bisa berpikir kebahagiaan anakku bersama mereka, karena dia membutuhkan orang tua yang lengkap. Walaupun sedih,berat,sulit dan sukar untuk aku jalani tapi ini sudah keputusan aku demi perkembangan dan kebahgiaan anakku.<br>
Setelah perpisahan itu berjalan 3 bulan, semakin terasa kalau aku sangat kehilangan mereka, sakitbta dengan rasa kehilangan karena 4tahun lamanya hidup bersama satu atap becanda,tawa,sedih,tegur sapa dan saling menyakiti itu sudah kita lewati, semakin hari yang aku lewati kekuatan aku menjadi seorang diri sangatlah lemah,sehingga aku tidak mau melakukan apapun itu termasuk kerja berteman bahkan bertemu siapapu,depresi yang kedua kalinya karena kehilangan, ibu dan ayahku mencoba dan selalu mencoba supaya aku bisa bangkit untuk melanjutkan kehidupanku selanjutnya, sampai sampai aku harus menjalani terapy psikiater yang kedua kalinya, saat perubahan itu terjadi pada diriku setelah terapi itu berjalan, aku merasa terlahir kembali, walaupun aku sudah berbeda bukan aku yang dulu, dari sebuah status pun berbeda.<br>
Aku harus melewati semua ini dengan sendiridengan sebuah kekuatan yang miliki, dihari hari aku tanpa mereka,baru terasa bahwa kehilangan itu sangatlah sakit,aku yang tak pernah berpikir untuk membuka hatiku buat orang lain, tapi teman,saudara bahkan orang tuapun selalu berusaha untukku mencari pengganti suamiku dihatiku, sangat sulit bagiku untuk menerima orang lain dihatiku.<br>
Masalah demi masalah, hinaan demi hinaan dan hujatan itu selalu datang silih berganti, status dan kehidupan yang berbeda maku hina dimata orang orang,beberapa kali aku selalu di datangi dengan rasa sakit kembali Karena pria, mereka yang selalu berusaha untuk memberikan kebahagiaan dengan mengenalkan ku pada lelaki lain, tapi kekecewaan itu selalu hadir dengan berbagai macam rasa.<br>
Dalam keluargapun aku selalu terpojoki karena pernikahan yang aku jalani sehingga aku harus mengalami kesendirian seperti ini.<br>
Dimalam hari dimana waktu semakin gelap, aku duduk termenung aku berpikir dan selalu bertanya kapan semua ini berakhir dengan kebahagiaan, kapan aku bisa merasakan kehangatan dalam berkeluarga lagi, apa salah aku Tuhan, disaat aku berbuat kebaikan untuk menerima seseorang dalam pernikahanku, disaat aku ingin menjadi hambaMu yang penuh kesabaran dan keikhlasan, tapi kenapa aku tidak pernah merasakan kebahagiaan seperti orang orang.<br>
Entah kenapa waktu semakin berjalan rasa sakit ini begitu besar, orang yang aku sayangi sudah aku campakan,pertama aku membiarkan pernikahanku dimasuki orang ketiga,aku harus rela dan ikhlas jika suamiku sendiri harus berbagi bersama istri kedua, sekarang aku sedniri yang keluar dari kehidupan mereka sehingga aku harus mengorbankan anakku sendiri.<br>
Apa aku wanita yang lemah dan bodoh atau aku seorang ibu yang jahat,entah pikiran ini sangat menggangguku, subhanaallah, entah apa yang terjadi pada diriku, kenapa aku seperti ini, kenapa aku menjadi orang yang sangat amat lemah, apa aku ini artinya aku menyesal apa yang sudah aku lakukan dalam hidupku,apa aku merasa bersalah dalam tindakanku seperti ini.<br>
Setelah dua tahun perpisahan aku dan suami begitupun dia serta anakku, aku merasa bukan diriku yang sebenarnya. Dulu aku menganggap aku wanita lemah dan bodoh, tapi mungkin wanita lain belum tentu bisa melakukan tindakan yang sama seperti apa yang aku lakukan.<br>
Sekarang dalam kesendirianku, aku menjadi wanita yang merasa aku bersalah seumur hidupku karena aku telah keluar dari kehidupan mereka, tapi dengan semua itu aku memilki pengalaman yang dimana aku harus belajar dari sebuah pengalaman.<br>
Disuatu hari aku bertemu seseorang dia yang sangat dewasa, dan diapun selalu meyakini aku dalam sebuah hubungan,dia mencoba meyakini kedua orang tuaku,tapi sayang lagi dan lagi selalu gagal, mereka selalu melihat dari segi pendidikan dan pekerjaan,usia yang sudah tidak muda lagi menjadi hujatan banyak orang dari segi usia dan status.<br>
Aku mencoba untuk menutup diri, berusaha focus pada karierku, lagi dan lagi aku selalu dikenalkan dengan teman teman sehingga kegagalan dan kekecewaan itu selalu hadir dan hadir lagi.<br>
Aku selalu melihat ke belakang disaat aku ingin melangkah tapi rasanya aku sulit dan masih merasakan takut dan trauma sehingga kegagalan itu selalu muncul dalam hidupku, walaupun kegagalan itu berasal dari orang tua ku yang antusias melihat dari pendidikan dan pekerjaan, tapi ini semua merasa tidak adil dalam hidupku.<br>
Aku merasa kenapa hidupku tidak pernah merasakan kebahagiaan seperti yang lain diluar sana, padahal kata orang orang aku memilki pendidikan yang tinggi,keraan yang mulia,karierku yang bagus,temanku banyak, tapi kenapa aku selalu seperti ini, apa aku telah melakukan hal yang sangat fatal sehingga aku tidak pernah merasakan kebahagiaan, sehingga aku merasakan penyesalan dalam hidupku dalam pernikahanku dulu.<br>
Empat tahun sudah aku dalam kesendirian, tapi perasaanku masih tetap sama selalu memikirkan masalaluku dalam pernikahanku dulu, apa masih ada yang mau menerima aku untuk dijadikan istri,semakin aku mendekati diriku pada sang pencipta semakin aku sadra dengan sebuah kesalahan terbesarku, dengan rasa ketidak ikhlasan ku dalam pernikahan yang sudah aku bangun dengan orang ketiga, tapi itu semua tidak bisa kau ulang dan akupun tidak bisa kembali pada mereka.<br>
Beberapa bulan kemudian aku kenal sama seseorang lewat dunia maya,sudah beberapa kali aku takut, tapi kali ini aku merasa yakin bahwa ini adalah jodohku, sehingga aku meyakini orang tuaku, aku kenalan dalam waktu yang singkat, waktu dua minggu bukan waktu yang lama, kamipun belum pernah bertemu dan tidak tahu bagaimana fisik dia, orang mana,kerja dmana dan siapa dia, pertemuan pertama dia langsung bawa keluarga untuk ta’aruf, setelah ada kecocokan kami berlangsung pada jenjang tunangan,setelah itu kami pun berlangsung untuk menikah, perkenalan kami hanya dalam waktu satu bula pada pernikahan, kami tak pernah berpacaran mengenal satu sama lain setelah kami menikah.<br>
Pernikahanpun berlangsung waktu semakin berjalan untuk lebih mengenal satu sama lain,setelah aku mengenal lebih dekat tentang suamiku, ternyata Allah mengirimkan seseorang untuk aku bombing, Allah ngasih tugas yang amat luar biasa, dulu aku dibimbing,dinasehatin tapi kini aku harus membimbing suamiku sendiri dan menasehati suamiku, setelah aku mengenal keluarga suamiku, semakin aku kenal semakin aku sadar, bukan harta dan materi yang aku cari tapi aku butuh perhatian dan aku butuh kepedulian dari sang mertua, tapi aku tidak dapatkan semua itu, yang aku dapatkan masalah,masalah dan masalah, sehingga pernikahan kamipun selalu di ikut campurkan orang tua dan mertuaku sendiri, karena tidak ada rasa ketegasan,kebijakan,kedewasaan dalam suamiku sendiri, aku memang kuliah, aku memang memiliki ijazah s1 tapi bukan berarti aku harus kerja, disini aku sudah menjadi seorang istri maka dari itu aku harus patuh dan taat pada suamiku, karena dia yang berhak atas diriku dia pula yang menafkahi aku sebagai seorang istri.<br>
Tapi disisi lain aku ingin berbakti pada orang tuaku, tapi posisiku sangat dilemma, suamiku yang tak bisa tegas,sedangkan orang tuaku menginginkan aku untuk bekerja, walaupun aku tak bekerja Allah memberikan cara lain untuk aku selalu bisa membagikan ilmu yang aku miliki.<br>
Dengan sendirinya orang tua siswa datang satu persatu untul memnita kau membimbing anak anaknya dirumah, dan pada akhirnya semakin hari semakin banyak itu berkah buatku.<br>
Aku yang bercita cita menginginkan punya sekolah sendiri, semoga semua tercapai.<br>
Dalam pernikahanku yang suda empat tahun, aku selalu dirundung kesediahan, beberapa kali aku selalu gagal untuk memberikan keturunan pada suamiku, entah kenapa saat aku bersama dengannya dan disaat aku memberikan apa yang miliki, aku terasa berat dan sulit aku berikan, sehingga aku sadar kalau aku yang sangat bersalah dalam masalaluku, sehingga aku tak bisa membahagiakan suamiku saat ini, aku tak bisa melayani dia secara bathiniah entah kenapa seperti ada orang lain dalm hatiku, orang lain itu bukan orang yang baru aku kenal tapi bukan orang yang ketiga baru muncul dalam kehidupanku, tapi orang ini adalah orang yang pernah mengisi hati dan kehidupanku yang sangat berarti bagiku, dia yang mengajarkan aku tentang sabar,ikhlas dan selalu tawakal padaNya.<br>
Dia yang selalu ada dalam pikiranku sampai detik ini,dia yang sudah memberikan banyak arti dan makna tentang kehidupan bagiku, dari kebahagiaan dan kesedihan sehingga aku harus sanggup menerima orang ketiga dalam hidupku, sehingga detik ini aku sangat menyesal akan hal itu.<br>
Apa aku harus melakukan hal sama seperti halnya pernikahanku yang sebelumnya, pernikahanku sudah mau lima tahun berjalan, pernikahanku selalu di iringi dengan sebuah emosi,amarah dan pertengkaran yang hebat, entah karena sifat yang kekanak kanakan yang membuatku jenuh, ketidak dewasaan yang mebuat aku semakin terpuruk, ketidak tegasan yang membuat aku semakin berani.<br>
Tiga kali sudah aku lewati tentang keguguran, sampai akhirnya di usia kandunganku yang enam bulan aku harus kehilangan calon anak,sampai aku berpikir, mungkin ini hukuman buatku yang sudah meninggalkan anak dan suamiku tanpa dosa? Pikiran itu selalu menggangguku, tapi aku mencoba untuk menghapus pikiran itu demi suamiku, sehingga aku berpikir apa aku tidak bisa memiliki keturunan lagi untuk suamiku.<br>
Disaat aku kehilangan calon anak di usia enam bulan Allah menganugerahkan malikat kecil untuk aku didik dan bombing, aku wanita yang sangat amat bersyukur ada jalan dan cara untuk aku bisa memilki anak,ya walaupun bukan dari rahimku sendiri, aku merasa ini rezeki buat aku sesuatu yang sangat luar biasa, sang putri malaikat kecil yang menemani ku dalam kesehari hariku.<br>
Sempat terbersit dalam pikiranku, apakah aku harus membiarkan suamiku menikah lagi untuk mendapatkan keturunan, jika ini harus terjadi lagi yang kedua kalinya dalam pernikahanku tentang ‘POLIGAMI’, tapi masih bertanya Tanya dalam hatiku, apakah ini bisa aku lewati, apa suamiku bisa bersikap tegas,dewasa dan bijak, sifat kekanak kanakannya hilang, dan dia bisa berlaku adil??<br>
Entah kenapa dalam kehidupanku begitu penuh warna yang sangat suram,Allah ngasih tugas yang snagat terbesar buatku adalah membimbing suami, aku sudah gagal menjadi istri yang baik, karena amarah dan emosi selalu datang tiba tiba setiap saat.<br>
Disaat itu peretngkaranku yang sangat hebat, sampai aku berulang ulang ingin pisah darinya, tapi hati kecilku menentang aku gam au gagal yang kedua kalinya, disaat itu saat dimana aku sedang terpuruk ada orang ketiga yang memasuki dalam hidupku, aku bermain api dengan temanku sendiri, aku menangis dan menangis karena aku sangat menyesal aku telah melakukan hal yang sangat bodo dalam hidupku.<br>
Allah membukakan hati dan pikiranku, begitu baik nya suamiku yang tak pernah marah dan benci padaku, aku merasa bersalah, aku melakukan shalat taubat aku berserah diri padaNya aku memohon ampun aku bertaubat, aku memulai memperbaiki diriku, aku ingin belajar istiqomah.<br>
Setelah aku hijrah pada penampilanku yang sangat syari aku hijrah ingin menjadi orang yang lebih baik,dan mejadi istri yang baik dimata suami, tapi cobaan itu selalu datang silih berganti, ketidak nyamanan aku dalam bertetangga,kehidupanku bersama keluarga suami, bahkan bersama keluarga aku sendiri, aku diberikan satu ujiam tentang ekonomi.<br>
Tapi aku belajar yakin bahwa ini adalah cara Allah sayang pada umatnya, dimana aku harus lebih dekat lagi denganNya, dan belajar arti syukur atas nikmat yang Allah berikan,arti kesabaran dari apa yang Allah berikan pada aku, arti keikhlasan apa yang sudah Allah kasih.<br>
Tapi aku yakin bahwa ini adalah ujian yang Allah berikan padaku, karena Allah memberikan sesuatu sesuai dengan kemampuan umatnya. <br>
Hati kecilku masih belum merasa tenang, walaupun aku dan suami merasa bahagia memiliki putri malaikat kecilku ditengah tengah kami, tapi aku masih merasa menjadi wanita yang amat banyak kekurangan, yang tidak bisa memberikan arti kebahagiaan pada suamiku dengan tidak memiliki keturunan dari rahimku sendiri.<br>
Aku hanya ingin melihat suamiku bahagia dengan cara dia menikah lagi, tapi apa aku sanggup untuk melakukan hal ini lagi yang kedua kalinya?<br>
Disaat aku di fitnah disitu aku dihina karena aku tidak bisa mengurus anak aku sendiri sehingga anakku ada ditangan ayahnya. Tapi kenapa hinaan itu tertuju pada masalaluku, kenapa harus anak dan suamiku yang dulu terbawa dalam masalah ini.<br>
Apa ini adalah hukuman buatku aku telah pergi dari kehidupan mereka.<br></p>
<p dir="ltr">Ini adalah kehidupanku yang tak akan pernah berhenti dalam sebuah masalah dan kesalahan yang sudah aku lakukan.<br>
Penyesalan memang selalu datang terakhir, tapi bukan berarti tidak ada kesempatan buat kita berubah menjadi lebih baik.<br>
Cerita ini maasih tersimpan belum sepenuhnya aku menceritakan…<br>
Ada cerita dibalik cerita…<br>
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqAG0Ibft8Xaomrv0KN4c5-VAANGBPOximnX4Btf8QoxFL6nghTtCDD84obygjdlN8Cq-kGWq2AUHhdboR7AYPedeq3yvmAW6Xud8_Eptiaj6I3d-amKvNjWJ9NSm3_pXi7Y3ddqVZiOKx/s1600/IMG_20180207_162152.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqAG0Ibft8Xaomrv0KN4c5-VAANGBPOximnX4Btf8QoxFL6nghTtCDD84obygjdlN8Cq-kGWq2AUHhdboR7AYPedeq3yvmAW6Xud8_Eptiaj6I3d-amKvNjWJ9NSm3_pXi7Y3ddqVZiOKx/s640/IMG_20180207_162152.jpg"> </a> </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00160799278298216697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6522920299409657456.post-10681052857562036092018-02-07T17:16:00.001-08:002018-02-07T17:16:14.587-08:00Diri aku sendiri<p dir="ltr">Kenalkan aku adalaha Bunga Annur Annisa, Panggilan ku biasa disebut dengan sebutan "Umy"... menurut ku Panggilan itu adalah sebuah doa dimana aku harus menjaga dan selalu menjadi cerminan banyak orang,<br>
"Umy" menurut ku bukan Panggilan biasa,tapi berat aku menyandang sebagai "Umy" dimana aku harus bisa bersifat bijak dan bersikap sebagai seorang muslimah yang baik...</p>
<p dir="ltr">Keseharian ku adalah selain aku sebagai ibu rumah tangga,aku adalah seorang istri dan seorang ibu...<br>
Anak dan suami ku yang sangat sering memanggil ku "Umy"...</p>
<p dir="ltr">Aku seorang pengajar,aku mendidik banyak anak untuk menjadi mereka seseorang yang pintar dan baik...</p>
<p dir="ltr">Aku seorang dimana aku memiliki kehidupan yang bukan sekedar kehidupan belaka.... menurut ku pengalaman adalah seorang guru yang sangatlah berharga,aku menjadi seperti ini karena pengalaman ku...<br>
Aku bisa berbagi ilmu, pengalaman dalam kehidupan ku...pada banyak orang,aku yang banyak dipercaya untuk selalu mendengar kan curhatan orang orang,aku hanya manusia biasa,yang tak lepas dari sebuah saran, nasehat,karena aku sadar mungkin kekurangan aku masih banyak dibandingkan mereka yang curhat padaku...tapi aku yakin dan aku berusaha menjadi lebih baik buatku, keluarga dan banyak orang...</p>
<p dir="ltr">Aku yang sedang berusaha dengan kemampuan ku untuk selalu memberikan yang terbaik buat semua orang,aku hanya ingin menjadi seseorang yang bermanfaat dan dibutuhkan oleh banyak orang...<br>
Ada beberapa teman memberikan aku saran kenapa tidak kamu jadi seorang penasehat, konseling yang bisa dibayar oleh banyak orang dengan kemampuan yang kamu miliki??</p>
<p dir="ltr">Aku tak bisa berharap banyak,aku hanya bisa berusaha sebaik mungkin...hanya mereka dan Allah yang akan membalas dan menilai aku bukan hanya sekedar materi...dengan mereka nyaman dan bisa berbagi ceritanya dengan ku saja aku sangat bahagia...</p>
<p dir="ltr">Itulah diri aku sendiri...</p>
<p dir="ltr">Jika siapa saja yang ingin kenal sebagai sahabat, teman <br>
Aku akan terbuka dengan luas<br>
Karena silaturahim lah yang aku butuhkan...</p>
<p dir="ltr">Wa: 087779301772<br>
SMS: 08871200808<br>
Bbm:D9A8C021<br>
FB: Umy bunga nur nisa<br>
bunganurnisa.blogspot.com</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEile2UHXt3-Kp9XPGnj-RtonChDR_kYiPylJDXeoiLRUexvEUI614aMV1rKDgChF2xy-8tRp6DmlTiXMgSzYI0fzeACJ4wbzGFBN4YIvFZg5MhikzYatAwWRmFI9c917OeUt-odLavjAPbk/s1600/IMG_20180126_143107.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEile2UHXt3-Kp9XPGnj-RtonChDR_kYiPylJDXeoiLRUexvEUI614aMV1rKDgChF2xy-8tRp6DmlTiXMgSzYI0fzeACJ4wbzGFBN4YIvFZg5MhikzYatAwWRmFI9c917OeUt-odLavjAPbk/s640/IMG_20180126_143107.jpg"> </a> </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00160799278298216697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6522920299409657456.post-43728733094000921032018-02-07T17:15:00.001-08:002018-02-07T17:15:35.638-08:00Arti kehidupan<p dir="ltr">Teruntuk seseorang yang jauh di sana ...<br>
Aku hanya ingin mengucapkan sesuatu cukup terimakasih karena kamu sudah memberikan arti kehidupan yang sesungguhnya,karena kamu aku tahu akan kedewasaan,karena kamu pula aku tahu tentang arti sabar dan ikhlas.</p>
<p dir="ltr">Kamulah yang sudah mengajarkan aku banyak hal..</p>
<p dir="ltr">Awalnya keraguan yang selalu menghantuiku,apa aku bisa menjalani nikmat Mu...apa aku sanggup berjalan dalam duri duri...</p>
<p dir="ltr">Aku hanya bisa berkata siapakah diriku sebenarnya??<br>
Aku tahu apa yang kau beri bukanlah sekedar rasa sakit,tapi kau ingin mengajari ku arti kehidupan...<br>
Aku tahu kau menginginkan aku lebih sabar dan ikhlas untuk apa yang kau berikan padaku...<br>
Kau mengajari ku banyak hal untuk lebih yakin pada Nya...</p>
<p dir="ltr">Kehidupan ku yang penuh cerita..</p>
<p dir="ltr">Kehidupan ku yang penuh warna..</p>
<p dir="ltr">Inilah sebagai pengalamanku..</p>
<p dir="ltr">Kalian tahu bagaimana aku bisa selalu tersenyum dalam setiap masalahku?<br>
Kalian tahu bagaimana aku belajar sabar dan ikhlas??</p>
<p dir="ltr">Hidupku penuh tantangan... tantangan yang membuat aku jatuh dan terpuruk...</p>
<p dir="ltr">Suatu ketika aku mengalami stres depresi, mungkin bisa dikatakan gangguan kesehatan atau jiwa..</p>
<p dir="ltr">Tapi aku selalu yakin aku akan sembuh <br>
Aku akan kembali seperti semula<br>
Aku yakin masih banyak orang orang yang menungguku...</p>
<p dir="ltr">Setelah itu semua terjadi <br>
Aku semakin ingin tahu tentang kehidupan<br>
Selalu ingin tahu tentang sabar dan ikhlas <br>
Aku mencoba untuk share pada banyak orang dan berbagi pengalaman ku dalam hidupku...<br>
Alhamdulillah aku diterima oleh masyarakat dengan baik...aku selalu disanjung dan dikagumi...</p>
<p dir="ltr">Pada akhirnya ada seseorang yang curhat </p>
<p dir="ltr">Awalnya dia menceritakan masalahnya aku sedikit kasih saran,nasehat dan solusi y bagiku itu hanya sekedar ucapan tapi aku mengharapkan itu bermanfaat bagi dia...<br>
Hari demi hari semakin banyak yang curhat ternyata apa yang aku berikan sangat bermanfaat bagi mereka <br>
Pada akhirnya mereka mengusulkan kenapa tidak kamu menjadi seorang konsultan atau penasehat...kita sebagai klien,aku siap bayar kamu setiap kali aku curhat...</p>
<p dir="ltr">Akhirnya aku tergoda lah dengan tawaran mereka... terkadang aku berpikir lagi...apa aku bisa selain aku memberikan yang terbaik buat mereka,lalu aku bisa menjalani kehidupan ku dengan baik untuk contoh buat mereka??<br>
Tapi aku mencoba <i>be pos</i><i>itif berpikir lebih posi</i><i>tif...</i></p>
<p dir="ltr">Aku mencoba apa yang mereka katakan<br>
Alhamdulillah semakin banyak klienku...</p>
<p dir="ltr">Tapi sayang nya aku kehilangan mereka ...di saat aku berhenti <br>
Apa aku bisa memulai lagi <br>
Dimana aku mencari mereka...??<br>
Aku selalu berdoa semoga aku bisa menjadi apa yang aku jalani saat ini...<br>
Aku hanya ingin menjadi seseorang yang Terbaik dan memberikan yang terbaik bagi mereka..??</p>
<p dir="ltr">Anda butuh teman buat berbagi..<br>
Anda butuh teman buat curhat...<br>
InsyaAllah dengan ijin Allah aku akan mencoba dan berusaha yang terbaik bagi kalian...</p>
<p dir="ltr">Jika anda butuh silahkan<br>
Buka blog saya<br>
Bunganurnisa.blogspot.com<br>
Facebook, Umy bunga nur nisa<br>
Wa 087779301772<br>
SMS 08871200808<br>
BBM D9A8C021</p>
<p dir="ltr">Saya hanya manusia biasa yang banyak kekurangan dan khilaf...<br>
Saya seorang wanita yang sedang belajar arti kehidupan dan tentang Islam<br>
Saya seorang istri yang sedang belajar menjadi yang terbaik<br>
Saya seorang Umy yang berusaha menjadi lebih baik<br>
Saya seorang pengajar yang mencoba memberikan ilmu ..<br>
Semoga bermanfaat..</p>
<p dir="ltr">Umy bunga nur nisa <br>
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCz6bb3_JwKQYvXPeCfQGhkFBDRKJ19AcjQpn0ESnxffLlzmRiTsKI3fKnwrqSNeyMbHpksiL1gR-FFlC4aJjjXhjc_EsB9gxEFB1mabVMB4zSMa3XTcnJXrpkNhZOuqmMIzYqRVkyX2FT/s1600/IMG_20150925_114015.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCz6bb3_JwKQYvXPeCfQGhkFBDRKJ19AcjQpn0ESnxffLlzmRiTsKI3fKnwrqSNeyMbHpksiL1gR-FFlC4aJjjXhjc_EsB9gxEFB1mabVMB4zSMa3XTcnJXrpkNhZOuqmMIzYqRVkyX2FT/s640/IMG_20150925_114015.jpg"> </a> </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00160799278298216697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6522920299409657456.post-41033275802435701742016-03-22T07:17:00.001-07:002016-03-22T07:22:06.747-07:00Gadis kecilku <p dir="ltr">Ku tulis di buku harianku,malam semakin gelap,waktu semakin berjalan ke arah masa depan,jam dinding berdetak memberi tahukan bahwa hidup akan berputar layaknya jarum jam,detik demi detik waktu yang harus ku jalani dengan penuh kesabaran,keikhalasan,hanya taqwa pada sang pencipta yang ku miliki,usia yang tak muda lagi,usia yang memiliki nilai angka 28 Allah mempertemukan kami dengan cara yang baik,KAU halalkan cinta kami dengan janji suciMU,kini Allah memberikan ku tugas sebagi seorang istri, Allah memberikan tiga kewajiban yang harus ku lakukan,aku harus tunduk dan taat akan perintahMu,aku harus berbakti kepada kedua orang tua,kini Allah memberikan kewajiban yang harus ku lakukan,dengan taatnya aku pada suami,hari demi hari waktu semakin berjalan,pernikahan yang kami jalani dengan penuh kasih sayang,cinta yang KAU beri,penuh canda,tawa dan suka dan duka,tak terasa waktu yang kami jalani begitu banyak kebahagiaan.<br>
Kebahagiaan yang Allah berikan adalah nikmat yang besar, kebahagiaan ini bertambah dengan kabar yang sangat di nanti nanti,Allah memberikan kejutan atas kehamilan pertamaku,akan tetapi dengan waktu yang berjalan Allah memiliki rencana lain,ku yakin rencana Allah ini adalah yang terbaik bagi setiap umatnya,permata hati yang kami nantikan ternyata harus lebih dulu pulang k sisiNya,kehamilan pertamaku belum Allah percaya,kami semakin yakin akan indah pada waktunya,usia pernikahanku yang sudah dua tahun kamipun di beri kejutan yang kedua kalinya atas kehamilanku yang kedua tapi Allah memiliki rencana lain dibalik kebagahiaanku,Allah memberikan kasih sayang yang sangat besar pada kami dengan kesabaran dan keikhlasan kerinduan kami sebagai umy dan aby harus kehilangan malaikat kecil. Ku tahu Allah Maha Baik,Maha sempurna dan Maha segalanya, air mata ini menjadi sebuah kesabaran yang harus kami jalani, waktu demi waktu Allah menganugerahkan gadis kecil pada kami, dengan keadaan sehat dan tak kurang satupun,gadis kecilku yang terlahir tuk melengkapi kebahagiaan di tengah tengah kami, " Adiba Shakila Atmarini itulah nama untukmu dari aby dan umy, semoga kamu tumbuh menjadi wanita sholehah,wanita yang memiliki kerendahan hati...shakila panggilan kecilmu dari aby dan umy,kami hanya bisa menuntunmu dengan doa" dengan kehadiran gadis kecilku kebahagiaan ini terasa menjadi lebih dari cukup,begitu banyak yang menyayangimu, hanya harapan terbesar dari kami "semoga kebahagiaan ini menjadi pelengkap masa depan kami,semoga kebahagiaan ini selalu hadir di tengah tengah kami. Amiin y robb.</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6PhGEM0YsIAmsOGhAz2nRoW5VjC81IzP9P0PXhhYCc989Qp87rBUaUlDRyYMoHAvpcLNwLSoPOt11hNQBGFcfIKQ8m79aEq0r7DhRUUvUbKUh87IcLtBXDSrGnR2-VJDOPZC8EIxrfrlQ/s1600/IMG_20160321_085743.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6PhGEM0YsIAmsOGhAz2nRoW5VjC81IzP9P0PXhhYCc989Qp87rBUaUlDRyYMoHAvpcLNwLSoPOt11hNQBGFcfIKQ8m79aEq0r7DhRUUvUbKUh87IcLtBXDSrGnR2-VJDOPZC8EIxrfrlQ/s640/IMG_20160321_085743.jpg"> </a> </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00160799278298216697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6522920299409657456.post-8745376917103364932016-02-12T04:32:00.001-08:002016-02-12T04:42:11.893-08:00Aku bersama hijab<p dir="ltr">Wahai hijabku kaulah pelindungku,kaulah nyawaku,kaulah penolongku dan kaulah penenang hatiku.<br>
Wahai hijabku jadikanlah diri ini seorang muslimah yang Allah rindukan.</p>
<p dir="ltr">Seringlah setiap wanita brkata karena belum siap dengan berbagai alasan " belum siap karena msh pacaran,beluk siap krn msh bnyk ngomongin orang sana sini,belum siap karena sikapku" </p>
<p dir="ltr">Padahal sebenarnya bukan itu yg menjadi alasan utama seorang wanita tuk berhijab,kita msh memikirkan duniawi dengan melihat zaman skrg,pakaian smakin semarak modelpun smakin bnyk pilihan jika qt tdk mngikuti zaman maka kita akan dbilang kuperlah kampunganlah,dan yg pada akhirnya kita sendiri bimbang untuk memilih kbnran dalam islam atau zaman,tapi kbanyakan hampir 100% kita memilih zaman dari pada islam itu sendiri.</p>
<p dir="ltr">Lantas mana kewajiban qt sbg umat muslimah,mana kewajiban kita untuk taat pada Allah??</p>
<p dir="ltr">Sudah jelas Al-Quran menunjukan atas kwajiban qt untuk berhijab...</p>
<p dir="ltr">" Qullilmu’minaati yaghdhudhna min abshaarihinna wa yahpadzna puruujahunna walaa yubdiina ziinatahunna illaa maa dzhara minhaa walyadhribna bikhumurihinna ‘alaa juyuubihinna walaa yubdiina ziinatahunna illaa libu’uulatihinna …) Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka dan ….(QS. An-Nur : 31)"</p>
<p dir="ltr">Mau kah anda para muslimah mengulurkan hijabnya k seluruh tubuh? <br>
Islam berkata wanita adalah mahkota,begitupun islam sangat memuliakn wanita,apakh bisa qt memuliakan agama qt dengan hijab kita??</p>
<p dir="ltr">InsyaAllah smg qt trmasuk muslimah yg Allah rindukan.</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgc5L13aBqTcOIJgjtf5WJhYmbsWsDiq_lhlM3jvevWkqAdyarJyXZ8iNfgtQWNEiKJADd3V_gYOzldtwxLIcbV7Nfj9DVgMHiZwMAKsga-n1sc45qNkxa3dFisVN7VauWKH39yw19HEzFZ/s1600/_20160111_130819.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgc5L13aBqTcOIJgjtf5WJhYmbsWsDiq_lhlM3jvevWkqAdyarJyXZ8iNfgtQWNEiKJADd3V_gYOzldtwxLIcbV7Nfj9DVgMHiZwMAKsga-n1sc45qNkxa3dFisVN7VauWKH39yw19HEzFZ/s640/_20160111_130819.JPG"> </a> </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00160799278298216697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6522920299409657456.post-440608687605238042015-10-06T21:28:00.001-07:002015-10-06T21:28:46.061-07:00Apa itu poligami??<p dir="ltr">Wanita mana sih yang mau di poligami, dan wanita mana sih yang tidak mau masuk syurga??<br>
Terus apa harus kita poligami jika kita mau masuk syurga?? Hmm... Bingung juga ya, kita ulas sedikit yu, makna dari sebuah poligami yang di tetapkan oleh agama,katanya sih jika kita mau di poligami maka hadiahnya adalah syurga yang paling indah, wah asyik juga ya, setiap wanita bisa masuk syurga karena mau di poligami hmm angkat jempol deh buat para wanita sholehah, kapan ya saya bisa seperti itu, tapi sayangnya hati wanita tak sekuat baja yang bisa menahan rasa sakit saat suaminya tidur bersama istri keduanya,lantas keadilan mana yang harus di dapat oleh poligami?, lalu syarat apa saja yang harus dipenuhi oleh para suami yang mau poligami,tertanya banyak juga ya ketentuan ketentuan tuk di poligami, hmm...ingatlah sahabat, jika siapa saja jika kita siap untuk poligami atau di poligami berarti kita harus bisa memenuhi ketentuan ketentuan tersebut, jika istri pertamanya tidak bisa memberikan keturunan pada suaminya terus istrinya memberikan ijin pada suaminya untuk berpoligami, maka carilah wanita yang memang harus di nikahi dengan alasan dia dari keluarga miskin atau kurang mampu,dan wanita tersebut bisa memberikan keturunan untuknya,dan carilah seorang janda yang memiliki banyak anak dan tidak mampu untuk membiayainya,dan janganlah mencari wanita yang melebihi segalanya dari sang istri pertamanya,berbuatlah adil dalam menafkahi,adilah untuk membagi kasih sayang dan adilah untuk membimbing para istrinya dan adilah dalam urusan ranjang, dan janganlah memiliki sifat cemburu atau amarah sedikitpun jadilah para istri yang sholehah bagi suaminya...wah ternyata simple juga ya syarat poligami dan membawa kita ke syurga, tapi sayangnya kita sebagai wanita masih memiliki hati yang lemah.. 'Bisakah kita melakukannya, jaminannya syurga loh..?' begitu indahnya islam untuk mendidik hati seorang wanita menjadi umat yang memiliki kesabaran dan keikhalasan,karena untuk mendapatkan sabar dan ikhlas bukanlah hal yang mudah untuk kita raih...semoga kita selalu menjadi umat muslimah yang sholehah di mata Allah. Aamiin</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4F7nPk7V2RdTtbxHqcNnT7Jj6Cawim3xp0Js8Mddr6m-jrU73uL2h46OuhAfchnelaoDef5WcnlPKNhVEVQHoYrfmGLrq1OwpTDFddNPDYrXV4QIc2mp9dEM8z-8i92gXka5NOoF8crq8/s1600/_20150925_120119.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4F7nPk7V2RdTtbxHqcNnT7Jj6Cawim3xp0Js8Mddr6m-jrU73uL2h46OuhAfchnelaoDef5WcnlPKNhVEVQHoYrfmGLrq1OwpTDFddNPDYrXV4QIc2mp9dEM8z-8i92gXka5NOoF8crq8/s640/_20150925_120119.JPG"> </a> </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00160799278298216697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6522920299409657456.post-7864531787819502232015-10-06T21:00:00.001-07:002015-10-06T21:00:48.857-07:00Bukan mencintaimu tapi di cintaimu<p dir="ltr">Tak secerah cuaca di langit yang kita pijak di muka bumi ini,tak seindah awan yang di hiasi sang pelangi warna warni..<br>
Hati terbendung cinta,hati yang terhalang cinta...saat cinta merasuki pikiran menjadi buta akan segalanya saat cinta mempengaruhi akal sehingga lupa diri...begitu banyak orang orang di sana gila,sakit dan sehingga mereka lupa diri akan sebuah cinta, 'apakah harus seperti itu kita mencintai seseorang sehingga kita sendiri haru melupakan segalanya yang akhirnya kita sendiri yang rugi?' waaahh...serem ya, jika cinta membuat kita menjadi gila...hmm banyak orang bertanya kenapa saya harus mencintai dia mencintai orang yang salah, padahal sih jika kita telusuri,cinta itu tidak salah untuk kita miliki, karena cinta itu adalah sebuah anugerah,tapi banyak orang menggunakan dan salah mengartikan apa itu arti cinta, padahal yang sesungguhnya orang itu sendirilah yang salah karena meraka yang terlalu memakai perasaan yang sangat dalam sehingga cinta muncul dan disalahkan, dan mereka itulah yang tidak bisa menahan emosional dan hawa nafsu mereka sendiri....Jika kita sudah mantap akan segala sesuatu dan mendapatkan keridhoan dari-NYA...sehingga kita akan mendapatkan cinta yang sesungguhnya...Allah akan memberikan seseorang untuk mencintai kita hanya karenaNYA,maka kita sendiri akan menikmati bagaimana rasanya di cintai...maka hati tak akan terbendung dan terhalang lagi dengan cinta yang salah...wah asyik ya jika kita di cintai oleh seseorang yang sangat baik dan bisa membawa kita menjadi lebih baik,maka itu sangatlah luar biasa...hmm ayoo siapa yang ingin dicintai oleh sang pangeran pujaan hati baik dalam agamanya??,mungkin setiap wanita mendambakannya....cintailah seseorang hanya karena Allah </p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis4_G77MUbCZGXXatVRejIBKVrr-bDsaUrWOR6a3ixqZQ1RT_gajaFu8-rDdxjiboebjnulpeM6H14SISRgyTRCRx6GpRA1JcGqR1CVEj-h8LvCK8lhw9pZgavEMXF1XQmpTUnDSlhgTXL/s1600/_20150925_120119.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis4_G77MUbCZGXXatVRejIBKVrr-bDsaUrWOR6a3ixqZQ1RT_gajaFu8-rDdxjiboebjnulpeM6H14SISRgyTRCRx6GpRA1JcGqR1CVEj-h8LvCK8lhw9pZgavEMXF1XQmpTUnDSlhgTXL/s640/_20150925_120119.JPG"> </a> </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00160799278298216697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6522920299409657456.post-67136680549263828112015-10-06T19:38:00.001-07:002015-10-06T19:40:55.707-07:00Ku bermimpi memiliki sang buah hati yang amat lucu<p dir="ltr">Dua tahun sudah perjalanan hidupku dalam pernikahan,kini hanya doa dan ikhtiar yang ku lakukan untuk mendapatkan Ridho-MU.<br>
Ku arungi bahterai rumah tangga dengan senyuman dan canda tawa yang tak pernah lepas dalam hidupku bersamanya, sakinah bersamamu itu yang ku harapkan,bahagia bersamamu itu yang ku dambakan,senyum bersamamu itu yang ku capai, waktu demi waktu yang kami jalani selalu memberikan manfaat yang bagi banyak orang, waktu yang sangat ku nantikan adalah untuk menjadi seorang orang tua yang bisa mendidik dan memberikan kasih sayang atas amanahMU. Wahai malaikat kecilku dimanakah kau berada di sini umy dan aby ingin memelukmu, wahai malaikat kecilku dimanakah kau berada di sini umy dan aby merindukan kau untuk kami didik....kerinduan yang sangat luar biasa ini selalu menjadi impian setiap saat untukmu...kau malaikat bagiku yang selalu ku nantikan...kasih sayan ini hanya untukmu.... Ku tahu Tuhan sedang menguji ku dan suamiku untuk memberikan kam arti kesabaran yang sesungguhnya, ku tahu Tuhan sangat menyayangi kami dengan berbagai macam cara yang KAU beri pada setiap umat, kini ku sadar bahwa hari yang ku jalan setiap detik itu adalah sesuatu yang berharga untuk selalu berkomunikasi denganMU, jika KAU ijinkan ku ingin sekali meminang amanahmu dengan kasih sayang yang tulus dariMu walaupun itu bukan anak yang keluar dari rahimku,karena ku tahu semua anak sama membutuhkan kasih sayang orang tua dan ciptaanMU, doa yang selalu ku ucapkan adalah untuk meminta petunjuk dariMU (Ya rabb jika kami memiliki kesalahan dan dosa hamba hanya memohon ampun padaMU,y robb jika KAU memberikan kami kesempatan untuk menjadi orang tua berilah petunjukMu untuk kami didik anak yang kurang kasih sayang dari kedua orang tuanya,ku hanya berharap KAU mendengarkan apa isi hatiku, aamiin y robbal alamin). Sempat ku berpikir dan bertanya pada diri sendiri, apaku siap untuk di poligami atas kebahagiaan suamiku demi mendapatkan keturunan,hanya selintas ku berpikir tentang kebahagiaanmu,apa yang harus aku lakukan,hari demi hari ku hanya bersyukur padaMU karena KAU,telah mengirimkan malaikat dihatiku dengan senyuman,kesabaran dan kasih sayang yang dia miliki untukku. Semoga aku bisa menjadi istri yang kau idamkan...terimakasih ya robb.</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNThyphenhyphen0m4yUTUTTL6fKfzm5-xXR0dcHS-alPpGQkB5UY1ZNhp3D6MVTCQsgp9ApHp9heVKwQ1jJqwTd2XsEYMXDIGU6vCSH40PXTEFn8L5MCivU1sSsBuLrGqc7f2m-c6bR2gL3tr7_cdtQ/s1600/_20150925_120119.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNThyphenhyphen0m4yUTUTTL6fKfzm5-xXR0dcHS-alPpGQkB5UY1ZNhp3D6MVTCQsgp9ApHp9heVKwQ1jJqwTd2XsEYMXDIGU6vCSH40PXTEFn8L5MCivU1sSsBuLrGqc7f2m-c6bR2gL3tr7_cdtQ/s640/_20150925_120119.JPG"> </a> </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00160799278298216697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6522920299409657456.post-84382492378514813252015-10-06T19:37:00.001-07:002018-01-26T21:24:39.113-08:00Ku bermimpi memiliki sang buah hati yang amat lucu<p dir="ltr">Dua tahun sudah perjalanan hidupku dalam pernikahan,kini hanya doa dan ikhtiar yang ku lakukan untuk mendapatkan Ridho-MU.<br>
Ku arungi bahterai rumah tangga dengan senyuman dan canda tawa yang tak pernah lepas dalam hidupku bersamanya, sakinah bersamamu itu yang ku harapkan,bahagia bersamamu itu yang ku dambakan,senyum bersamamu itu yang ku capai, waktu demi waktu yang kami jalani selalu memberikan manfaat yang bagi banyak orang, waktu yang sangat ku nantikan adalah untuk menjadi seorang orang tua yang bisa mendidik dan memberikan kasih sayang atas amanahMU. Wahai malaikat kecilku dimanakah kau berada di sini umy dan aby ingin memelukmu, wahai malaikat kecilku dimanakah kau berada di sini umy dan aby merindukan kau untuk kami didik....kerinduan yang sangat luar biasa ini selalu menjadi impian setiap saat untukmu...kau malaikat bagiku yang selalu ku nantikan...kasih sayan ini hanya untukmu.... Ku tahu Tuhan sedang menguji ku dan suamiku untuk memberikan kam arti kesabaran yang sesungguhnya, ku tahu Tuhan sangat menyayangi kami dengan berbagai macam cara yang KAU beri pada setiap umat, kini ku sadar bahwa hari yang ku jalan setiap detik itu adalah sesuatu yang berharga untuk selalu berkomunikasi denganMU, jika KAU ijinkan ku ingin sekali meminang amanahmu dengan kasih sayang yang tulus dariMu walaupun itu bukan anak yang keluar dari rahimku,karena ku tahu semua anak sama membutuhkan kasih sayang orang tua dan ciptaanMU, doa yang selalu ku ucapkan adalah untuk meminta petunjuk dariMU (Ya rabb jika kami memiliki kesalahan dan dosa hamba hanya memohon ampun padaMU,y robb jika KAU memberikan kami kesempatan untuk menjadi orang tua berilah petunjukMu untuk kami didik anak yang kurang kasih sayang dari kedua orang tuanya,ku hanya berharap KAU mendengarkan apa isi hatiku, aamiin y robbal alamin). Sempat ku berpikir dan bertanya pada diri sendiri, apaku siap untuk di poligami atas kebahagiaan suamiku demi mendapatkan keturunan,hanya selintas ku berpikir tentang kebahagiaanmu,apa yang harus aku lakukan,hari demi hari ku hanya bersyukur padaMU karena KAU,telah mengirimkan malaikat dihatiku dengan senyuman,kesabaran dan kasih sayang yang dia miliki untukku. Semoga aku bisa menjadi istri yang kau idamkan...terimakasih ya robb.</p>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00160799278298216697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6522920299409657456.post-75971347213221852672015-04-23T23:42:00.001-07:002015-04-23T23:42:32.643-07:00Tujuh Kali Aku Membenci Jiwaku<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5iK84ljZwYApWguPAMmLUQ67c3_GceVqyPpb1XVkbEoOwAvOk4Dmv7ofwIn65pG1HluiTVJ7N7BNe_tJIXdJTKkQhJVB4aroEAriaHLtFNIxfy9DR3ibZx_Wq6j44Bo07G3-8vYUOBNpC/s1600/IMG_20131112_00201539.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5iK84ljZwYApWguPAMmLUQ67c3_GceVqyPpb1XVkbEoOwAvOk4Dmv7ofwIn65pG1HluiTVJ7N7BNe_tJIXdJTKkQhJVB4aroEAriaHLtFNIxfy9DR3ibZx_Wq6j44Bo07G3-8vYUOBNpC/s1600/IMG_20131112_00201539.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><br /></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b>Tujuh kali aku membenci jiwaku</b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Pertama kali ketika aku melihatnya</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>lemah lembuut adalah bahwa dia mungkin</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>mencapai ketinggian.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Waktu kedua ketika aku melihatnya</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>pincang sebelum lumpuh dan tak bisa</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>berjalan.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i style="background-color: #999999;">Ketika dia membenci keburukan wajahku, </i></div>
<div style="text-align: center;">
<i style="background-color: #999999;">dan dia tidak tahu bahwa itu adalah </i></div>
<div style="text-align: center;">
<i style="background-color: #999999;">salah satu topeng diriku</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i style="background-color: #999999;">sendiri....</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Ketiga kalinya ketika dia diberikan pilihan</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>dan harus memilih antara keras dan</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>mudah. Dan dia memilihi yang mudah.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Keempat kalinya ketika dia melakukan</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>kesalahan, dan menghibur diri bahwa orang</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>lain juga melakukan yang salah.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Kelima kalinya ketika ia terkapar untuk</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>sebuah kelemahan. Dan kelemahan</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>itu dikaitkan dengan kekuatan serta</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>kesabarannya.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Keenam kalinya ketka dia membenci</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>keburukan wajahku, dan dia tidak tahu</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>bahwa itu adalah salah satu topeng diriku</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>sendiri.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Dan ketujuh kalinya ketika dia</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>menyanyikan sebuah lagu pujian, dan</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>duanggap itu suatu kebajikan.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Aku tidak tahu kebenaran yang</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>sebenarnya...</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Tapi aku rendah hati sebelum</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>ketidaktahuanku...</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Dan di situlah letak kehormatan dan </i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>penghargaanku...</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Ada ruang antara imajinasi manusia dan </i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>pencapaian manusia yang hanya dapat</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>dilalui oleh kerinduan.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i style="background-color: #999999;">Anda buta dan aku tuli dan </i></div>
<div style="text-align: center;">
<i style="background-color: #999999;">mereka bisu...jadi mari kita</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i style="background-color: #999999;">saling menyentuh tangan agar </i></div>
<div style="text-align: center;">
<i style="background-color: #999999;">dapat saling mengerti</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Syurga ada di sana, di balik pintu, di</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>kamar sebelah, tetapi aku telah kehilangan</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>kuncinya.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Mungkin aku tidak dapat menemukannya</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>hingga tidak dapat memasuki pintu itu.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Anda buta dan aku tuli dan mereka bisu...</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>jadi mari saling menyentuh tanga</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>agar dapat saling mengerti.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>pentingnya manusia tidak dalam apa yang </i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>dia capai, melainkan apa yang dia rindui</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>untuk mencapainya.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Beberapa dari kita seperti tinta dan</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>sebagian kita seperti kertas.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Dan jika bukan karena hitamnya sebagian</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>kita, sebagian kita akan membisu...</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Dan jika bukan karena putihnya sebagian</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>kita, sebagian kita akan membuta.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Beri aku telinga dan saya akan memberikan</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>suara.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="background-color: #999999;">Anda minum anggur dan mungkin</span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="background-color: #999999;">Anda akan mabuk, tapi aku, jika aku</span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="background-color: #999999;">meminum anggur Anda itu, aku yakin</span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="background-color: #999999;">aku tidak akan mabuk. Kalaunpun </span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="background-color: #999999;">pada akhirnya aku mabuk, ketahuilah....</span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="background-color: #999999;">mabukku itu bukan dari anggur anda atau anggur lainnya.</span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="background-color: #999999;">Tetapi mabukku itu adalah mabuk karena cintaku kepada </span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="background-color: #999999;">seseorang</span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Pikiran kita seperti spons, san hati kita</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>seperti sungau.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Apakah tidak aneh, bahwa kebanyakan dari</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>kita memilih berjalan, bukan mengalir dan</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>menyerap?</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Bila Anda merindukan doa-doa yang Anda</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>mungkin tidak sempat memanjatkannya,</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>hingga ketika Anda beruka dan</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>mengetahui bahwa penyebabnya</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>adalah sesuatu yang anda tahu, maka</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>sesungguhnya Anda tumbuh dengan segala</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>sesuatu yang tumuh, dan naik menuju diri</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Anda lebih besar.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Ketika sesorang mabuk dengan sebuah</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>visi dan ambisi, dia menganggap ekspresi</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>hebatnya itu adalah anggur yang sangat</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>nikmat dan patut diteguk....</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Anda minum anggur dan mungkin</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Anda akan mabuk. Tetapi aku, jika aku </i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>meminum anggur Anda itu, aku yakin</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>aku tidak akan mabuk. Kalau pun pada</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>akhirnya aku mabuk, ketahuilah...., mabukku</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>itu bukan dari anggur anda atau anggur alinnya.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Tetapi mabukku itu adalah mabuk</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>karena cintaku kepada seseorang....</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Ketika cangkirku kosong, Aku</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>mengundurkan diri dari meja jamuan. Dan</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>untuk kekosongannya, mereka menahanku</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>dan memintaku agar tetap duduk. Tetapi</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>ketika aku melihat cangkirku disikan</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>setengah penuh, aku membencinya.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Rupanya mereka tetap menginginkan aku mabuk dari anggur,</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>walau mereka tahu yang sebenarnya.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Seandainya aku mengisi diriku sendiri dengan </i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>semua yang Anda tahu, apa ruang yang</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>harus saya miliki untuk semua yang Anda</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>tidak tahu?</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Saya telah belajar diam dari toleransi,latah </i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>dari tidak toleransi, dan kebaikan dari tidak baik,</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>namun aneh, saya berterima kasih kepada guru-guru. padahal sikap ini</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>membutuhkan perjuangan pribadi dalam diri saya untuk</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>mempelajrinya sedangkan ajaran dari guru hanyalah omong kosong jika</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>tidak saya perjuangkan.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Ketika Anda mencapai akhir dari apa yang Anda harus tahu, Anda akan berada pada awal</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>dari apa yang Anda harus masuk akal.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Dan saat itu, Anda akan mengerti...</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Berlebihan adalah sebuah kebenaran yang</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>telah kehilangan kesabarannya, sedangkan kekurangan adalah ketidakbenaran yang </i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>telah kehilangan ketidaksabarannya.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00160799278298216697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6522920299409657456.post-10827449498487712502015-03-10T08:59:00.000-07:002015-03-10T08:59:25.564-07:00Suami Pilihan Suamiku<div style="text-align: justify;">
Panorama senja di Oia, desa cantik di utara Pulau Santorini, terasa mencekam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Matahari yang seperti malu-malu bergulir di bibir cakrawala, disaksikan ratusan pasang mata permukaan laut. Seolah-olah tak pernah bosan merangkul matahari, laut yang membiru <i>turquoise </i>di bawah sana menanti dengan sabar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Detik demi detik, menit berganti menit, perlahan-lahan laut mulai menghitam. Sementara warna jingga menebar di angkasa dan permukaan laut, ibarat kuas sang pelukis yang mengabdikan keindahan alam di atas kanvas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Laut yang tenang tak beriak, dengan permukaan menghitam disaput tebaran jingga, seperti lukisan raksasa yang terhampar di bawah sana. Sementara ratusan mata dengan sabar mengikuti perjalanan waktu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Riuhnya suasana manusia yang tampak demikian dahaga memuja keindahan alam, ditingkahi embusan asap daging bakar dari restoran di bawah sana, seperti tak mampu mencegah bergulirnya sang surya ke dalam rengkuhan laut. Tak mampu mengusir nuansa magis yang dicetuskannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedikit emi sedikit, perlahan tapi pasti, bola jingga terbenam. Ruas cahaya terakhir yang dipancarkannya membiaskan sapuan jingga ke langit. Menciptakan panorama yang memancing desah kekaguman.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pukul delapan lewat enam menit, laut mendekap erat sang surya dalam pelukannya. Menyisakan warna jingga yang lembut di atas air yang menghitam. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kilatan blitz menyambar dari sana-sini. Mengabdikan panorama senja paling legendaris di Santorini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara di atas benteng tua jauh di sebelah kiri sana, berpasang insan saling merangkul. Bibir mereka bertaut mesra. Ibarat laut memagut matahari di batas cakrawala.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di sebelah kanan, kincir angin yang tegak dengan kokohnya, laksana saksi zaman yang tak lekang oleh waktu, tak lapuk oleh cuaca. Tetap bertahan abadi sebagai saksi bisu kemesraan yang tiap hari dilukiskan laut dan matahari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di atas tembok berlumut di seberang cakrawala, tinggi menggantung di atas permukaan laut, Kezia membenakan tubbuhnya dalam rengkuhan mesra suaminya. Sementara bibir Darius menjelajahi waja istrinya. dan berhenti di bibirnya yang mengulas madu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam naungan cuaca yang mulai meredup, ketika kegelapan yang samar mulai menyapa, mereka berpelukan makin erat. Seolah meniru matahari yang tenggelam dalam rangkulan laut. Dan tidak melepaskannya lagi kendati malam mulai menjelang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
" Seperti matahari dalam pelukan laut," bisik Kezia terharu. " Kita tidak akan saling melepaskan apa pun yang akan terjadi."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu dia melepaskan ciumannya. Dan memandang wajah istrinya dengan penuh kasih sayang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kendati kegelapan mulai menyapa, wajah istrinya tetap secantik Aphrodite. Rambutanya yang tergerai bebas melewati bahu, kusut dibelai angin senja, menebarkan keharuman yang menggoda. Sementara desah napasnya yang hangat, aroma tubuhnya yang semerbak, membuatnya tak pernah bosan walaupun hampir tiap malam mereka telah bergemilang dalam madu cinta.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Darius tidak ingin kehilangan Kezia. Kalau boleh memilih, dia ingin berada di samping istrinya untuk selama-lamanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun dorongan gelombongan cinta yang demikian besar, memaksanya meraih pilihan lain. Karena dia sadar, cinta selalu memberi. Bukan meminta.Menuntut. Menguasai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
" Ada seorang laki-laki yang akan datang menggantikanku, Sayang" bisiknya lembut di antara desau angin yang menerpa. " Aku berjanji akan mengirimkannya untukmu. Untuk mendampingimu. Mencintaimu. Seorang laki-laki yang sempurna. Yang disediakan Tuhan untukmu."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Tidak, "Kezia menggelengkan kepalanya sambil menggigit bibir menahan tangis. "Tidak ada seorang pun yang dapat menggantikan tempatmu di hatiku."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Darius menaruh seraut wajah istrinya di antara kedua belah telapak tangannya. Selah-olah dia menimang sebentuk piala emas yang sangat berharga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
" Dia akan terbit seperti matahari esok pagi," gumamnya halus. "Setelah malam yang gelap, dia akan merekah di bibir cakrawala. Begitu kamu melihatnya, kamu tahu aku yang mengirimkannya untukmu." </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00160799278298216697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6522920299409657456.post-8230286291978873522015-02-16T22:21:00.002-08:002015-02-16T22:21:29.394-08:00Mandi Junub<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtlF7-0Clt-tYPiuWG8ft5Q92ASc4AZU7F86G4dyitYN-SI3e3TiH42rt4lLlfuvHPr7QMTzNqAeVhILnhfl-3RnuDGI4XhDF33ZCIaq_yFPuwHhocqSGrqemtnvWDHM6ZWLQa3_joMToH/s1600/1398337847655.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtlF7-0Clt-tYPiuWG8ft5Q92ASc4AZU7F86G4dyitYN-SI3e3TiH42rt4lLlfuvHPr7QMTzNqAeVhILnhfl-3RnuDGI4XhDF33ZCIaq_yFPuwHhocqSGrqemtnvWDHM6ZWLQa3_joMToH/s1600/1398337847655.jpg" height="239" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Mandi junub atau yang sering disebut sebagai mandi wajib dari hadas besar (mandi besar), wajib dilakukan oleh seorang Muslim ketika memang dirinya masuk dalam persyaratan wajib mandi junub, baik laki-laki maupun perempuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Seseorang harus mandi besar biasanya ketika suci dari haid dan nifas (bagi wanita), jima atau berhubungan suami istri, mengeluarkan air mani (walaupun tidak dengan melakukan jima), masuk Islam bagi orang kafir, dan disaat mati.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita telah membahas tata cara mandi setelah suci dari haid dan nifas sebelumnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan berikut adalah pembahasan tentang tata cara mandi bagi wanita yang junub.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang pertama-tama adalah niat. Sebab segala sesuatu dilihat atau dicatat sebagai amal ibadah tergantung apa yang diniatkan. Dari ‘Umar bin Al Khattab radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah itu, ’Aisyah dan Maimunah radhiallahu ‘anhuma telah mengabarkan hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam terkait tata cara mandi junub, yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Dari ‘Aisyah, bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.” (HR. Bukhari no. 248 dan Muslim no. 316)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Kami ( istri-istri Nabi) apabila salah seorang diantara kami junub, maka dia mengambil (air) dengan kedua telapak tangannya tiga kali lalu menyiramkannya di atas kepalanya, kemudian dia mengambil air dengan satu tangannya lalu menyiramkannya ke bagian tubuh kanan dan dengan tangannya yang lain ke bagian tubuh yang kiri.” (HR. Bukhari: 277 dan Abu Dawud: 253)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari Ibnu ‘Abbas berkata bahwa Maimunah mengatakan, “Aku pernah menyediakan air mandi untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan mencuci keduanya dua kali-dua kali atau tiga kali. Lalu dengan tangan kanannya beliau menuangkan air pada telapak tangan kirinya, kemudian beliau mencuci kemaluannya. Setelah itu beliau menggosokkan tangannya ke tanah. Kemudian beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Lalu beliau membasuh muka dan kedua tangannya. Kemudian beliau membasuh kepalanya tiga kali dan mengguyur seluruh badannya. Setelah itu beliau bergeser dari posisi semula lalu mencuci kedua telapak kakinya (di tempat yang berbeda).” (HR. Bukhari no. 265 dan Muslim no. 317)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari hadits tersebut, ringkasan tata cara mandi junub yang disunnahkan adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Niat (Menurut para ulama niat itu tempatnya di hati).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali sebelum tangan tersebut dimasukkan dalam bejana atau sebelum mandi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkan ke tanah (atau lantai) atau dengan menggunakan sabun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Berwudhu dengan wudhu yang sempurna seperti ketika hendak shalat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
6. Menyiramkan air ke atas kepalanya tiga kali.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
7. Mengguyur air pada kepala sebanyak tiga kali hingga sampai ke pangkal rambut atau kulit kepala dengan menggosok-gosokkannya dan menyela-nyelanya (Tidak wajib bagi wanita untuk mengurai ikatan rambutnya).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8. Mengguyur air ke seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan setelah itu yang kiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikianlah apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam. Sungguh dalam Islam tak ada hal sekecil apapun yang tertinggal penjelasannya. Semua telah dijelaskan secara sempurna.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun perlu diketahui tata cara mandi yang disebutkan itu tidaklah wajib, akan tetapi disukai karena diambil dari sejumlah hadits-hadits Rasululllah shallallahu ‘Alaihi wa sallam. Jika seseorang mengurangi tata cara mandi sebagaimana yang disebutkan, tetapi dengan syarat air mengenai (menyirami) seluruh badannya, maka hal itu telah mencukupinya. (muslimahzone)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Catatan: tata cara mandi junub bagi wanita sama saja dengan tata cara mandi laki-laki.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wallahu a’lam bish shawab</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00160799278298216697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6522920299409657456.post-16988551001551068542015-02-16T22:04:00.001-08:002015-02-16T22:04:37.656-08:00Syarat pakaian wanita muslimah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtlF7-0Clt-tYPiuWG8ft5Q92ASc4AZU7F86G4dyitYN-SI3e3TiH42rt4lLlfuvHPr7QMTzNqAeVhILnhfl-3RnuDGI4XhDF33ZCIaq_yFPuwHhocqSGrqemtnvWDHM6ZWLQa3_joMToH/s1600/1398337847655.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtlF7-0Clt-tYPiuWG8ft5Q92ASc4AZU7F86G4dyitYN-SI3e3TiH42rt4lLlfuvHPr7QMTzNqAeVhILnhfl-3RnuDGI4XhDF33ZCIaq_yFPuwHhocqSGrqemtnvWDHM6ZWLQa3_joMToH/s1600/1398337847655.jpg" height="239" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Syarat pakaian wanita muslimah</div>
<div style="text-align: justify;">
Sorang wanita muslimah yang taat kepada ajaran agamanya senantiasa menjadikan rumah sebagai benteng yang melindunginya dari segala macam fitnah yang bisa merusak kehidupan dunia dan akhiratnya. Senantiasa taat kepada Allah Tuhan Yang Menciptakan dan Memuliakannya, Yang Memerintahkannya untuk berdiam di dalam rumah. Allah berfirman yang artinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu ".</div>
<div style="text-align: justify;">
(Al-Ahzab: 33)</div>
<div style="text-align: justify;">
Akan tetapi jika ada keperluan mendesak yang mengharuskan seorang muslimah untuk keluar rumah, maka hendaklah ia memakai pakaian yang sesuai dengan aturan syari'at.</div>
<div style="text-align: justify;">
Secara garis besar, syarat pakaian seorang wanita muslimah adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Syarat pertama: Menutupi aurat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Allah berfirman yang artinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, …".</div>
<div style="text-align: justify;">
(An-Nuur:31)</div>
<div style="text-align: justify;">
"Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".</div>
<div style="text-align: justify;">
(Al-Ahzab:59)</div>
<div style="text-align: justify;">
Ada perselisihan tentang batasan aurat perempuan bagi selain muhrim. Sekelompok ulama menganggap seluruh tubuh perempuan adalah aurat termasuk wajah dan telapak tangan. Diantara argument yang mereka pakai adalah firman Allah yang artinya: "Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri- isteri Nabi), Maka mintalah dari belakang tabir, cara yang demikian itu lebih Suci bagi hatimu dan hati mereka".</div>
<div style="text-align: justify;">
(Al-Ahzab: 53)</div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian pula dengan hadits Ibnu Mas'ud, Rasulullah bersabda:</div>
<div style="text-align: justify;">
" المرأة عورة ، فإذا خرجت استشرفها الشيطان "</div>
<div style="text-align: justify;">
"Wanita adalah aurat, apabila keluar rumah, syaitan akan memuliakannya".</div>
<div style="text-align: justify;">
[Sahih]</div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan kelompok lain menganggap bahwa seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali wajah dan telapak tangan. Argumen yang mereka pakai diantaranya, menafsirkan pengecualian pada ayat 31 dari surah An-Nur di atas { إلا ما ظهر منها } dengan wajah dan telapak tangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian pula dengan hadits Aisya yang keshahihannya diperselisihkan, bahwasanya Asma binti Abi Bakr menghadap pada Rasulullah dengan berpakaian tipis. Maka Rasulullah berpaling darinya dan bersabda:</div>
<div style="text-align: justify;">
" يا أسماء إن المرأة إذا بلغت المحيض لم تصلح أن يرى منها إلا هذا وهذا " وأشار إلى وجهه وكفيه .</div>
<div style="text-align: justify;">
"Ya Asma'! Sesungguhnya seorang wanita jika telah memasuki masa baliq, tidak boleh kelihatan bagian tubuhnya kecuali ini dan ini". Rasulullah menunjuk wajah dan telapak tangannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Akan tetapi mereka menganjurkan untuk menutup wajah dan telapak tangan, dan mewajibkannya jika kerusakan akhlak sudah merajalela.</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun batasan aurat perempuan dihadapan muhrimnya adalah selain tangan, betis, kepala dan leher. Sedangkan batasan aurat perempuan dihadapan perempuan muslimah lainnya adalah antara pusat dan lutut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Namun sebaiknya wanita muslimah memakai pakaian yang menutup seluruh badan kecuali kepala, telapak tangan, dan telapak kaki dihadapan muhrimnya atau sesama wanita untuk menghindari mafsadah (kerusakan) yang tidak diinginkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Syarat kedua: Motif dan warnanya tidak mencolok, mengundang perhatian lelaki.</div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang perempuan diperintahkan memakai pakaian untuk menutupi keelokan tubuhnya dan jauh dari perhatian lelaki. Akan tetapi jika pakaian itu sendiri malah menambah perhatian dan bisa mengundang nafsu lelaki, maka jelas pakaian itu terlarang. Allah berfirman: {وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى} (Al-Ahzab:33), maksudnya:</div>
<div style="text-align: justify;">
" janganlah berpakaian dan bertingkah laku seperti umat jahiliyah, mereka berpakaian dan bertingkah laku untuk menarik perhatian laki-laki".</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Syarat ketiga: Tidak ketat, menampakkan lekuk tubuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
Usamah bin Zaid berkata:</div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah memberiku pakaian "qubthiyah" (pakaian buatan Mesir) yang tebal, lalu aku berikan kepada istriku. Maka Rasulullah bertanya kepadaku: "Kenapa engkau tidak memakai qubthiyah?" Aku menjawab: Ya Rasulullah pakaian itu telah kuberikan kepada istriku. Lalu Rasulullah bersabda: "Perintahkan kepadanya untuk melapisinya dengan pakaian dalam, aku khawatir pakaian itu akan menampakan bentuk tubuhnya". [Hadits Hasan]</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Syarat keempat: Tidak tembus pandang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Wanita yang memakai pakaian tembus pandang adalah salah satu dari dua golongan ahli neraka yang tidak perna dilihat oleh Rasulullah di masanya. Dirawayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:</div>
<div style="text-align: justify;">
صنفان من أهل النار لم أرهما : ... ونساء كاسيات عاريات مميلات مائلات رؤسهن كأسنمة البخت المائلة لا يدخلن الجنة ولا يجدن ريحها وإن ريحها ليوجد من مسيرة كذا وكذا</div>
<div style="text-align: justify;">
Artinya:</div>
<div style="text-align: justify;">
Ada dua golongan ahli neraka yang aku tidak pernah melihatnya: ... , dan perempuan yang berpakaian tapi telanjang, lalai dan melalaikan, kepalanya seperti punduk onta yang miring, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, dan sesungguhnya bau surga itu tercium dari jarak yang begitu jauh.</div>
<div style="text-align: justify;">
[Sahih Muslim]</div>
<div style="text-align: justify;">
Yang dimaksud dengan perempuan " كاسيات عاريات " (berpakaian tapi telanjang) adalah yang berpakaian tipis tembus pandang atau tebal tapi ketat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Syarat kelima: Tidak berbau wangi (parfum).</div>
<div style="text-align: justify;">
Pakaian wanita yang berbau wangi akan mengundang nafsu lelaki yang menciumnya dan akan menimbulkan kerusakan. Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy'ary, Rasulullah bersabda:</div>
<div style="text-align: justify;">
" أيما امرأة استعطرت فمرت على قوم ليجدوا من ريحها فهي زانية "</div>
<div style="text-align: justify;">
"Siapa saja dari kaum wanita yang memakai parfum, lalu melewati suatu kaum dan mencium baunya, maka ia adalah penzina".</div>
<div style="text-align: justify;">
[Hadits Hasan]</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Syarat keenam: Tidak menyerupai pakaian laki-laki.</div>
<div style="text-align: justify;">
Abu Hurairah berkata:</div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita, dan wanita yang memakai pakaian leki-laki.</div>
<div style="text-align: justify;">
[Shahih]</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Syarat ketuju: Tidak menyerupai pakaian wanita kafir atau fasiq.</div>
<div style="text-align: justify;">
Abdullah bin 'Amr berkata:</div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah melihatku memakai pakaian berwarna kuning, maka beliau bersabda: "Sesungguhnya ini adalah pakaian orang kafir maka janganlah engkau memakainya".</div>
<div style="text-align: justify;">
[Shahih Muslim]</div>
<div style="text-align: justify;">
Hadits Ibnu Umar, Rasulullah bersabda:</div>
<div style="text-align: justify;">
"Barang siapa yang meniru suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka".</div>
<div style="text-align: justify;">
[Shahih]</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Syarat kedelapan: Tidak termasuk pakaian syuhrah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Yang dimaksud pakaian syuhrah adalah pakaian yang dipakai untuk membanggakan dan menyombongkan diri. Baik itu dari segi harganya atau modelnya, seperti memakai pakaian kusut supaya dikatakan ahli zuhud.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hadits Ibnu Umar, Rasulullah bersabda:</div>
<div style="text-align: justify;">
"Barangsiapa yang memakai pakaian syuhrah di dunia, Allah akan memakaikannya pakaian kehinaan di akhirat kemudian dibakar dengan api neraka".</div>
<div style="text-align: justify;">
[Hadits Hasan]</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kesimpulan: Syarat-syarat yang telah disebutkan bukan dibuat untuk mendiskriminasikan kaum manita, akan tetapi aturan ini dibuat semata-mata untuk menjaga harkat, martabat dan kesucian seorang muslimah agar tidak dirusak oleh oknum-oknum yang menghendaki kehancuran kaum wanita.</div>
<div style="text-align: justify;">
Aturan ini dibuat oleh Allah Yang Maha Mengetahui tabiat kaum wanita, dan ditetapkan oleh Muhammad Rasulullah yang sangat menyayangi ummatnya terlebih bagi kaum wanita. Apakah kita lebih mendengarkan gongongan orang-orang kafir atau oknum-oknum yang mulutnya berbisa yang menganggap dirinya organisasi pembela hak wanita ?!</div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga para wanita muslimah senagtiasa mendapat perlindungan dari Allah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wallahu a'lam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00160799278298216697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6522920299409657456.post-50542071556612972212015-02-16T21:56:00.001-08:002015-02-16T21:56:48.662-08:00PUISI JAWABAN RINDU<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtlF7-0Clt-tYPiuWG8ft5Q92ASc4AZU7F86G4dyitYN-SI3e3TiH42rt4lLlfuvHPr7QMTzNqAeVhILnhfl-3RnuDGI4XhDF33ZCIaq_yFPuwHhocqSGrqemtnvWDHM6ZWLQa3_joMToH/s1600/1398337847655.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtlF7-0Clt-tYPiuWG8ft5Q92ASc4AZU7F86G4dyitYN-SI3e3TiH42rt4lLlfuvHPr7QMTzNqAeVhILnhfl-3RnuDGI4XhDF33ZCIaq_yFPuwHhocqSGrqemtnvWDHM6ZWLQa3_joMToH/s1600/1398337847655.jpg" height="239" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Puisi Jawaban Rindu</div>
<div style="text-align: center;">
Terasa sesuatu persoalan memanggil..</div>
<div style="text-align: center;">
Dibenak yang paling mendalam sehingga menjadi ralit..</div>
<div style="text-align: center;">
Semakin jiwa di landa gelora sang penanti..</div>
<div style="text-align: center;">
Semakin sukar di fahami puncaknya gelisah ini..</div>
<div style="text-align: center;">
Hanya kekosongan juga kehilangan ku rasai menghuni hati..</div>
<div style="text-align: center;">
Dimanakan ku temui penghujungnya resah ini..</div>
<div style="text-align: center;">
Seumpama ku menanti sejawaban rindu..</div>
<div style="text-align: center;">
Dimanakah kutemui sinarnya yang hakiki..</div>
<div style="text-align: center;">
Untuk menjadi penyuluh jalan di depanku hingga akhir waktu..</div>
<div style="text-align: center;">
Andai kau temui cahaya yang ku cari..</div>
<div style="text-align: center;">
Sudikah kau bersama sebagai teman maupun sebagai kekasih..</div>
<div style="text-align: center;">
Dimana kan ku temui penghujungnya resah ini..</div>
<div style="text-align: center;">
Seumpama ku menanti sejawaban rindu.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00160799278298216697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6522920299409657456.post-81869788607203890492015-02-16T21:39:00.002-08:002015-10-09T07:26:44.213-07:00PUISI MUSLIMAH<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtlF7-0Clt-tYPiuWG8ft5Q92ASc4AZU7F86G4dyitYN-SI3e3TiH42rt4lLlfuvHPr7QMTzNqAeVhILnhfl-3RnuDGI4XhDF33ZCIaq_yFPuwHhocqSGrqemtnvWDHM6ZWLQa3_joMToH/s1600/1398337847655.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtlF7-0Clt-tYPiuWG8ft5Q92ASc4AZU7F86G4dyitYN-SI3e3TiH42rt4lLlfuvHPr7QMTzNqAeVhILnhfl-3RnuDGI4XhDF33ZCIaq_yFPuwHhocqSGrqemtnvWDHM6ZWLQa3_joMToH/s1600/1398337847655.jpg" height="239" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Kala senja itu tiba </div>
<div style="text-align: center;">
Kutermenung sendirian</div>
<div style="text-align: center;">
Terasa diriku ini jauh dari rahmat Tuhan</div>
<div style="text-align: center;">
Dosa yang telah aku lakukan</div>
<div style="text-align: center;">
Menerjah ruang fikiran</div>
<div style="text-align: center;">
Masihkah ada untukku keampunan</div>
<div style="text-align: center;">
Gelap rasa dunia ini</div>
<div style="text-align: center;">
Tanpa cahaya Ilahi</div>
<div style="text-align: center;">
Baru kini kusadari</div>
<div style="text-align: center;">
Jalan yang aku lalui</div>
<div style="text-align: center;">
Memusnah pedoman hidup</div>
<div style="text-align: center;">
Melempar hatiku ini ke lembah kehinaan</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Dalam kegelapan itu</div>
<div style="text-align: center;">
Terbit cahaya dari-Mu</div>
<div style="text-align: center;">
Memandu hamba-Mu menuju iman</div>
<div style="text-align: center;">
Menginsafi diri dengan ketaqwaan dan kesabaran</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Kau terangi jalanku menuju syurga-Mu</div>
<div style="text-align: center;">
Dan Kau tunjuki dengan hidayah-Mu</div>
<div style="text-align: center;">
Hanyalah pada-Mu kuhadapkan diri</div>
<div style="text-align: center;">
Mohon keampunan</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Wahai Yang Maha Pengasih</div>
<div style="text-align: center;">
Bantulah hamba-Mu ini</div>
<div style="text-align: center;">
Yang kian terombang-ambing</div>
<div style="text-align: center;">
Di dalam arus duniawi</div>
<div style="text-align: center;">
Kuberdoa kepada-Mu</div>
<div style="text-align: center;">
Memohon limpah rahmat-Mu</div>
<div style="text-align: center;">
Mentari hidupku kan bersinar kembali…</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00160799278298216697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6522920299409657456.post-78480303497666719952015-02-16T15:55:00.001-08:002015-02-16T15:55:23.352-08:00DOAMU<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtlF7-0Clt-tYPiuWG8ft5Q92ASc4AZU7F86G4dyitYN-SI3e3TiH42rt4lLlfuvHPr7QMTzNqAeVhILnhfl-3RnuDGI4XhDF33ZCIaq_yFPuwHhocqSGrqemtnvWDHM6ZWLQa3_joMToH/s1600/1398337847655.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtlF7-0Clt-tYPiuWG8ft5Q92ASc4AZU7F86G4dyitYN-SI3e3TiH42rt4lLlfuvHPr7QMTzNqAeVhILnhfl-3RnuDGI4XhDF33ZCIaq_yFPuwHhocqSGrqemtnvWDHM6ZWLQa3_joMToH/s1600/1398337847655.jpg" height="239" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Semakin Lama Aku semakin tertekan</div>
<div style="text-align: center;">
di dalam satu fakta</div>
<div style="text-align: center;">
ini kadang kenyataan bagaikan suatu ancaman</div>
<div style="text-align: center;">
yang sangat mendalam</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Bukan satu kata yang kadang</div>
<div style="text-align: center;">
menjanjikan satu kemengan</div>
<div style="text-align: center;">
namun ini ibarat sebuah tantangan</div>
<div style="text-align: center;">
nyata tak berbekas</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
namun seakan bagaikan suatu lapangan</div>
<div style="text-align: center;">
yang seakan</div>
<div style="text-align: center;">
hanya jajaran ruput tak bertuan</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
ini Doa lampiran kata</div>
<div style="text-align: center;">
Yang kamu lantunkan</div>
<div style="text-align: center;">
bagaikan satu ancaman</div>
<div style="text-align: center;">
lentera yang tak berpelita</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00160799278298216697noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6522920299409657456.post-1300952046326712212015-02-16T15:48:00.000-08:002015-02-16T15:48:16.382-08:00LUPA DIRI<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtlF7-0Clt-tYPiuWG8ft5Q92ASc4AZU7F86G4dyitYN-SI3e3TiH42rt4lLlfuvHPr7QMTzNqAeVhILnhfl-3RnuDGI4XhDF33ZCIaq_yFPuwHhocqSGrqemtnvWDHM6ZWLQa3_joMToH/s1600/1398337847655.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtlF7-0Clt-tYPiuWG8ft5Q92ASc4AZU7F86G4dyitYN-SI3e3TiH42rt4lLlfuvHPr7QMTzNqAeVhILnhfl-3RnuDGI4XhDF33ZCIaq_yFPuwHhocqSGrqemtnvWDHM6ZWLQa3_joMToH/s1600/1398337847655.jpg" height="239" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12.6099996566772px; line-height: 20.1759986877441px; text-align: justify;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: #f3f3f3; color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12.6099996566772px; line-height: 20.1759986877441px; text-align: justify;">Tak sempat menata</span></div>
<div style="color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12.6099996566772px; line-height: 20.1759986877441px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: #f3f3f3;">tak Sempat berkata kata</span></div>
<div style="color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12.6099996566772px; line-height: 20.1759986877441px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: #f3f3f3;">Aku bagaikan patung </span></div>
<div style="color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12.6099996566772px; line-height: 20.1759986877441px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: #f3f3f3;">tak bersuara</span></div>
<div style="color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12.6099996566772px; line-height: 20.1759986877441px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: #f3f3f3;"><br style="margin: 0px; padding: 0px;" /></span></div>
<div style="color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12.6099996566772px; line-height: 20.1759986877441px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: #f3f3f3;">Tak ada kekuatan apa apa</span></div>
<div style="color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12.6099996566772px; line-height: 20.1759986877441px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: #f3f3f3;">Aku hanya mejalani saja</span></div>
<div style="color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12.6099996566772px; line-height: 20.1759986877441px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: #f3f3f3;">namun ini pun terasa hampa</span></div>
<div style="color: #333333; font-family: verdana; font-size: 12.6099996566772px; line-height: 20.1759986877441px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center;">
<span style="background-color: #f3f3f3;">Seperti hanya hidup saja</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00160799278298216697noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6522920299409657456.post-69313898856421390972015-02-09T22:17:00.000-08:002015-02-09T22:17:14.804-08:00Renungan Masa Lalu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtlF7-0Clt-tYPiuWG8ft5Q92ASc4AZU7F86G4dyitYN-SI3e3TiH42rt4lLlfuvHPr7QMTzNqAeVhILnhfl-3RnuDGI4XhDF33ZCIaq_yFPuwHhocqSGrqemtnvWDHM6ZWLQa3_joMToH/s1600/1398337847655.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtlF7-0Clt-tYPiuWG8ft5Q92ASc4AZU7F86G4dyitYN-SI3e3TiH42rt4lLlfuvHPr7QMTzNqAeVhILnhfl-3RnuDGI4XhDF33ZCIaq_yFPuwHhocqSGrqemtnvWDHM6ZWLQa3_joMToH/s1600/1398337847655.jpg" height="239" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
RENUNGAN MASA LALU</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Dengan sebatang rokok usang</div>
<div style="text-align: center;">
Dikawani secangkir kopi Padang</div>
<div style="text-align: center;">
Ditambah empat potong rebus singkong</div>
<div style="text-align: center;">
Dalam ruang kos yang kosong</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Disana coba renungkan masa lalu</div>
<div style="text-align: center;">
Ada rasa sedih dan rasa malu</div>
<div style="text-align: center;">
Kadang tersenyum dengan haru</div>
<div style="text-align: center;">
Terkadang timbul rasa pilu</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Tiada terasa masa lalu begitu cepat berlalu</div>
<div style="text-align: center;">
Begitu kencang waktu berwajah baru</div>
<div style="text-align: center;">
Meski saat mengingat masa lalu</div>
<div style="text-align: center;">
Hati ini sedih, mata pun menangis dengan tersedu-sedu</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Sangat disayangkan kehidupan begitu cepat berlalu</div>
<div style="text-align: center;">
Sangat menyedihkan kehiduan terbuang dengan begitu</div>
<div style="text-align: center;">
Peredaran ini secepat bumi berputar</div>
<div style="text-align: center;">
Sekencang roda-roda yang berputar</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Usia tak lagi muda</div>
<div style="text-align: center;">
Umurpun semakan bertambah tua</div>
<div style="text-align: center;">
Wajah gagah pun sudah memudar</div>
<div style="text-align: center;">
Mulus pipi pun sudah keriput dan mengendur</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Dosa di masa lalu tak terlupakan</div>
<div style="text-align: center;">
Kejelekan di hari lalu sangat menyedihkan</div>
<div style="text-align: center;">
Hanya turuti nafsu birahi</div>
<div style="text-align: center;">
Dan rayuan syetan yang terus memaki</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Kini apa akan daya untuk memutar masa</div>
<div style="text-align: center;">
Semua hanya berbuah penyesalan durhaka</div>
<div style="text-align: center;">
Penyeselan diakhir tak ada gunanya</div>
<div style="text-align: center;">
Hanya bisa mengisi kebaikkan di hari muka</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00160799278298216697noreply@blogger.com0