Cinta dan hijab
Di sebuah kota kembang lahirlah
seorang gadis bernama Zahra, pada tanggal 20 oktober 1985 Zahra lahir dengan
berwajah mungil, di kota Bandung Zahra, Zahra menjadi anak kebanggaan kedua
orang tuanya.
Pada suatu hari Zahra sudah
tumbuh besar dengan keremajaannya Zahra, Zahra banyak di sukai oleh
teman-temannya, karena Zahra termasuk anak yang baik, dan bahkan Zahra berniat
untuk berhijab walaupun bertolak belakang dengan Ibunya, tapi Zahra berpegang
teguh dengan keimanannya, Zahra tetap berkerudung.
Setelah usianya menginjak 17tahun
Zahra banyak disukai oleh lawan jenisnya, tapi sayangnya Zahra wanita yang taat
pada Agamanya dan berbakti kepada kedua orang tuanya, Zahra memiliki rasa takut
untuk berteman dengan lawan jenis, karena Ayah dan Ibunya banyak melarang,
Zahra memliki satu adik, dimana adik Zahra ini seorang lelaki yang selalu
dituruti apa maunya oleh Ayah dan Ibunya, setelah Zahra memasuki perkuliah
semua jurusan ditentang oleh kedua orang tuanya, dari semenjak SMK Zahra belum
pernah memilih apa keinginannya, semua tergantung Ayah dan Ibunya, setelah
adiknya memasuki SMK sesuai pilihannya Ayah dan Ibu mendukungnya sampai adiknya
masuk kuliah sesuai apa keinginannya.
Terkadang Zahra berpikir apa orang
tuanya pilih kasih pada anaknya, apa mereka lebih sayang ke anak lelaki dari
pada wanita, akhirnya pada suatu hari Zahra berontak dengan sikap dan
kelakuannya yang jauh dari sebelumnya, sehingga Zahra berani untuk dekat dengan
lawan jenisnya.
Zahra merasa tertekan oleh kedua
orang tuanya,hijab dan sikap tingkah laku yang saat ini membawa dirinya ke
jurang, sudah berapa kali Zahra berganti pasangan sehingga dia berani untuk
tidur satu atap dengan pasangannya, begitu nistanya perbuatan Zahra.
Terkadang Zahra menuls di satu
buku apakah yang dia perbuat sudah jau dari Agamanya, dia menyesal akan apa
yang sudah dia perbuat, bahkan Zahra memilki miat untuk berterus terang pada
Ayah dan Ibunya tentang kelakuan dia diluar apa saja yang sudah dia lakukan
dengan lelaki diluar sana.
Zahra yang selalu dihantui oleh
ketakutan dan dosa, Zahra merasa menyesal akan semua ini.
Setelah kuliahnya selesai, Zahra
selalu menjadi bahan perbincangan oleh keluarga dan tetangganya, karena usia
yang sudah tidak muda lagi belum saja menikah,sampa-sampai Zahra dihujat oleh
para tetangganya sebagai “perawan tua”.
Tapi dengan kesabaran dan
keikhalasan seorang Zahra yang jauh dari kata dendam, Zahra selalu meneteskan
air mata kepada-Nya, karena hanya Allah lah yang bisa membalas semua perbuatan
mereka, sehingga Zahra pun pernah di hujat “hamil diluar nikah”, tapi itu semua
kembali lagi pada sang pencipta.
Zahra yang penuh sabar dan ikhlas
Cinta membuat Zahra dewasa
Hijab membuta Zahra semakin lebih dekat untuk menempatkan Allah di hati dan dsisinya.
.......................Bersambung...............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar