Laman

Senin, 12 Januari 2015

HIKMAH DAN MANFAAT BERPUASA

Bulan ramadhan atau yang sering disebut dengan bulan puasa memang masih beberapa minggu lagi, namun suasananya sudah mulai terasa sejak beberapa minggu terakhir. Bagaimana tidak, diberbagai stasiun televisi kita melihat sudah mulai mempromosikan acara-acara yang akan ditayangkan pada bulan ramadhan nanti, begitu juga banyak sekali iklan-iklan dan pernak-pernik tentang puasa yang juga mulai menghiasi layar televisi kita.

Allah SWT berfirman :

يَآاَيُّهَالَّذِيْنَ آَمَنُوْكُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَاكُتِبَ عَلَى الَّذِيَنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
“ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa “

(Q.S. Al-Baqarah : 183) 

Puasa sebagaimana ayat tersebut di atas hukumnya adalah wajib bagi orang-orang yang beriman yang memiliki cukup syarat untuk melaksanakannya, dan inti dari tujuan puasa adalah agar manusia menjadi bertaqwa. Puasa juga merupakan rukun Islam yang ketiga. Puasa berarti menahan diri sepanjang hari mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari dari segala sesuatu yang dapat menyebabkan batalnya puasa

Disamping itu, banyak sekali hikmah dan manfaat puasa bagi manusia. Diantaranya adalah dapat meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang kita peroleh selama ini, karena dengan berpuasa kita akan dapat merasakan penderitaan orang-orang yang kurang beruntung yang sering menahan lapar karena tidak mampu untuk membeli walaupun hanya sekedar untuk makan. Selain itu puasa juga sangat bermanfaat untuk kesehatan manusia. 

Dibawah ini adalah rangkuman dari hikmah dan manfaat puasa yang dikumpulkan dari berbagai sumber :

Mempersempit Jalan Setan
Termasuk manfaat puasa adalah mempersempit jalan aliran darah yang merupakan jalan setan dalam diri anak Adam. Karena setan masuk kepada anak Adam melalui jalan aliran darah. Dengan berpuasa, maka dia aman dari gangguan setan, kekuatan nafsu syahwat dan kemarahan. Karena itu Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam menjadikan puasa sebagai benteng untuk menghalangi nafsu syahwat nikah, sehingga beliau memerintah orang yang belum mampu menikah dengan berpuasa

Mematahkan Nafsu
Termasuk manfaat puasa adalah mematahkan nafsu. Karena berlebihan, baik dalam makan maupun minum serta menggauli isteri, bisa mendorong nafsu berbuat kejahatan, enggan mensyukuri nikmat serta mengakibatkan kelengahan.

Dapat Menurunankan Glukosa dan Berat Badan 
Studi Kohort dikerjakan pada 81 mahasiswa kampus Teheran of Medical Sciences waktu berpuasa. dikerjakan evaluasi berat badan, indeks massa tubuh (BMI), glukosa, trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein densitas rendah (LDL), high density lipoprotein (HDL), serta very low density lipoprotein (VLDL), sebelum serta setelah Ramadhan. Studi ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan mengakibatkan penurunan glukosa serta berat badan. Walau ada penurunan yang signifikan dalam frekuensi makan, peningkatan yang signifikan dalam LDL serta penurunan HDL tercatat pada bulan Ramadhan, tampaknya dampak puasa Ramadhan pada tingkat lipid dalam darah barangkali terkait erat dengan pola makan gizi atau respon kelaparan biokimia.

Tidak Mengakibatkan Pengasaman dalam Darah
Dalam puasa Islam, penelitian menunjukkan asam amino teroksidasi dengan pelan serta zat keton tak meningkat dalam darah hingga tak bakal menyebabkan pengasaman dalam darah.

Manfaat Mental
Seorang ilmuwan di bidang kejiwaan yang bernama Dr. Ehret menyatakan bahwa untuk hasil yang lebih dari sekedar manfaat fisik, yaitu agar mendapatkan manfaat mental dari aktivitas berpuasa, seseorang harus menjalani puasa lebih dari 21 hari.
 
Membersihkan Organ dalam Perut
Sedang diantara manfaat puasa ditinjau dari segi kesehatan adalah membersihkan usus-usus, memperbaiki kerja pencernaan, membersihkan tubuh dari sisa-sisa dan endapan makanan, mengurangi kegemukan dan kelebihan lemak di perut.

Meningkatkan Aktivitas Otak 
Sebuah tulisan penelitian yang dilakukan Dr. Ratey, seorang psikiaters dari Harvard, mengungkapkan bahwa pengaturan dan pembatasan asupan kalori akan meningkatkan kinerja otak. Dr. Ratey melakukan penelitian terhadap mereka yang berpuasa dan memantau otak mereka dengan alat yang disebut “functional Magnetic Resonance Imaging” (fMRI). Hasil pemantauan itu menyimpulkan bahwa setiap individu obyek menunjukkan aktivitas “motor cortex” yang meningkat secara konsisten dan signifikan.

Manfaat untuk Jantung dan Pembuluh Darah
Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL and apoprotein alfa1, dan penurunan LDL ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa penelitian “chronobiological” menunjukkan saat puasa ramadan berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut tampaknya juga berperanan bagi peningkatan kesehatan manusia.

Pengaruh Pada Fungsi Kelenjar Gondok
Saat berpuasa ternyata dapat dibuktikan tak berpengaruh pada manfaat kelenjar gondok manusia. Hasil penelitian menunjukkan yaitu tak ada perbedaan kandungan plasma tiroksin (ts), tiroksin bebas, tironin triyodium serta hormon perangsang gondok (tsh) pada penderita laki-laki yang berpuasa.

Puasa Tidak Berpengaruh Pada Penderita Diabetes Tipe 2
Puasa ramadhan pada penderita diabetes jenis 2 tak berpengaruh serta tak ada perbedaan protein gula, protein glikosilat serta hemoglobin glikosilat. tetapi pada penderita diabetes jenis spesifik sebaiknya berkonsultasi dengan dokter bila hendak berpuasa. Salah satunya merupakan penderita diabetes dengan keton meningkat, masih hamil, usia anak atau komplikasi lain layaknya gagal ginjal serta jantung.

Perawatan untuk Penderita Diabetes dan Kolesterol
Puasa bisa menurunkan kadar gula darah, kolesterol dan mengendalikan tekanan darah. Itulah sebabnya, puasa sangat dianjurkan bagi perawatan mereka yang menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi, kegemukan dan darah tinggi. Dalam kondisi tertentu, seorang pasien bahkan dibolehkan berpuasa, kecuali mereka yang menderita sakit diabetes yang sudah parah, jantung koroner dan batu ginjal. Puasa dapat menjaga perut yang penuh disebabkan banyak makan adalah penyebab utama timbulnya bermacam-macam penyakit khususnya obesitas, hiperkolesterol, diabetes dan penyakit yang diakibatkan kelebihan nutrisi lainnya.

Kreatif dan Mempertajam Pikiran
Pikiran kita yang melambat ketika lapar, ternyata menjadi lebih tajam. Secara instingtif, bukti ilmiah ini bisa diterima terkait dengan fakta bahwa dalam banyak hal, masalah lapar adalah masalah kelanjutan hidup. Jadi wajar saja, jika rasa lapar membuat pikiran semakin tajam dan kreatif. Sekelompok mahasiswa di University of Chicago diminta berpuasa selama tujuh hari. Selama masa itu, terbukti bahwa kewaspadaan mental mereka meningkat dan progres mereka dalam berbagai penugasan kampus mendapat nilai “remarkable”.
  
Menenangkan Amarah dan Tekanan Darah
Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pembuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah arterial dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.

Menjaga Fungsi Ginjal
Penghentian konsumsi air selama puasa sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam keadaan tertentu hal ini akan memberi perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini berakibat memacu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan menambah prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah merah.

Memperpanjang Jangka Hidup
Penelitian endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh. Keadaan ini mengakibatkan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar. Penurunan berbagai hormon tersebut merupakan salah satu rahasia hidup jangka panjang.

Pengaruh Pada Janin Saat Ibu Hamil
Penelitian di departemen obstetri serta ginekologi dari gaziantep university hospital, terhadap 36 wanita sehat dengan kehamilan tanpa komplikasi berturut-turut dari 20 minggu atau lebih, yang berpuasa mulai bulan ramadhan buat mengevaluasi dampak ramadhan pada janin, pengukuran doppler ultrasonografi dalam peningkatan diameter biparietal janin (bpd), peningkatan panjang tulang paha janin (fl), menambah berat badan diperkirakan janin (efbw), profil biofisik janin (bpp), indeks cairan amnion (afi), serta rasio arteri umbilikalis sistol/diastol (s/d) rasio. kortisol serum bunda, trigliserida, kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (hdl), very low density lipoprotein (vldl), serta ldl/hdl rasio pula dievaluasi sebelum serta setelah ramadhan. hasil penelitian menunjukkan tak ada perbedaan signifikan yang ditemukan pada kedua kelompok untuk usia janin, berat badan bunda, perperkiraan kenaikan berat badan janin (efwg), bpp janin, afi, serta rasio arteri umblikalis (s/d).

Mencegah Serangan Jantung
Pada pelitian terbaru menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar apobetta, menaikkan kadar apoalfa1 dibandingkan sebelum puasa. Kondisi tersebut dapat menjauhkan serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.

Menjaga Kesuburan Laki-laki
Manfaat lain ditunjukkan dalam penelitian pada kesuburan laki-laki. Dalam penelitian tersebut dilakukan penelitian pada hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH), Ternyata hasil akhir kesimpulan penelitian tersebut puasa bermanfaat dalam pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh ke dua testis.

Pengaruh Pada Hormon Virgisteron
Pada penelitian hormon wanita tak terjadi gangguan pada hormon virgisteron waktu melaksanakan puasa. Namun, 80% populasi penelitian menunjukkan penurunan hormon prolaktin. Penelitian ini menunjukkan harapan baru untuk penderita infertilitas atau kemandulan wanita yang dikarenakan peningkatan hormon prolaktin. Hingga waktu puasa, wanita terus berpeluang besar untuk terus pada kondisi subur.

Memperbaiki Radang Sendi
Manfaat lain yang perlu penelitian lebih jauh adalah pengaruh puasa pada membaiknya penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis. Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis penderita. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel penetral dalam membasmi bakteri.


Bermanfaat Bagi Jantung
Lebih dari satu penelitian mengatakan sesungguhnya tak ada perbedaan yang mencolok waktu berpuasa dibanding waktu tak berpuasa. puasa ramadhan tak merubah dengan drastis metabolisme lemak, karbohidrat serta protein. Walau terjadi peningkatan serum uria serta asam urat sering terjadi waktu terjadi dehidrasi mudah waktu puasa. Waktu berpuasa nyatanya terjadi peningkatan hdl serta apoprotein alfa1. Penurunan ldl sendiri nyatanya amat berguna untuk kesehatan jantung serta pembuluh darah. Lebih dari satu penelitian "chronobiological" menunjukkan waktu puasa ramadhan berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin serta glisemia. Macam-macam perubahan yang walau mudah tersebut tampaknya pula berperan untuk peningkatan kesehatan manusia.

Membangun Sel-sel Baru
Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi. Saat puasa terjadi perubahan dan konversi yang massif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan. Sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format ulang. Sehingga memberikan kesempatan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Pola makan saat puasa dapat mensuplai asam lemak dan asam amino penting saat makan sahur dan berbuka. Sehingga terbentuk tunas-tunas protein, lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal di dalam hati.

Melindungi dari Batu Ginjal
Seorang peneliti di Moskow melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk sizofrenia. Ternyata dengan puasa sekitar 65% terdapat perbaikan kondisi mental yang cukup berarti. Berbagai penelitian lainnya menunjukkan ternyata puasa ramadhan juga mengurangi resiko komplikasi kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi. 

Memperbaiki Kondisi Mental
Ilmuwan psikiater lainnya yaitu Dr. E.A. Moras, mengatakan bahwa seorang pasien wanitanya telah menderita sakit mental selama lebih dari delapan bulan. Wanita itu telah berobat kesana-kemari termasuk ke para ahli saraf dengan hasil kurang memuaskan. Ia memintanya untuk berpuasa. Wanita itu mengalami perbaikan kondisi mental, dan bahkan dinyatakan sembuh setelah berpuasa selama lima minggu. Di dalam otak kita, ada sel yang disebut dengan “neuroglial cells”. Fungsinya adalah sebagai pembersih dan penyehat otak. Saat berpuasa, sel-sel neuron yang mati atau sakit, akan “dimakan” oleh sel-sel neuroglial ini.

Melindungi Otak dari Penyakit
Ilmuwan di bidang neurologi yang bernama Mark Mattson, Ph.D., seorang kepala laboratorium neuroscience di NIH’s National Institute on Aging. Dalam hasil penelitiannya menunjukkan bahwa diet yang tepat seperti berpuasa, secara signifikan bisa melindungi otak dari penyakit de-generatif seperti Alzheimer atau Parkinson. Hasil penelitiannya menunjukkan, bahwa diet dengan membatasi masukan kalori 30% sampai 50% dari tingkat normal, berdampak pada menurunnya denyut jantung dan tekanan darah, dan sekaligus peremajaan sel-sel otak.

Meningkatkan Performa Kelaki-lakian
Dalam sebuah jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan penelitian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki. Penelitian tersebut mengamati kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu. Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormon testoteron yang berakibat penurunan nafsu seksual tetapi tidak menganggu jaringan kesuburan. Namun hanya bersifat sementara karena beberapa hari setelah puasa hormon testoteron dan performa seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya.

Tidak Berpengaruh Pada Sel Darah manusia
Dalam penelitian, waktu puasa tak berpengaruh pada sel darah manusia & tak ada perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah merah serta rata-rata konsentrasi hemoglobin (mch, mchc) dibanding dengan orang yang tak berpuasa.

Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa saat puasa terjadi peningkatan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalami kenaikkan pesat. Perubahan aksidental lipoprotein yang berkepadatan rendah (LDL), tanpa diikuti penambahan HDL. LDL merupakan model lipoprotein yang memberikan pengaruh stimulatif bagi respon imunitas tubuh.

Keseimbangan Anabolisme dan Katabolisme
Berlainan dengan kelaparan atau starvasi dalam beraneka bentuk bisa mengganggu kesehatan tubuh. Tetapi sebaliknya, dalam puasa ramadhan terjadi keseimbangan anabolisme serta katabolisme yang berakibat asam amino serta beraneka zat berikutnya menolong peremajaan sel serta komponennya memproduksi glukosa darah serta mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari. cadangan protein yang cukup dalam hati sebab konsumsi nutrisi waktu buka serta sahur bakal terus bisa menciptakan kondisi tubuh untuk terus memproduksi protein esensial berikutnya layaknya albumin, globulin serta fibrinogen. perihal ini tak terjadi pada starvasi waktu panjang, sebab terjadi penumpukan lemak dalam jumlah besar, hingga beresiko terjadi sirosis hati. Namun waktu puasa di bulan ramadhan, manfaat hati tetap aktif serta baik.

Tidak Berpengaruh Pada Ibu Menyusui
Ada suatu penelitian puasa pada bunda hamil, bunda menyusui, serta kelompok tak hamil serta tak menyusui di perkampungan afrika barat, nyatanya dalam penelitian tersebut disimpulkan tak ada perbedaan kandungan glukosa serum, asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidroksi butirat, alanin, insulin, glucagon serta hormon tiroksin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar