Laman

Jumat, 23 Januari 2015

Pagi Penuh Dengan Cerita


pagi ini banyak cerita yang ku dapatkan
dimalam hari ku bersenandung rindu pada sang ibu entah kenapa hati ini tiba-tiba ingat dan rindu pada ibuku
ku meneteskan air mata ku hanya bisa mengucapkan dan mendoakan semoga ibuku baik-baik saja
air mata ini tak henti-hetinya untuk meneteskan dan membasahi pipiku
sang rembulan menghapus linangan air mata yang membasahi pipiki
dia berkata,"ku tak sanggup melihat linangan air matamu membasahi pipimu, ada sebenarnya?"
ku pelu erat dan ku dekap dirinya penuh dengan harapan
"sayang entah kenapa pikiran ini selalu tertuju pada ibuku?"
dia yang selalu menenangkan hati
dia selalu bisa membuat ku tersenyum
dia berkata " aku tak akan melarangmu untuk memikirkan ibumu,tapi hapuslah air matamu itu,tak pantas kau menangis kecantikanmu akan semakin berkurang jika pipimu dibasahi oleh linangan air matamu itu"
aku hapus air mata ini dan mencoba untuk tersenyum
malam semakin larut aku dan dia tertidur pulas
fajarpu tiba membangunkan kami untuk shalat subuh
setelah ku buka mata ini ku tatap wajah dia yang penuh semangat
ku terbangun untuk mengambil air wudhu
dia pun sama
kami shalat berjamaah, setelah kami shalat
dia berkata "doakanlah ibumu dan ayahmu semoga mereka diberikan kesehatan dan umur yang panjang"
aku hanya bisa tersenyum,aku tak salah memilihmu sebagai imamku
aku tak salah mencintaimu setulus hatiku
waktu ini semakin berjalan di pagi hari ini 
ku melihat senyuman manis yang menghiasi wajah dia
ku melihat pancaran cahaya di wajahnya membuat ku semakin tersanjung
kini ku tau cinta dia begitu besar padaku
kini ku tau kasih sayang dia begitu besar padaku
kini ku tau dia teramat peduli padaku

saat kau pegang jemariku
dia berkata "peganglah jemari kasarku ini asal kau tau ku tak peduli jika jemariku tak selembut dulu lagi karena ku amat peduli padamu"
saat kau cium keningku
dia berkata "taka wanita sebaikmu yang bisa mengerti akan kekuranganku,asal kau tau cinta suci ini menjadi saksi kita berdua"
saat kau pelu erat tubuhku
dia berkata "sampai kapanpun aku akan tetap menyayangimu setulus hatiku"

wahai Tuhan kau telah mengirimkan malaikat hatiku
wahai Tuhan kau telah mengirimkan pangeran hatiku

jemari ku memeganga erat jemari kasar dia untuk ku cium
wahai pemilik tulang rusuku aku tak akan pernah pergi jauh darimu
tak ada terbesit dalam pikiranku untuk menjauh darimu

dekaplah cinta ini untuk menjadi saksi hidup kita berdua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar