Harus kita ketahui bahwa perkembangan anak sangatlah
penting, maka dari itu jangan kita abaikan dalam setiap perkembangan yg anak
miliki, harus kita perhatikan dari berbagai fase.
Kesehatan merupakan hal penting yang merupakan
anugerah luar biasa pada setiap orang. Dengan jiwa dan raga yang sehat, anda
bisa melakukan banyak kegiatan yang bisa anda lakukan seperti belajar, sekolah,
belanja atu bekerja. Maka dari itu ada baiknya untuk anda memperhatikan
kesehatan sebagai aspek penting dalam kehidupan yang sehat. Memiliki tubuh yang
sehat adalah impian setiap orang karena jika seseorang mengalami sakit pasti
akan membuat segala aktivitas menjadi terhambat dan tidak bisa berjalan dengan
baik. Tidak hanya untuk orang dewasa tapi juga untuk perkembangan anak yang
sehat karena jika anak sehat akan membuat anak dan orang tua menjadi lebih
nyaman dan bugar dalam menjalani banyak hal.
Perkembangan anak yang sehat pasti di dasari dengan
konsumsi dan kondisi yang memang di perhatikan dengan baik baik bagi si anak
atau orang tua yang selalu menjaga anak dengan perawatan yang baik. Banyak hal
yang bisa di perhatikan oleh orang tua untuk mendapatkan perkembangan anak yang
sehat dengan mengatur dan menjaga kesehatan dengan baik misal saja dengan pola
makan yang baik, sehat dan seimbang, memberikan tambahab vitamin, nutrisi dan
lainnya, atau dengan olahraga yang cukup sesuai dengan usia anak.
Seperti dalam banyak kasus yang anda dengar, banyak
hal yang di jadikan alasan masalah ekonomi yang menghambat orang tua membuat
anak tidak cukup gizi. Namun, dengan pola hidup sehat yang di mulai dari orang
tua yang sehat pasti perkembangan anak yang sehat juga bisa anda dapatkan
dengan hasil yang maksimal. Caranya dengan memperhatikan kecukupan gizi dan
mineral karena hal ini akan sangat berpengaruh bagi ketahanan dan perkembangan
anak yang masih dalam masa- masa keemasan seperti halnya balita.
Jadi tunggu apalagi, dengan pemberian pola makan yang
sehat saja sudah cukup menjadi bahan dan jalan utama untuk mandapatkan
perkembangan anak yang sehat baik di dalam atau di luar. Jadi dengan begini
anda bisa menanamkan cara hidup yang sehat baik sekarang atau masa depan anak
anda.
Perbedaan fase perkembangan status sosial di dunia
anak-anak dalam persahabatan dan mendapatkan kawan bermain di lingkungan
sekolah dan di luar lingkungan sekolah, berbeda dengan pengertian persahabatan
yang terjadi pada orang dewasa, untuk orang dewasa persahabatan adalah suatu
ikatan relasi dengan orang lain, di mana kepercayaan, pengertian, pengorbanan
dan saling membantu satu sama lainnya akan terjalin dalam periode yang lama,
sedangkan di dunia anak-anak tidak seperti halnya yang terjadi pada orang
dewasa, di dunia anak-anak persahabatan terjalin tidak untuk waktu yang lama,
terkadang bila terjadi masalah yang kecil saja, jalinan persahabatan tersebut
akan terputus.
Ada dua metode penelitian untuk mengetahui arti
persahabatan dan kawan bermain di dalam dunia anak-anak :
Dengan cara kita mengajukan beberapa pertanyaan,
seperti ;
Siapa teman dekatmu ? kenapa dia ? apa yang kamu
senangi dari dia ?
Dengan cara kita bercerita tentang persahabatan,
kemudian kedua orang sahabat tersebut bertengkar karena mereka tidak dapat
menyelesaikan masalahnya dengan baik.
Dari
kedua metode tersebut, metode yang nomor dua kita akan banyak mendapatkan
informasi, kemudian kita ajukan pertanyaan kepada anak ; Harus bagaimanakah
situasi itu diselesaikan ?
Dari banyak informasi yang diberikan anak tersebut,
kita akan mendapatkan kesimpulan yang kita bagi dalam beberapa fase, seperti ;
Fase Pertama ;
- Teman untuk
bermain
Teman bermain untuk usia anak antara 5 sampai 7 tahun.
Bagi mereka, teman adalah seseorang yang mempunyai
mainan yang menarik yang tempat tinggalnya dekat di sekitar mereka, dan mereka
mempunyai ketertarikkan yang sama.
Kepribadian dari teman tersebut tidak menjadi masalah,
yang terpenting bagi mereka adalah kegiatan dan mainan apa yang mereka miliki,
persahabatan mereka akan terputus apabila salah seorang dari anak tersebut
tidak mau bermain lagi dengan anak lainnya karena kejenuhan dan kebosanan,
persahabatan mereka akan secepat mungkin terputus dan terbina kembali begitu
saja.
Contoh percakapan yang sering kita temui pada
anak-anak usia 5 sampai 7 tahun, antara lain mengenai berbagi makanan, misalnya
;
“Kalau kamu memberi saya coklat, kamu temanku lagi”
Dalam usia ini mereka dengan gampangnya mengatakan
tentang berteman, biasanya percakapan mereka dimulai dengan perkataan “namamu
siapa ? dan namaku……” dan mereka bisa begitu saja berteman setelah saling
mengetahui nama masing-masing ;
Fase Kedua
- Teman untuk
bersama
Teman bermain dan membangun kepercayaan, untuk usia
anak antara 8 sampai 10 tahun.
Dalam usia mereka ini, pengertian teman sedikit lebih
luas dari pada fase pertama, karena arti teman bagi mereka sudah melangkah ke
perasaan saling percaya, saling membutuhkan dan saling mengunjungi.
Dalam fase ini seorang anak untuk mendapatkan teman
tidak segampang anak pada fase pertama, karena mereka harus ada kemauan
berteman dari kedua belah pihak.
Mereka tidak akan mau berteman lagi setelah di antara
mereka timbul masalah, seperti ;
- Salah seorang di antara mereka ada yang melanggar
janji ;
- Salah seorang di antara mereka ada yang terkena
gosip ;
- Salah seorang di antara mereka tidak mau membantu,
disaat temannya tersebut
membutuhkan pertolongan.
Percakapan yang sering kita temui pada fase kedua ini,
misalnya ;
“Kenapa kamu pilih dia sebagai temanmu ?”
Dalam fase ini, seorang anak tidak mudah menjalin
persahabatan, biasanya persahabatan tersebut terjadi setelah beberapa saat
mereka saling mengenal baik baru mereka akan menjalinnya, kadang persahabatan
mereka bisa sampai usia dewasa, kadang juga terputus tergantung factor apa yang
terjadi selama persahabatan mereka.
Fase Ketiga
- Persahabatan yang penuh dengan saling pengertian
Terjadi
pada anak usia 11 sampai 15 tahun, bagi mereka arti teman tidak hanya sekedar
untuk bermain saja, di sini seorang teman harus juga bisa berfungsi sebagai
tempat berbagi pikiran, perasaan dan pengertian.
Pada fase ini persahabatan memasuki stadium yang
sangat pribadi, karena pada umumnya mereka sedang mengalami masa puber dengan
permasalahan psikologis seperti ; depresi, rasa takut, problem di rumah, atau
problem keuangan yang terjadi pada mereka, biasanya mereka lebih tahu
permasalahan psikologis tersebut dibandingkan dengan orang tua mereka sendiri.
Persahabatan pada fase ini bisa berubah seiring dengan
berjalannya usia mereka, dari sekedar teman bermain, kemudian berkembang
menjadi teman berbagi kepercayaan dan teman berbagi emosi.
Persahabatan tersebut biasanya terputus karena salah
seorang dari mereka pindah rumah atau
melanjutkan sekolah di kota lain.
Percakapan di antara mereka yang sering kita dengar
pada fase ini, misalnya ;
“Kita butuh teman yang baik, karena kita bisa berbagi
ceritera di mana orang lain tidak perlu tahu, teman yang baik akan memberi
nasihat atau jalan keluar yang terbaik”
Pentingnya Persahabatan Untuk Perkembangan Sosial
Anak-Anak
- Populer atau
Tidak Populer dan Apa Akibatnya
Di dalam
lingkungan sekolah dasar, biasanya ada anak yang populer dan tidak populer,
baik anak tersebut lebih menonjol karena kepintaranya atau pun karena hal yang
lainnya.
Mereka mendapat perhatian lebih, seperti selalu
diundang dan hadir di pesta ulang tahun temannya sedangkan yang tidak populer
tidak pernah diundang.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang hubungan sosial
anak populer dan tidak populer di dalam kelas, seorang guru atau kita, dapat
mengajukan beberapa pertanyaan kepada mereka,
seperti ;
- Dengan siapa kamu mau pergi tamasya ?
- Dengan siapa kamu mau duduk ?
Ternyata anak populer lebih banyak disebut dan anak
tidak populer jarang atau sama sekali tidak disebut.
Untuk
lebih mengetahui anak populer dan tidak populer, pertanyaan-pertanyaan tersebut
dapat dikembangkan lagi dengan pertanyaan-pertanyaan negatif dan
pertanyaan-pertanyaan positif.
Dengan
pertanyaan-pertanyaan tersebut, kita bisa lebih cepat mengetahui mana anak
populer dan mana anak yang tidak populer dan juga kita bisa lebih cepat
mengetahui serta membantu mengatasi problem si anak pada stadium yang masih
belum terlalu jauh.
Dengan cara tersebut, pada akhirnya kita bisa
membedakan perkembangan anak-anak secara berurutan, seperti ;
Anak-anak yang menyandang bintang sosiometris
Bintang sosiometris, artinya mereka paling banyak
disebut sisi positifnya dari pada sisi
negatifnya, biasanya mereka disenangi dan diakui oleh
teman-temannya sedikit dari mereka yang menyandang bintang sosiometris ini
merasa terasingkan.
1. Anak-anak yang biasa
Biasanya mereka tidak begitu populer dibandingkan dengan
bintang sosiometris, tetapi mereka lebih banyak disebut sisi positifnya dan
sedikit disebut sisi negatifnya.
2. Anak-anak
yang terisolir
Biasanya mereka tidak disebut sisi positifnya dan juga
tidak disebut sisi negatifnya, sepertinya anak terisolir tersebut tidak
terlihat oleh teman-temannya.
3. Anak-anak
yang terasingkan
Biasanya mereka oleh anak-anak yang lain diasingkan
dan tidak diakui sebagai teman, mereka biasanya sedikit sekali disebut sisi
positifnya dan lebih banyak disebut sisi negatifnya.
Dari urutan-urutan di atas, kita sebagai orang tua
harus cepat tanggap dan tidak ragu untuk bertanya kepada guru di sekolah,
bagaimana perkembangan psikologi anak di lingkungan sekolah, hal tersebut
dilakukan untuk membandingkan perkembangan psikologi anak di lingkungan rumah
dan di lingkungan sekolah, supaya kita dapat secepatnya menelusuri dan
mengetahui apakah anak kita mempunyai masalah dalam dirinya yang tidak berani
diungkapkan kepada kita sebagai orang tuanya dan kita bisa dengan cepat
menangani serta membantu memecahkan masalah si anak tersebut, sebelum masalah
anak tersebut terlanjur merubah sifat dan karekter si anakFaktor-faktor penting
yang mempengaruhi dalam status sosial anak.
1. Cara orang tua mendidik dan membina anak
Orang tua yang mendidik anak dengan cara bertahap
dalam menjelaskan sesuatu hal, dan mendidik anak dengan penuh kasih sayang,
biasanya anak-anak mereka memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan mereka akan
mudah dalam mengembangkan hubungan sosialnya.
Lain halnya dengan anak-anak yang tidak mendapatkan
kasih sayang secara penuh dan mereka dididik oleh orang tuanya dengan cara
kasar serta mendapatkan peristiwa yang membuat anak tersebut trauma, maka kita
bisa dengan jelas melihat perbedaan yang mencolok, biasanya anak tersebut sulit
dikendalikan dan memiliki masalah, mereka tidak akan mudah membina hubungan
sosial dan sulit membina persahabatan dengan anak lainnya.
2. Urutan kelahiran
Urutan kelahiran, mempengaruhi juga dalam status
sosial anak, karena biasanya anak yang paling muda lebih populer dan terbiasa
dengan negoisasi dari pada saudara-saudaranya.
3. Kecakapan dan keterampilan mengambil peran
Biasanya anak-anak populer memiliki kecakapan dan
keterampilan dalam mengambil apa pun posisi peran dan posisi peran tersebut
dapat berkembang menjadi lebih baik.
Anak-anak populer biasanya memiliki
intellegensi/kecerdasan yang baik.
Dengan memiliki ciri-ciri tersebut, anak-anak populer
lebih mudah menempatkan dirinya atau beradaptasi dilingkungan yang asing.
4. Nama
Ternyata di lingkungan anak-anak, nama dapat membawa
pengaruh.
Nama yang dapat diasosiasikan dengan sesuatu hal,
dapat membawa pengaruh negatif terhadap perkembangan sosial psikologi anak.
karena anak-anak masih sangat kongkrit dalam menyatakan sesuatu hal, akibatnya
anak tersebut merasa rendah diri dan tersudut apabila anak-anak yang lain
mencemoohkan karena namanya dapat diasosiasikan dengan sesuatu hal.
5 Daya tarik
Anak-anak yang memiliki daya tarik tersendiri,
biasanya selalu populer daripada anak yang kurang memiliki daya tarik.
Anak-anak yang berumur 3 tahun, sudah bisa membedakan
mana anak-anak yang menarik dan mana anak-anak yang kurang menarik, reaksi
ketertarikkannya hampir sama dengan orang dewasa.
Pada anak usia 3 tahun, anak yang menarik dan anak
tidak menarik tidak begitu kelihatan mencolok, tetapi pada anak usia 5 tahun,
hal tersebut dapat terlihat sangat jelas, anak usia 5 tahun yang tidak menarik
biasanya lebih agresif dan sering tidak jujur dalam bermain, sedangkan pada
anak usia 5 tahun yang memiliki daya tarik, biasanya mereka sering diberi
masukkan-masukkan yang positif dari sekitarnya sehingga tumbuh rasa percaya
diri yang lebih tinggi, sabaliknya pada anak usia 5 tahun yang tidak menarik
rasa percaya dirinya berkurang karena terpengaruh masukkan-masukkan yang
negatif dari lingkungannya.
6. Perilaku
Tidak semua anak yang menarik menjadi populer karena
masih banyak faktor lainnya yang bisa mempengaruhi katagori populer.
Perilaku yang membuat anak populer, antara lain ;
ramah tamah, mempunyai rasa simpati, tidak agresif, bisa berkerja sama, suka
menolong, suka memberikan masukkan atau komentar yang positif, dan lain-lain.
Secara umum faktor-faktor di atas terdapat pada
anak-anak yang populer, dan factor-faktor tersebut dapat menentukan status
sosial anak, tetapi tidak selamanya anak
populer pada nantinya dapat menentukan status sosial, sebagian anak-anak
yang tumbuh dari lingkungan yang selalu terjaga pendidikannya, intellegensinya,
cakap dan terampil, mempunyai nama yang baik serta menarik tetapi tidak
popular, sebagian lagi ada juga anak-anak yang tumbuh dari lingkungan yang
bermasalah, kurang perhatian dari orang tua, mempunyai nama yang kurang bagus,
dan tidak memiliki daya tarik, tetapi bisa juga menjadi populer.
Lalu bagaimana dengan anak-anak yang kurang dihargai
seperti ; Anak-anak yang terisolir dan Anak-anak yang terasingkan.
Kelompok anak-anak tersebut memiliki nilai yang rendah
dari anak-anak seumurnya, akan tetapi anak-anak yang terisolir lebih mudah
diakui dari pada anak-anak yang terasingkan, namun lama kelamaan anak-anak yang
terasingkan akan diakui juga.
Anak-anak yang terasingkan memiliki resiko adaptasi
lebih besar dalam usia menjelang dewasa, mereka menjadi terasingkan karena ada
penyimpangan dari salah satu factor status sosial anak.
Jika anak-anak ini lemah dalam menghadapi
ejekkan-ejekkan atau godaan dari anak-anak lainnya, maka hal tersebut dapat
membentuk perilaku dan proses belajarnya akan terganggu.
Beberapa problem pada anak-anak yang terasingkan,
antara lain ;
- secara
terbuka mereka diasingkan
- sering
terlibat dalam hal-hal kejadian interaksi yang negatif
- mempunyai
masalah perilaku
- sering
memperlihatkan perilaku agresif
- mempunyai
status negatif yang stabil
- sering
bermasalah di sekolah
Secara umum anak-anak yang terasingkan, berreaksi
dengan dua cara :
1. Menarik diri
Biasanya mereka menarik diri dari kontak dengan yang
lain, mereka sebetulnya ingin main dengan anak-anak lainnya, tetapi mereka
diacuhkan dan diabaikan keberadaannya, malahan mereka mengejeknya seperti
dengan sebutan “professor” karena anak tersebut memakai kacamata, maka dari itu
mereka selalu menhindar dari anak-anak lainnya, di rumah biasanya mereka juga
pendiam dan selama mungkin tinggal di kamarnya dengan membaca komik atau mendengarkan
musik, kepada orang tuanya mereka beralasan tidak suka main di luar.
2. Perilaku anti sosial
Biasanya mereka sulit untuk diatur, padahal anak-anak
lainnya tidak suka dengan perilakunya, misalnya ;
Pada saat anak-anak yang lain bermain bola, kemudian
datang anak yang terasingkan, tetapi tidak untuk ikut bermain dengan anak-anak
lainnya, anak tersebut datang hanya sekedar untuk mengganggu saja dengan
mengambil bolanya, dan apabila ikut bermain bola pun anak itu akan tampil
dengan kasar sehingga membuat anak-anak lainnya berhenti bermain, anak yang
terasing itu akan marah-marah hingga akhirnya anak-anak yang lain terpaksa
mengalah dan bermain bola kembali dengan aturan-aturan yang dikehendaki oleh
anak yang terasing tadi.
Untuk anak-anak yang terasing ini di negara-negara
yang sudah maju, seperti di Belanda, para orang tua dari anak tersebut akan
mendapat laporan dari pengajar atau guru, kemudian mereka diberikan penyuluhan
dan konsultasi dari Psikolog Anak yang ada di bawah Departemen Urusan Anak-anak
Bermasalah, kemudian akan dikirim ke Departemen Kesehatan untuk gangguan jiwa
yang tidak stabil untuk diberi pengarahan dan keterampilan sosial dalam cara menyesuaikan diri atau cara beradaptasi
di lingkungan rumah maupun di lingkungan sekolah.
Untuk orang yang lebih dewasa, mereka diajarkan
semacam therapy untuk beradaptasi dalam lingkungan masyarakat supaya akhirnya
mereka bisa mandiri.
Tetap Semangat!!!
Keep Smile!!!
Bunga Nur Nisa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar