Laman

Kamis, 15 Januari 2015

Cinta dan Hijab (Part 2)


Pada suatu hari apa yang mereka perbuat pada Zahra, mereka terkena balasannya pada masing-masing anak gadisnya.
Zahra yang hidup dengan keseharian penuh dengan hinaan, dan bahkan di dalam rumah pun Zahra menjadi bahan paksaan orang tuanya yang selalu menuntut dia menikah karena orang tuanya merasa malu semua temannya sudah memiliki seorang cucu.
Terkadang zahra berkata apa Allah sudah tidak sayang lagi padanya, sehingga dia selalu menjadi hujatan banyak orang dan selalu menjadi tekanan orang tuanya karena usia, begitu mirisnya kehidupan Zahra.
Pada suatu hari datanglah seseorang untuk melamar dan meminang Zahra, akan tetapi Ibunya tidak setuju karena dia bukanPNS,bukan Polisi,bukan TNI dan sebagainya, tuntutat itulah yang membuat Zahra tertekan.
Keseharian Zahra penuh linangan air mata, “Ya Allah semua apa yang terjadi dan apa yang hamba rasa hanya Engkau yang Maha Tau, maka hamba akan selalu berserah diri semua atas kehendakMu Ya Robb”
Itulah doa yang selalu terucap dari mulut Zahra seusai shalat,Zahra yang tegar dan selalu berserah diri, satu persatu kesulitan yang di hadapi olehnya selalu ada jalannya, di saat Zahra memiliki kesulitan untuk menyelasaikan kuliahnya, Allah selalu memberikan jalan yang terbaik, di saat Zahra sulit mendapatkan pekerjaan Allah memberikan kemudahan, distulah Zahra merasa yakin bahwa apa yang terjadi itu semua atas kehendak-Nya.
Dia merasa dirinya tidak pantas untuk mendapatkan kemudahana dari-Nya, karena dia merasa dirinya sudah kotor, taubat yang dia lakukan bukan hanya sekedar taubat biasa, tapi dia merasa dirinya sudah tidak berguna lagi untuk mendakati dirinya pada sang pencipta.
Tapi semakin hari semakin dia merasa jauh dari-Nya, dia selalu berdoa pada-Nya, semakin dia mendekat pada-Nya, Allah memberikan banyak pilihan padanya, dengan berjalannya waktu dia bertemu dengan temannya, temannya berniat untuk membantu mencarikan jodoh untuknya, sehingga mereka ta’aruf setelah ada kcocokan dari mereka, tapi sayangnya setelah sebualan komunikasi mereka kurang baik, akhirnya setahun lamanya mereka tidak berkomunikasi.
Zahra selalu berdoa dan terus berdoa, dengan linangan air mata yang berjatuhan membasahi pipinya, dia membaca ayat demi ayat, sajadahlah yang menjadi bukti doa dia pada-Nya. Dalam doa dia meminta “ Ya Robb hanya Engkau maha segalanya hanya Engkau maha kaya,Maha penyayang,Maha pengasih dan Maha mengampuni, Tiada Tuhan Selainmu Ya Allah, di sejadah ini ku berdoa pada-Mu,berikanlah jodoh yang terbaik menurut Agama-Mu,kehidupanku, jika Kau berkenan, temukanlah aku dengan dia yang sudah lama menghilang,hanya kepada-Mu aku memohon panjat ini, jika Kau memberikan jodoh padaku yang terbaik maka aku akan berjanji, menjadi seorang muslimah yang baik dimata-Mu,bimbinglah aku pada jalanMu Ya Rabb,jadikanlan hijabku hijab syari’ yang Kau kehendaki, amin y rabbal alami”.

Zahra dengan penuh kesabaran untuk menghadapi hujatan dari kehidupan yang dia alami

...........Bersambung............


Tidak ada komentar:

Posting Komentar