Laman

Jumat, 23 Januari 2015

Selembar Kertas Putih berisi Tinta Hitam hanya Untukmu IBU


Ku tulis sebuah cerita di atas kertas putih tinta berwarna hitam, cerita ini hanya untukmu ibu seoranng anak yang begitu menyayangimu dan mengagumimu sebagai sosok seorang ibu.

Dimalam hari ku merenung seorang diri ku tatap indahnya gelapdi iringi sang rembulan yang menerangi,di malam itu ku berkata "Tuhan kau ciptakan seorang ibu yang sangat mulia kau dampingkan seorang ibu bersama pasanganMu,Tuhan tanpa mungkin aku tak tau akan terlahir atau tidak,tanpa-Mu aku tak tau hari ini berada dipangkuan seorang ibu", malam semakin larut waktu pun menunjukan pukul 11.00 malam, tapi entah kenapa mata ini belum terasa ngantuk, ku hanya bisa merenung dengan rasa syukurku pada-Nya.

Di hari ini ku ingin bercerita tentangmu
Kau tau, kau begitu berarti untukku 
Kau tau kau begitu berharga untukku
Karena kau telah mendidikku dengan penuh perjuanganmu
Ibu aku sayang padamu

Di tahu yang silam ibuku seorang anak dari prajurit, hidupnya yang penuh disiplin penuh ketegasan dan penuh kekerasan, ibu terlahir sebagai anak pertama dari enam saudara, ibuku yang paling tua dari saudara-saudara lainnya.

Pada suatu ketika ibuku bertemu dengan sang pujaan hatinya, konon katanya pujaan hatinya itu tak jauh dar tempat dimana ibuku tinggal, suatu hari ibuku dengan beliau mengikatkan suatu hubungan yang amat serius ke jenjang pernikahan.

Setelah pernikahan mereka dirsetui, kini mereka duduk dipelaminan, senangnya mereka memiliki wajah yang penuh senyum dan cahaya menghiasi mereka, setelah mereka menikah ibu dan ayahku bekerja keras untuk saling memenuhi kebutuhannya, aku tak pernah tau pekerjaan apa yang mereka sanding sebelu aku ada dan terlahir di tengah-tengah mereka.

Ku mendapatkan cerita dari nenekku, kehidupan ayah dan ibumu sangatlah tragis hanya untuk mendapatkan sesuatu dalam rumah tangga mereka,mereka saling membantu sama lain, kesusahan dan kebahagiaan selalu mengiringi langkah mereka, suatu hari ibumu sakit kecapean, tapi dengan penuh semangat untuk bekerja hanya ingin membantu ayahmu, tapi dari rasa cape itu membuat sekujur tubuhnya lemas terbaring,wajah yang amat pucat beberapa hari ini ibu sering mual,sakit kepala seperti layaknya orang hamil muda, tapi nenek belum sampai memikirkan ke arah sana, kakekmu menyuruh ayahmu untuk pergi ke dokter untuk memeriksa apa penyakt ibu itu.

Setelah pulangnya dari dokter ternyata kabar bahagia menyertai keluarga mereka,ayah dan ibumu terlihat senang,apalagi kakekmu,perjalanan kehamilan ibumu sangatlah menyedihkan,ibumu tidak bisa melakukan apa-apa karena harus istirahat total,ibumu yang pandai merawatmu selama kamu ada dikandungnnya, begitu besar kasih sayang ibu dan ayahmu nak, dia tak pernah merasakan sakit dan lelas hanya untuk memperjuangkan kamu sampai lahir nanti, ayahmu yang begitu perhatian membuat nenek sangat terharu,begitu besar kasih sayang ayahmu pada ibumu nak.

Seiring waktu berjalan kandungan ibuku semakin membesar, beberapa bulan lagi ibu akan melahirkan aku, begitu senangnya aku akan lahir ke dunia ini,perjuangan ibumu untuk melahirkan kamu penuh perjuangan nyawa taruhannya,hidup dan mati demi kamu nak, rasa sakit yang di derita seorang ibu begitulah besar,darah yang bercucuran teriakan tangisan yang dahsyat untuk menahan rasa sakit,ibuku selalu bertahan untuk memperjuangkan aku, tak tahan rasanya aku mendengar cerita ini dari nenekku.

Ayah,mu mengeluarkan air mata demi ibumu dan kamu nak, antara hidup dan mati yang diperjuangkan ibumu,tangisan seorang ayah membuat ibumu semakin bertahan untuk kamu sayang.
beberapa menit kemudian tangisan seorang bayi mungil terdengar,penuh darah di dekapnya aku oleh ayah dan ibuku,begitu berharganya aku dimata mereka,mereka tak peduli dengan darah mereka tak peduli dengan rasa sakit yang di rasakan oleh ibuku, setelah mereka meilhatku senyuman,tangisan menjadi satu.

Kadang ku berpikir apa yang sudah aku lakukan pada ibu dan ayahku, apa yang sudah aku beri buat mereka?

Aku dibesarkan oleh mereka dengan kasih sayang yang mereka miliki begitu besar,sehingga aku dewasa, saat ini aku berdiri di depan mereka tak ada lagi sebuah kata yang bisa aku ungkapkan selain aku berkata aku sayang ibu dan ayahku.

Kini ku tau air mata kalian membuatku semangat untuk selalu memberikan kalian kebahagiaan, kini ku tau darah yang bercururan membuat ku mengerti akan kasih sayangmu padaku,kau tak penah merasakan lelah untuk mendidikku,kau pandai menyimpan sejuta rasa yang membuat kau sakit, tapi kau selalu memberikan senyuman itu padaku, kau tak peduli banyak hinaan disana,kau tak peduli banyak ejekan diluar sana, hanya demi anakmu 
.
Bahkan ku pernah melawanmu,tapi kau selalu membuatku tersenyum,bahkan ku pernah membuatmu malu di depan banyak orang tapi kau selalu membelaku dengan penuh senyuman, 

Kasih sayangmu selalu kau berikan padaku
Cinta kasihmu selali kau berikan padaku
Pengorbana kalian begitu berharga bagiku,kau banting tulang hanya untukku, tak mengenal hujan ataupun panas,tak pernah mengenal lelah sedikitpun, 
Keringat yang menyelimutimu membuat basah seluruh tubuh hanya demi anakmu,kau taruhkan nyawa tanpa di pertimbangkan karena hanya untukku

Ibu....
Ku tulis dalam tinta hitam pada kertas putih ini hanya untukmu
Air mata membasahi pipiku dan sebuah kertas untukmu itu menandakan kasih sayangku padamu
Ibu....
Entah apa yang harus aku berikan untuk membalas kasih sayangmu
Tolong kasih tau padaku apa yang kau inginkan dariku
Ibu....
Kini anakmu sudah dewasa,bukan anak kecil lagi yang selalu kau nina bobokan yang selalu kau ceritakan saat ku mau tidur,kau selalu menyium keningku disaat ku terlelap.
Kini anakmu sudah dewasa bukan anak kecil lagi yang dulu aku selalu merengek akan keinginanku,selalu menangis jika tak kau berikan,
Anakmu yang dulu kau gendong
Anakmu yang dulu kau cium
Anakmu yang dulu kau suapin
Anakmu yang dulu kau pangku

Kini Aku bukanlah anak kecil lagi
Dulu kau menjagaku dengan penuh kasih sayangmu
Dulu kau melindungiku dengan penuh perjuanganmu
Dulu kau beri aku nasehat untuk menjaga kehormatanku dan kesucianku

Kau tau kini tubuhku,hidupku,dana apa yang aku miliki sudah ada yang menjaga dan melindungiku
yang dulu ku simpan rapat-rapat dan selalu ku jaga kehormatan dan kesucianku, kini sudah ada yang memilikinya.

Ibu....
Begitu tulus cintamu padaku
Ibu...
begitu besar kasih sayangmu padaku
Ibu....
Begitu berartinya perjuangan dan pengorbananmu padaku
kasih sayang mu taj pernah putus,kasih sayangmu sepanjang masa,
Ibu....
Maafkan aku yang sudah menorehkan luka dihatimu
Maafkan aku yang selalu membuatmu kesal
Maafkan aku yang sudah membuatmu malu
Maafkan aku yang sudah pernah menghinamu
Ibu...
terkadang aku tak pantas menjadi anakmu
terkadang aku malu menjadi anakmu
Ibu....
Tapi tak bisa ku pungkiri begit besar kasih sayang ku padamu....
Maafkan aku yang belum bisa memberikan kebahagiaan padamu....

Ibu....
Bimbinglah aku selalu oleh kasih dan cintamu untuk selalu berbakti padamu
Bantulah aku untuk selalu mejadi anakmu.
Ibu....
Aku sayang padamu

Bacalah walaupun hanya selembar kertar putih dan terisi tinta hitam, asal kau tau itu adalah isi hatiku padamu....
Bacalah ibu dengarkan isi hatiku untukmu.
IBU...... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar