Laman

Rabu, 21 Januari 2015

Jodohku Adalah Dia




November ceria di Tahun 2013

Di tahun itu penuh hari yang kudapatkan dengan suka cita,sedih dan bahagia, di tahun 2013 aku hidup seorang gadis yang penuh cemoohan, yang selalu di guncang oleh para tetangga akan usiaku, selalu banyak pertanyaan dari mereka, pertanyaan yang membuatku risih, akan tetapi ku yakin suau saat aku akan medapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut, pertanyaan yang keluar dari mulut meraka adalah " kapan nikah? " ku hanya menjawab dengan sebuah senyuman dan ku berkata " insyaAllah minta doanya saja" itu yang selalu aku jawab setiap pertanyaan itu keluar dari mulut mereka.



Hari demi hari ku lalui penuh dengan pertanyaa, sehingga keluargaku pun ikut bertanya, " siapa yang sedang dekat dengan mu,dari mana dia,kerja apa dia?" setiap hari aku selali di hantui oleh sebuah pertanyaan, pertanyaan yang membuatku semakin terpuruk, tapi ku yakin, Allah pasti akan memberikan jodoh yang terbaik buatku.


Pada suatu ketika aku membuka facebook ku yang sudah lama aku diamkan, aku selalu melirik pertemananku begitu banyak temanku di facebook, dan aku selalu bertanya, apa jodohku yang KAU kirimkan lewat facebook,atau ditempatku bekerja,atau dimana ya robb, seiringnya waktu berjalan, waktu demi waktu dan selalu bergantian, dengan antusianya aku berkenalan lewat facebook, tapi sering kali aku kecewa akan facebook, aku berpikir semua ini hanya dunia maya belaka.


Semakin waktu berjalan makan setiap bulan pun berganti, kini ku menemukan bulan November di tahun 2013, ku lang lagi ku buka lg facebook, tak sengaja tangan ini membuka salah satu group di facebook, tak sengaja ku buka profile dia di facebook, entah kenapa ku merasa yakin dia jodohku.


Ku beranikan diri untuk berkenalan, setelah dia membuka hati untuk mengenalkan dirinya pada ku, kini ku setiap hari berkomunikasi lewat facebook,hari semakin berjalan, entah kenapa aku hati ini ingin sekali untuk lebih jauh dan dekat berkomunikasi, seteah seminggu lamanya kita berkomunikasi via chat, maka hati ini berkenan untuk memberikan no hpku padanya, pembahasn via sms masih sama dengan pembahasan via chat.


Dua minggu sudah perkenalan kami, aku memberanikan diri untuk bertanya apakah dia sudah memiliki pasangan? apakah dia tidak sama dengan para pria yang aku kenal d facebook?, lau tak lama kemudain aku bertanya padanya kapan main dan singgah ke rumahku? dia berkata, insyaAllah hari minggu bersama temannya.

Entah kenapa semakin hari jantungku berdebat kencang, seolah-olah aku seperti jatuh cinta, padahala perkenalan kami hanya sebatas teman biasa, keesokan harinya dia menghubungiku via sms, dia berkata,  sepertinya minggu ini sy tak bisa datang, tapi insyaAllah minggu depan saya ke rumahmu"


Sepanjang hari penantianku semakin mengharapkan dia untuk datanga ke rumahku, seuatu ketika tepatnya hari asbtu tanggal 28 November dia telp aku dan memberikannya pada mamahnya, akhirnya aku memberanikan diri untuk berkenalan dengan mamahnya, walaupun mulut ini gemetar untuk berucap pada orang tuanya.


Setelah obrolanku dan mamahnya selesai, enatah apa yang di biacarakan oleh ibuku dan ibunya, hari semakin malam, ibuku tak berkata apa-apa tentangnya, kini waktu sudah menunjukan jam 11 malam dimana aku harus tidur.


Pagi hari minggu tanggal 29 November, ibuku pergi ke pasar entah apa yang mau di beli,hari semakin siang, aku berkomuniasi via sms dengannya, aku bertanya " apakah jadi datang ke rumahku, dia menjawab dia sedang di jalan bersama orang tuanya" aku kaget terengah, hari semakin siang, waktupun semakin dekat dengan kedatanganya mereka ke rumahku.


Aku bingung harus memakai pakaian apa? hmm...semakin berdebar jantungku, saat dia sms sebentar lagi aku tiba di rumahmu, semakin tak tenang hati ini semakin gemetarku rasa sekujur tubuhku, apa yang akan terjadi nanti setelah dua keluarga bertemu, apa yang akan di bahas nanti, walapun sebenarnya aku belum tau bagaimana dia, seperti apa wajahny?


Waktu memnujukkan jam 11 siang, dia sms pada dia sudah sampai di area rumah ku dan dia sedang berjalan menuju rumahku, jantungku semakin tak berhenti debarannya,semakin gemetar tubuh ini membuat kua tak kuasa untuk melangkah keluar, aku hanya berdoa " Ya Robb lancarakanlah semua pertemuan ini, walaupun hamba tak tau kemana tujuan pertemuan ini Ya Robb, baru kali ini ku merasa gugup tak tertahankan.


Tibalah mereka di rumahku, kini ku anggap dia bertubuh besar dan gemuk, ternyata ku salah menafsirkan, dia adalah adiknya, saat ku menyapa keluarga, mereka memberikan senyuman hangat pada kami, mereka memberikan kehangatan pada kami.


Berjalannya pertemuan kami, di iringi dengan canda dan tawa, setelah makan siang dan shalat dzhut, kami kembali lagi ke ruang tamu untuk berbincang, mamahna bertanya padaku, toko mas di sini di mana ya? aku bertanya-tanya, kenapa mamahnya bertanya tentang toko mas? buat apa? lalu ibu ku mau mengantarkan mamahnya dan dia k toko mas, karena waktu semakin sore makan semua toko mas pada tutup, akhirnya kami kembali pulang.

Setelah tiba di rumah, kita ngobrol kembali, aku dan dia dibiarkan untuk mengobrol berdua, aku bingung dan gugup, apa pembicaraanku, mau ngobrol apa aku? perasaan di sms dan chat kita lancar, kenapa begitu bertemu kita malah menjadi patung seketika.


Setelah itu, bapaknya dia berkata, bahwa kedatangan mereka ini memiliki maksud untuk melamar putranya untukku, aku masih tidak percaya, padahal hari ini pertemuan pertama, akupun baru tau wajahnya, apa memang keyakinan ku ini menunjukkan bawa memang dia jodohku?


Setelah sepakat dan setuju bahwa lamaran dan tunangan kami di selenggarakan 15 Desember 2013,seiringinya berjalan, kami pun menetukan hari untuk pernikahan, dua keluarga telah sepakat bahwa pernikahan kami jatuh pada tanggal 8 bulan Februari 2014.


Ibu dan Ayahku sedang melakukan proses pernikahanku, ternyata peraturan baru itu datang pada kami, kalau kami harus nikah di kantor KUA, akhirnya jadwal itu sudah di tentukan dari pihak mereka, kami melangsungkan akad pernikahan tanggal 3 januari.


Tanggal 3 Januari 2014 itu tiba, dan kami akan melangsungkan akad pernikahan, kami yang sedang di landa suka dan duka, air mata selalu membasahi pipi ini, kebahagiaan ini akan ku dapatkan beberapa jam lagi.


Rasa gelisah,itu menghadang kami, saat waktunya tiba untuk kami berikrar, maka semakin bahagia ku nanti, ku tak kuasa melihat air mata yang keluar dari seorang ayah, tak tahan rasanya aku melihat tangisan seorang ayah dan ibuku.

Setelah ikrar itu terucap dalam mulut dia, maka kini syahlah dia menjadi suamiku, kini ku cium tanganm sebagai Imamku, kau cium keningku sebagai tanda cintamu padaku.


Hanya 5 menit dalam mengucapkan ikrar dalam satu malamlah aku memberikan apa yang aku miliki untuk suamiku.

Kini terjawab sudah jawaban mereka.
Bahwa aku pasti menikah.

Kau adalah Jodohku
Kau adalah pangeranku



Tidak ada komentar:

Posting Komentar