Laman

Rabu, 17 Desember 2014

SOLUSI BILA TERAPI WICARA TIDAK MENGALAMI KEMAJUAN

Anak anda mengikuti terapi wicara tapi tidak mengalami kemajuan atau sangat lambat kemajuannya? Coba cek beberapa faktor berikut. Beberapa faktor di bawah ini bisa jadi merupakan faktor yang menghambat kemajuan dalam terapi wicara.

Faktor Pertama
Kurangnya motivasi  anak. Sulit untuk menyalahkan anak karena hal ini. Seorang terapis wicara harus dapat menumbuhkan motivasi anak bahkan pada anak yang paling sulit sekalipun.

Faktor Kedua
Orangtua tidak memiliki waktu atau kesabaran untuk melakukan pekerjaan rumah (pr) yang harus dikerjakan di rumah. Lagi-lagi ini bukan selalu merupakan kesalahan orangtua karena seringkali mereka melihat reaksi anak mereka yang frustasi setiap kali gagal dan akhirnya menghindari kegiatan yang menimbulkan rasa frustasi dan kegagalan pada anak mereka. Biasanya ini diakibatkan karena terapis memberikan pe-er yang salah.

Faktor Ketiga
Faktor ketiga dan merupakan faktor yang seringkali menyebabkan kelambatan kemajuan adalah ketidakmampuan terapis untuk membaca dan menemukan solusi atas suatu kondisi secara tepat. Bila tidak ada alasan terstruktur, medis, atau fisiolgi mengapa anak tidak dapat berbicara, seharusnya mereka dapat dan mampu belajar untuk berbicara dengan baik dan jelas. 

Contoh:
Anak dengan lateral lips (tidak mampu mengucapkan huruf s dan z) diberi pe-er mengucapkan kalimat yang mengandung huruf s atau bahkan diberi pe-er membuat cerita dengan kata-kata yang mengandung huruf s. Akibatnya, saat dites, anak tetap tidak bisa menyuarakan bunyi tunggal "s"


Bila dianalogikan, hal ini seperti menyuruh anak anda berlari sebelum dia bisa berdiri. Tidak akan pernah berhasil. Kesalahan seperti ini tidak hanya dilakukan oleh beberapa terapis wicara. Tetapi juga dilakukan oleh lingkungan sekitar. Memaksa anak untuk mengulang kata-kata juga bisa membuat anak frustasi dan akhirnya tidak mau mencoba.

Intinya, pengharapan yang tidak realistis dan meminta anak melakukan aktivitas yang tidak masuk akal akan membuat anak frustasi dan malas mencoba.


Disadur dari tulisan Isa Marrs Speech Language Pathology, PC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar