Pada suatu hari apa yang mereka
perbuat pada Zahra, mereka terkena balasannya pada masing-masing anak gadisnya.
Zahra yang hidup dengan
keseharian penuh dengan hinaan, dan bahkan di dalam rumah pun Zahra menjadi
bahan paksaan orang tuanya yang selalu menuntut dia menikah karena orang tuanya
merasa malu semua temannya sudah memiliki seorang cucu.
Terkadang zahra berkata apa Allah
sudah tidak sayang lagi padanya, sehingga dia selalu menjadi hujatan banyak
orang dan selalu menjadi tekanan orang tuanya karena usia, begitu mirisnya
kehidupan Zahra.
Pada suatu hari datanglah
seseorang untuk melamar dan meminang Zahra, akan tetapi Ibunya tidak setuju
karena dia bukanPNS,bukan Polisi,bukan TNI dan sebagainya, tuntutat itulah yang
membuat Zahra tertekan.
Keseharian Zahra penuh linangan
air mata, “Ya Allah semua apa yang terjadi dan apa yang hamba rasa hanya Engkau
yang Maha Tau, maka hamba akan selalu berserah diri semua atas kehendakMu Ya
Robb”
Itulah doa yang selalu terucap
dari mulut Zahra seusai shalat,Zahra yang tegar dan selalu berserah diri, satu
persatu kesulitan yang di hadapi olehnya selalu ada jalannya, di saat Zahra
memiliki kesulitan untuk menyelasaikan kuliahnya, Allah selalu memberikan jalan
yang terbaik, di saat Zahra sulit mendapatkan pekerjaan Allah memberikan
kemudahan, distulah Zahra merasa yakin bahwa apa yang terjadi itu semua atas
kehendak-Nya.
Dia merasa dirinya tidak pantas
untuk mendapatkan kemudahana dari-Nya, karena dia merasa dirinya sudah kotor,
taubat yang dia lakukan bukan hanya sekedar taubat biasa, tapi dia merasa
dirinya sudah tidak berguna lagi untuk mendakati dirinya pada sang pencipta.
Tapi semakin hari semakin dia
merasa jauh dari-Nya, dia selalu berdoa pada-Nya, semakin dia mendekat
pada-Nya, Allah memberikan banyak pilihan padanya, dengan berjalannya waktu dia
bertemu dengan temannya, temannya berniat untuk membantu mencarikan jodoh
untuknya, sehingga mereka ta’aruf setelah ada kcocokan dari mereka, tapi
sayangnya setelah sebualan komunikasi mereka kurang baik, akhirnya setahun
lamanya mereka tidak berkomunikasi.
Zahra selalu berdoa dan terus
berdoa, dengan linangan air mata yang berjatuhan membasahi pipinya, dia membaca
ayat demi ayat, sajadahlah yang menjadi bukti doa dia pada-Nya. Dalam doa dia
meminta “ Ya Robb hanya Engkau maha segalanya hanya Engkau maha kaya,Maha
penyayang,Maha pengasih dan Maha mengampuni, Tiada Tuhan Selainmu Ya Allah, di
sejadah ini ku berdoa pada-Mu,berikanlah jodoh yang terbaik menurut
Agama-Mu,kehidupanku, jika Kau berkenan, temukanlah aku dengan dia yang sudah
lama menghilang,hanya kepada-Mu aku memohon panjat ini, jika Kau memberikan
jodoh padaku yang terbaik maka aku akan berjanji, menjadi seorang muslimah yang
baik dimata-Mu,bimbinglah aku pada jalanMu Ya Rabb,jadikanlan hijabku hijab
syari’ yang Kau kehendaki, amin y rabbal alami”.
Zahra dengan penuh kesabaran untuk menghadapi hujatan dari kehidupan yang dia alami
...........Bersambung............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar